Senin, 16 Oktober 2017

POMPHOLYX



Pengertian Pompholyx

Pompholyx adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya luka lepuh kecil berisi cairan terutama pada sisi-sisi jari tangan, telapak tangan, dan telapak kaki. Umumnya luka lepuh ini dapat bertahan selama tiga minggu dan menyebabkan munculnya rasa gatal, rasa terbakar, atau bahkan nyeri dan akan mengeluarkan nanah apabila terjadi infeksi.

Nama lain dari pompholyx adalah eksim dishidrotik atau dishidrotik. Biasanya luka lepuh pada penyakit ini dapat muncul kembali, bahkan sebelum kulit benar-benar pulih dari luka lepuh sebelumnya.

Pompholyx dapat terjadi pada segala usia, namun paling sering dijumpai pada dewasa berusia di bawah 40 tahun yang memiliki riwayat eksim sebelumnya. Wanita lebih sering terserang kondisi ini dibandingkan pria.

Gejala Pompholyx

Gejala yang umum terjadi pada penderita pompholyx adalah munculnya luka lepuh di telapak tangan dan di bagian sisi jari. Selain itu, luka lepuh ini juga kadang-kadang dapat muncul pada telapak kaki.

Sebelum luka lepuh muncul, biasanya penderita akan merasakan rasa gatal yang hebat serta sensasi panas pada kulit telapak tangan, telapak kaki, atau jari. Pada kasus yang parah luka lepuh dapat berukuran besar dan menjalar ke punggung tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.

Terkadang, luka lepuh akibat pompholyx ini dapat terinfeksi dan menimbulkan gejala seperti adanya tumpukan cairan nanah di dalam lepuhan. Daerah yang terinfeksi juga dapat membengkak, berwarna kemerahan, dan menimbulkan rasa nyeri.

Penyebab dan Faktor Pompholyx

Penyebab munculnya pompholyx masih belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa hal yang mungkin dapat memicu munculnya pompholyx, seperti:

·         Kondisi lembab.

Pompholyx lebih sering muncul pada daerah beriklim hangat.

·         Faktor keturunan.

Meskipun sangat jarang terjadi.

·         Antibiotik.

Seperti neomycin.

·         Infeksi jamur dikulit.

·         Stres.

·         Paparan terhadap berbagai bahan kimia.

Seperti beberapa jenis metal, deterjen, bahan kimia pembersih rumah, sabun, sampo, produk kosmetik, atau parfum.

Diagnosis dan Pengobatan Pompholyx

Mayoritas pasien yang diduga menderita pompholyx didiagnosis dengan cara pemeriksaan fisik serta pertanyaan seputar riwayat medis pasien. Dokter mungkin akan mengambil sampel kulit pasien untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium guna memeriksa kemungkinan gangguan kulit lainnya.

Pengobatan pompholyx berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahannya. Pengobatan utama pompholyx yang biasanya dipilih oleh dokter adalah pemberian krim pelembap dan krim steroid untuk mencegah kulit menjadi kering, serta mengurangi peradangan dan iritasi.

Jika pompholyx terus-menerus muncul kembali atau sudah parah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa pilihan pengobatan lainnya seperti:

·         Injeksi botox.

Dapat digunakan untuk menangani pompholyx yang sudah parah.

·         Obat oles atau tablet steroid.

Digunakan untuk membantu meredakan peradangan. Penggunaan steroid tablet harus diawasi dan tidak boleh dikonsumsi melebihi waktu yang disarankan dokter untuk meminimalisir kemungkinan efek samping.

·         Obat penekan daya tahan tubuh.

Obat ini diijadikan pilihan apabila penderita ingin membatasi penggunaan steroid. Efek samping pengobatan ini adalah daya tahan tubuh akan menurun sehingga risiko infeksi pada kulit juga akan meningkat.

·         Kapsul alitretinoin.

Obat untuk menangani eksim parah yang mengenai tangan saat obat lainnya tidak ampuh.

·         Pototerapi.

Pada terapi ini, dokter mengombinasikan paparan cahaya ultraviolet dan dikombinasikan dengan obat-obatan yang membuat kulit lebih dapat menerima efek paparan ultraviolet.

Jika tidak ditangani dengan benar, penderita pompholyx dapat terkena komplikasi seperti infeksi bakteri, akibat terlalu sering menggaruk bagian kulit yang terkena pompholyx.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar