Senin, 26 September 2016

CAMPAK




Pengertian Campak 



Penyakit campak dikenal juga dengan istilah morbili dalam bahasa latin dan measles dalam bahasa inggris atau dikenal dengan sebutan gabagen (dalam bahasa Jawa) atau kerumut (dalam bahasa Banjar) atau disebut juga rubeola (nama ilmiah) merupakan suatu infeksi virus yang sangat menular, yang di tandai dengan demam, lemas, batuk, konjungtivitas (peradangan selaput ikat mata /konjungtiva) dan bintik merah di kulit (ruam kulit).

Penyakit campak biasanya dikaitkan dengan penyakit bayi atau penyakit balita. Namun, tidak selalu penderitanya adalah bayi, balita atau anak-anak. Penyakit campak juga dapat dialami oleh semua umur, meskipun dengan resiko penularan yang tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan resiko penularan pada bayi, balita dan anak-anak. Hal ini dikarenakan orang dewasa memiliki imun atau sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan sistem imun pada bayi, balita dan anak-anak.

Penyakit campak merupakan sebuah jenis penyakit yang sangat mudah menular. Penyebarannya dapat begitu cepat melalui virus. Orang yang tidak memiliki sistem imun, dapat langsung tertular oleh penyakit ini.

Ada beberapa pengertian tentang campak menurut  beberapa ahli, yaitu:Ada beberapa pengertian tentang campak menurut  beberapa ahli, yaitu:
  •          Campak adalah penyakit virus akut , menular yang di tandai  dengan 3 stadium yaitu stadium prodromal (kataral), stadium erupsi dan stadium konvalisensi, yang di manifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik (Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2, th 1991. FKUI ).
  •          Campak  adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Ilmu Kesehatan Anak vol 2, Nelson, EGC,  2000).
  • Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain yang rentan (Brunner & Suddart, vol 3, 2001).

Penderita Campak di indonesia



Program imunisasi  campak di Indonesia dimulai tahun 1982. Menurut Riskesdas tahun 2010, anak-anak Indonesia berusia 1-2 tahun yang mendapat imunisasi campak mencapai rata-rata 74,4 persen. Sedangkan, capaian imunisasi campak di Indonesia hingga bulan Desember tahun 2013 adalah sebesar 90,82%. Meski capaian imunisasi campak di Indonesia telah mencakupi 90%, WHO melaporkan terdapat sekitar 6,300 kasus campak di Indonesia pada tahun 2013.


Penyebaran Virus Campak

Bagi penderita campak, virus campak ada di dalam percikan cairan yang dikeluarkan saat mereka bersin dan batuk. Virus campak akan menulari siapa pun yang menghirup percikan cairan ini.
Virus campak bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam, akibatnya, virus ini bisa bertahan menempel pada benda-benda. Saat kita menyentuh benda yang sudah terkena percikan virus campak, lalu menempelkan tangan ke hidung atau mulut, kita bisa ikut terinfeksi.

Campak lebih sering menimpa anak-anak berusia di bawah lima tahun. Tapi pada dasarnya semua orang bisa terinfeksi virus ini, terutama yang belum pernah terkena campak atau yang belum mendapat vaksinasi campak. 

Gejala Campak


Kemunculan gejala awal dari campak terjadi sekitar satu hingga dua minggu setelah tertular virus. 
Gejala ini akan menghilang kurang lebih dua minggu setelahnya. Berikut ini adalah gejala awal yang akan dialami oleh penderita campak:
  • Mata merah dan sensitif terhadap cahaya.
  • Gejala menyerupai pilek seperti sakit tenggorokan, batuk kering , dan hidung beringus.
  • Lemas dan letih.
  • Demam  tinggi.
  • Sakit dan nyeri.
  • Tidak bersemangat dan kehilangan selera makan.
  • Diare dan muntah-muntah.
  • Bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan.
Ruam campak muncul paling lambat empat hari setelah gejala pertama dan bertahan sekitar tujuh hari. Awalnya akan muncul dari belakang telinga, kemudian menyebar ke kepala dan leher, hingga akhirnya ke seluruh tubuh. Awalnya, bercak berukuran kecil, tapi akan membesar dengan cepat sebelum akhirnya bercak-bercak itu menyatu.

Gejala gejala campak diatas muncul secara berurutan, yang memakan waktu tiga hingga empat minggu. Berikut urutannya:

  • Masa Inkubasi.

Selama 7 hingga 14 hari setelah seseorang yang rentan terpapar virus campak. Tidak ada gejala apapun pada tahap ini.


  • Tanda dan gejala nonspesifik.

Campak biasanya dimulai dengan demam ringan sampai sedang, sering disertai dengan batuk terus-menerus, pilek, radang mata (konjungtivitis), sakit tenggorokan serta diare. Penyakit yang relatif ringan ini bisa berlangsung dua atau tiga hari.

  • Penyakit akut dan ruam.

Ruam terdiri dari bintik-bintik merah kecil, beberapa di antaranya sedikit menimbul. Ruam campak di mulai dari wajah, terutama di belakang telinga dan di sepanjang garis rambut. Beberapa hari kemudian, ruam menyebar ke lengan dan badan, lalu ke paha hingga kaki. Pada saat yang sama, demam meningkat tajam, seringkali hingga mencapai 40 C.

  •           Periode menular

Siapa saja yang mengalami penyakit campak ini akan dapat menyebarkan virus ke orang lain selama sekitar 8 hari, yaitu 4 hari sebelum ruam muncul dan 4 hari setelah ruam muncul.

Sebaiknya Anda segera menghubungi dokter, klinik, atau rumah sakit terdekat jika mencurigai anak Anda menderita campak. Diagnosis campak bisa dilakukan dengan melihat kombinasi gejala-gejala yang muncul dan melalui tes sampel air liur.

Komplikasi Campak


Campak bisa mengakibatkan terjadinya komplikasi yang bisa berakibat fatal, meski ini sangat jarang terjadi. Bayi dan anak-anak dengan gizi buruk menjadi kelompok yang paling rentan tertular campak. Selain mereka, orang yang memiliki kondisi kekebalan tubuh yang buruk juga lebih rentan tertular. Misalnya penderita AIDS, penderita kanker yang menjalani kemoterapi dan penderita penyakit kronis. Anak-anak di atas usia 12 bulan dan berkondisi sehat, jarang sekali mengalami komplikasi.

 
Di bawah ini adalah komplikasi campak yang bisa terjadi:
  • Kejang-kejang yang diakibatkan oleh demam.
  • Infeksi mata.
  • Infeksi telinga bagian tengah.
  • Infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru, misalnya pneumonia dan bronchitis.
  • Dehidrasi.
  • Radang pita suara.
Sedangkan untuk komplikasi campak yang lebih jarang terjadi adalah:
  • Radang pada selaput otak dan saraf tulang belakang atau meningitis.
  • Infeksi otak atau ensefalitis.
  • Mata juling akibat dampak virus pada saraf dan otot dari mata.
  • Hepatitis atau infeksi hati.
  • Masalah pada sistem saraf dan jantung.
  • Optik neuritis atau inflamasi saraf mata yang bisa menyebabkan buta permanen

  Pengobatan Campak 

Sistem kekebalan tubuh manusia secara alami akan melawan infeksi virus campak. Tidak obat khusus untuk menangani campak. Kondisi penderita biasanya akan membaik tanpa perawatan khusus dalam waktu satu hingga dua minggu.

Sebelum sistem kekebalan tubuh melawan infeksi virus, kondisi tubuh pada awalnya bisa tidak nyaman akibat gejala campak yang dialami. Terdapat beberapa cara yang bisa membantu kekebalan tubuh dalam melawan virus campak:


Meningkatkan Asupan Cairan


Berikan banyak air minum pada anak untuk menghindari dehidrasi. Konsumsi air juga bisa melegakan tenggorokan yang gatal akibat batuk. Ingatlah bahwa ketika tubuh sedang demam kebutuhan akan cairan pun meningkat.



Mengendalikan Demam dan mengurangi rasa sakit


Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui obat-obatan mana yang lebih tepat sesuai dosis dan aturan pakainya. Umumnya bagi orang dewasa yang mengalami demam dan rasa sakit, bisa diberikan parasetamol atau ibuprofen. Anda bisa memberikan parasetamol dalam bentuk cair untuk anak Anda.



Mengatasi Sakit mata yang Terjadi
 

Gunakan kain katun yang direndam air untuk membersihkan kotoran matasemasa infeksi campak. Mata penderita campak akan menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Untuk mengatasi ini, tutup jendela dengan tirai atau mengganti lampu yang lebih redup saat malam hari.

Mengobati Gejala Lain


Ada kemungkin akan muncul gejala yang mirip seperti pilek seperti hidung berair atau batuk. Anda bisa mengonsumsi minuman hangat untuk meredakan gejala ini. Selain itu, Anda bisa melakukan terapi menghirup uap.

Untuk anak kecil, Anda bisa memandikannya dengan air hangat. Minuman hangat mengandung jeruk limun dan madu bisa diberikan pada anak kecil. Perlu diingat, untuk anak kecil di bawah satu tahun sebaiknya tidak diberikan madu.



Mewaspadai kemunculan penyakit Serius
 

Waspadailah akan terjadinya komplikasi yang mungkin muncul ketika tubuh sedang berperang melawan infeksi ini. Tanda-tanda munculnya kondisi yang lebih serius adalah:
  • Susah dibangunkan atau kesadaran yang menurun.
  • Gejala dehidrasi seperti mulut yang kering dan kurangnya frekuensi buang air kecil.
  • Batuk darah.
  • Kejang-kejang.
  • Kebingungan.
  • Sesak napas.
  • Sakit pada bagian dada, terutama saat bernapas.
Hubungi atau datang langsung ke rumah sakit terdekat jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala-gejala seperti di atas.

Pencegahan Campak

 Cara terbaik mencegah terkena campak adalah dengan menerima imunisasi  sejak kecil. Terdapat dua pilihan untuk vaksinasi campak. Vaksin khusus campak saja diberikan pada umur 9 bulan, 2 tahun dan 6 tahun. Ini adalah jenis vaksin campak yang masuk dalam imunisasi wajib berdasarkan saran pemerintah. Sedangkan vaksinasi campak yang tergabung dalam vaksin MMR, diberikan pada umur 15 bulan dan sekali lagi di antara umur 5-6 tahun.Vaksinasi MMR adalah vaksin gabungan untuk campak, gondongan, dan campak Jerman.

Seorang bayi yang baru lahir akan memiliki antibodi terhadap campak jika sang ibu pernah menderita campak atau telah menerima vaksinasi campak sebelum hamil. Antibodi ini akan memberi perlindungan untuk beberapa bulan pertama. Maka vaksin khusus campak atau MMR diberikan saat bayi berusia di atas setengah tahun.

Kedua jenis vaksinasi campak tidak direkomendasikan untuk wanita dalam keadaan hamil yang belum terlindungi dari campak. Tapi bagi wanita yang ingin hamil dan belum pernah terkena campak, dia bisa diberi vaksinasi campak. Temui dokter untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang campak dan dampaknya pada wanita hamil.

Campak sangat mudah menular. Jika Anda menderita campak, hindari pusat keramaian setidaknya empat hari setelah kemunculan ruam campak pertama kalinya. Hal ini penting dilakukan agar tidak terjadi penyebaran infeksi kepada orang lain. Hindari kontak langsung dengan orang-orang yang rentan terhadap infeksi virus ini seperti balita, anak kecil, dan wanita hamil.


DAFTAR PUSTAKA

  • Donna L. Wong. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. EGC : Jakarta.
  • Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan medikal Bedah. EGC : Jakarta.
  • Kapita selekta Kedokteran Jilid 2, Jakarta: Media Aesculapius.
  • Nelson. 1999. Ilmu Keperawatan Anak.
  • Nelson, 2000. Ilmu Kesehatan Anak Vol 2. Jakarta. EGC.
  • Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
  • Rampengan, T. H. 1993. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak. Jakarta: EGC.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar