Sabtu, 25 Februari 2017

KERATOSIS SEBOROIK



Pengertian Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik adalah salah satu jenis penyakit kulit, yaitu tumbuhnya benjolan seperti kutil pada permukaan kulit. Benjolan ini merupakan tumor jinak yang paling sering dialami oleh lansia.

Benjolan-benjolan keratosis seboroik bisa tumbuh di mana saja, kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, atau membran mukosa (lapisan seperti di dalam mulut atau hidung). Bagian tubuh yang sering menjadi lokasi kemunculan benjolan ini adalah wajah, dada, bahu, serta punggung. Ciri-ciri benjolan ini umumnya berupa:

·         Berjumlah lebih dari satu, yang penampakannya bisa satu-satu  atau berkelompok.

·         Berbentuk bulat atau lonjong, umumnya memiliki permukaan seperti lilin.

·         Berwarna cokelat muda, cokelat tua, atau hitam.

·         Ukuran bisa sangat kecil, biasanya berdiameter kurang dari 2,5 cm, tapi ada pula yang lebih dari ukuran tersebut.

·         Memiliki permukaan yang licin,rata atau benjolan bersisik.

·         Jarang terasa sakit, tapi terkadang bisa gatal atau mengalami iritasi dan berdarah akibat gesekan dengan pakaian.

Penyakit kulit ini sangat jarang berkembang menjadi kanker. Tetapi jika terasa mengganggu (misalnya karena mengalami iritasi atau gatal), periksakanlah diri Anda ke dokter agar dapat ditangani dengan seksama. Anda juga dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter apabila:

·         Benjolan mengalami iritasi atau berdarah.

·         Banyak benjolan  yang muncul dalam waktu singkat (dalam hitungan minggu atau bulan). Pada kondisi normal, gangguan kulit ini bertambah sebanyak 1-2 benjolan dalam suatu waktu dan kemudian bertambah seperti tersebut untuk tahun-tahun mendatang.

·         Munculnya perubahan pada kulit, misalnya luka atau benjolan berdarah yang tidak kunjung sembuh. Kondisi ini bisa mengindikasikan kanker kulit.

Penyebab dan Faktor Resiko Keratosis Seboroik

Sama seperti tumor-tumor lain, penyebab di balik pertumbuhan abnormal pada sel-sel kulit keratosis seboroik juga belum diketahui secara pasti. Para pakar menduga ada beberapa faktor yang mungkin bisa memicu kondisi ini. Di antaranya adalah:

·         Usia.

Gangguan kulit ini umumnya mulai terjadi pada dewasa di atas 40 tahun dan jumlahnya akan bertambah seiring usia.

·         Paparan Sinar Matahari.

Hipotesa yang mengatakan keratosis seboroik umumnya muncul pada bagian kulit yang sering terpapar sinar matahari, pada kenyataannya kondisi ini juga terdapat pada orang yang tidak terpapar sinar matahari tersebut. Hal ini terjadi seiring dengan ditemukannya mutasi sel tubuh.

·         Riwayat keluarga.

Seseorang kemungkinan mendapatkan penyakit ini bila ada riwayat keluarga pendahulunya yang mengalaminya.

·         Warna kulit.

Orang berkulit putih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit ini.

Diagnosis dan Pengobatan Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik umumnya terdeteksi melalui bentuknya yang unik. Jika dibutuhkan, jenis pemeriksaan lain yang akan dijalani oleh pasien adalah biopsi untuk mengambil sampel jaringan kulit pada benjolan.

Penyakit ini jarang membutuhkan penanganan apa pun. Kecuali apabila Anda merasa penampilan Anda terganggu atau benjolannya mengalami iritasi.

Terdapat beragam prosedur yang bisa digunakan untuk mengangkat benjolan sehingga kulit kembali mulus. Contohnya meliputi teknik pembekuan, prosedur kerok, metode pembakaran benjolan dengan listrik, serta prosedur ablasi yang menggunakan sinar laser.

Seusai penanganan pun, pasien disarankan untuk terus memantau kondisi kesehatan ke dokter. Kemunculan tumor jinak memang tidak selalu mengindikasikan akan tumbuh tumor ganas. Namun, kewaspadaan tetaplah dibutuhkan agar pendeteksian bisa dilakukan sedini mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar