Kamis, 19 Januari 2017

EKSIM ATOPIK



Pengertian Eksim Atopik

Eksim atau eksema adalah peradangan pada kulit yang menyebabkan munculnya rasa gatal-gatal. Kondisi ini juga disertai dengan kulit yang memerah, kering, dan pecah-pecah. Ini adalah jenis penyakit jangka panjang dan gejalanya cenderung muncul kembali, kemudian menghilang. Kondisi ini juga sering disebut sebagai dermatitis.

Beberapa jenis eksim lainnya yang kita ketahui, yaitu:

·         Dermatitis discoid.

·         Dermatitis verikosa.

·         Dermatitis atopik..

·         Dermatitis kontak.

·         Dermatitis dishidrotik.

·         Dermatitis numularis.

·         Dermatitis seboroik.

·         Dermatitis statis.

Di sini, kita akan membahas secara khusus tentang dermatitis atopik. Eksim atopik atau sering disebut sebagai dermatitis atopik adalah bentuk eksim yang paling umum terjadi. Kata atopik mengacu pada orang-orang yang memiliki reaksi alergi tertentu dan pada dasarnya eksim atopik bukan sekadar alergi biasa.

Penyakit ini umumnya muncul pada anak-anak, tapi dermatitis atopik bisa menyerang orang-orang pada usia berapa pun. Biasanya, penyakit ini muncul pada penderita asma atau hay fever.

Sering kali muncul pada bagian kulit yang memiliki lipatan. Berikut ini adalah beberapa tempat yang sering menjadi lokasi kemunculan eksim: 

·         Bagian dahi pada wajah.

·         Sekitar mata dan telinga.

·         Bagian samping leher.

·         Bagian dalam siku.

·         Bagian belakang lutut.

·         Sekitar lipatan selangkangan.

·         Bagian pergelangan kaki depan.

Kulit yang kering dan terasa sangat gatal bisa menjadi gejala awal kondisi ini. Kulit akan mengalami iritasi dan memerah ketika kita mulai menggaruk bagian kulit yang terasa gatal. Biasanya setelah itu akan diikuti oleh benjolan kecil yang melepuh dan bahkan infeksi. Luka melepuh ini mengeluarkan cairan atau menjadi kulit kering yang pecah-pecah. Seluruh gejala seperti kulit kering, gatal-gatal, dan inflamasi akan muncul dan menghilang. Selama ini terjadi, lapisan kulit akan menebal sehingga kulit terasa kasar.

Gejala Eksim Atopik

Kebanyakan dari penderita eksim atopik mengalami kondisi ini pada usia lima tahun dan ada sebagian yang bertahan hingga usia remaja dan dewasa.

Berikut ini adalah gejala dari dermatitis atopik yang sering kali terjadi:

·         Gatal-gatal terutama pada malam hari.

·         Ruam merah dan tersebar muncul akibat menggaruk.

·         Munculnya benjolan kecil yang mungkin melepuh.

·         Kulit pecah-pecah, kering, dan bersisik.

Bagian-bagian yang sering terinfeksi eksim atopik adalah:

·         Wajah dan kulit kepala, khususnya pada bayi.

·         Leher.

·         Lengan terutama bagian dalam siku.

·         Kaki terutama bagian belakang lutut.

Kulit dengan luka eksim yang parah rentan terinfeksi oleh bakteri. Oleh sebab itu, penderita dianjurkan untuk tidak menggaruk ruam yang terasa gatal. Periksakan diri atau anak Anda ke dokter ketika gejala gatal-gatal eksim mulai mengganggu konsentrasi dan kegiatan sehari-hari.

Penyebab Eksim Atopik

Hingga kini penyebab dasar eksim belum diketahui sepenuhnya. Diperkirakan, kombinasi faktor genetika dan lingkungan memicu terjadinya eksim.

Faktor genetik atau keturunan memiliki peran dalam menyebabkan munculnya eksim atopik ini. Jika kedua orang tua menderita eksim atopik, delapan dari sepuluh anak akan mengalami kondisi yang sama. Tapi hingga saat ini belum diketahui dengan pasti gen mana yang menyebabkan eksim.

Jika eksim dipengaruhi oleh faktor keturunan, maka Anda akan mengalami gejalanya  setelah terkena pajanan alergen dari lingkungan. Hal-hal yang bisa memicu eksim atopik, antara lain bulu binatang, kutu debu, dan serbuk sari dari bunga.

Selain itu, makanan juga bisa menjadi penyebab eksim, misalnya susu, telur, kacang, gandum dan kedelai. Orang yang menderita alergi terhadap makanan cenderung mengalami eksim atopik yang lebih parah.

Selain kombinasi faktor keturunan dan lingkungan, banyak hal lain yang bisa memicu munculnya eksim atopik, yaitu:

·         Cuaca yang dingin.
·         Bahan baju tertentu, misalnya wol, nilon, atau lateks.
·         Kelembapan udara.
·         Sabun kimia yang keras.

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa memperburuk eksim atopik pada penderitanya.

·         Berkeringat.

Ketika kita bekerja atau berolahraga dan mengeluarkan banyak keringat, ruam eksim bisa bertambah parah.

·         Stres.

Meski belum dimengerti secara detail, stres dapat memperburuk gejala eksim atopik.

·         Perubahan hormon pada wanita.

Gejala eksim bisa bertambah parah pada masa tertentu dalam siklus menstruasi.

·         Penggunaan produk parfum.

·         Terpajan asap polusi atau asap rokok.

Pengobatan Eksim Atopik

Untuk mendiagnosis eksim atopik dapat dilakukan oleh dokter dengan memeriksa kondisi kulit dan juga membahas riwayat kesehatan Anda. Tidak diperlukan tes medis khusus untuk mendiagnosis kondisi ini.

Tes alergi mungkin dilakukan untuk mengetahui faktor yang mungkin memicu munculnya kondisi ini atau yang memperparah gejala yang ada. Jika diketahui ada satu faktor pemicu munculnya eksim atopik, maka Anda perlu berusaha membuang atau menghindari pemicu itu dari menu makanan atau dari lingkungan di sekitar Anda.

Pengobatan yang dilakukan untuk eksim hanya untuk meredakan gejala yang muncul. Hingga kini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan kondisi ini sepenuhnya. Jika bisa mengenali kondisi ini sejak awal, penanganan bisa secepatnya dilakukan.

Pengobatan utama yang digunakan untuk mengatasi gejala eksim atopik adalah obat oles steroid dan pelembap. Obat oles steroid digunakan saat terjadi ruam dan juga pembengkakan ketika kondisi ini kambuh. Sedangkan pelembap adalah jenis pengobatan yang bisa dilakukan sehari-hari untuk menangani gejala kulit kering.

Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan sendiri untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat eksim atopik, yaitu:

·         Menjaga kulit tetap lembap.

Gunakan pelembap dan hindari mandi dengan air panas, gunakan air biasa sebagai gantinya.

·         Menghindari benda yang menyebabkan iritasi.

Sabun dan parfum yang membuat kulit kering, pakaian dan kain yang membuat kulit terasa gatal.

·         Hindari benda-benda allergen.

Kutu debu dan juga bulu binatang bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang, cobalah menghindarinya untuk mencegah ruam bertambah parah.

·         Mengatasi rasa gatal.

Eksim selalu menimbulkan rasa gatal pada kulit. Menggaruknya bisa memperburuk eksim atopik yang diderita dan berisiko membuat kulit terinfeksi bakteri. Pada anak-anak, potong kuku mereka untuk mengurangi risiko kerusakan kulit. Sedangkan pada bayi, berikan sarung tangan agar garukan tidak membuat kulitnya terluka.

·         Mengganti menu makanan.

Makanan seperti telur, kacang-kacangan, dan susu bisa memicu munculnya gejala dermatitis atopik. Berusahalah untuk mengubah menu makanan jika kemunculan dermatitis atopik berhubungan dengan makanan Anda. Bicarakan dengan dokter sebelum melakukan perubahan menu makan dikarenakan beberapa makanan dapat menjadi pemicu, sekaligus juga penting bagi kesehatan Anda.

·         Mewaspadai sinar matahari.

Terbakar matahari dan berkeringat bisa memperparah iritasi kulit. Meski sinar matahari bisa membantu meringankan gejala eksim atopik, usahakan untuk menghindari kulit terbakar sinar matahari.

·         Menghindari stres.

Stres juga berperan dalam membuat ruam bertambah buruk, usahakan untuk menjaga kesehatan pikiran terhindar dari stres.

Terdapat obat-obatan untuk mengatasi eksim atopik pelembab.

Pelembap emolien berfungsi mengurangi hilangnya cairan tubuh dari kulit dengan menciptakan lapisan pelindung di atas kulit. Kulit kering akibat eksim penting sekali mendapatkan pelembap untuk menghindari bertambahnya kerusakan kulit.

Ada banyak sekali pelembap yang tersedia bebas di pasaran. Bicarakan dengan dokter Anda untuk mencari pelembap yang sesuai dengan kondisi kulit Anda. Mungkin Anda perlu mencoba beberapa jenis untuk menemukan yang paling sesuai dengan kondisi kulit Anda.

Pelembap bisa digunakan bersamaan dengan obat oles steroid jika terjadi peradangan. Pastikan untuk memakai pelembap, terutama ketika eksim kambuh karena pada saat inilah kulit paling membutuhkan kelembapan.

Obat oles dan tablet kortikosteroid.

Ketika terjadi inflamasi pada kulit, obat oles kortikosteroid akan digunakan untuk mengatasinya. Obat ini bekerja dengan cepat dalam mengurangi inflamasi yang terjadi. Obat oles kortikosteroid diresepkan sesuai dengan tingkat keparahan eksim atopik yang terjadi. Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk yang ada pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.

Efek samping obat oles kortikosteroid adalah penipisan lapisan kulit. Selain itu, jerawat dan juga peningkatan pertumbuhan rambut mungkin terjadi akibat obat oles kortikosteroid ini.

Pada kasus eksim atopik yang lebih parah, tablet kortikosteroid akan diresepkan oleh dokter Anda. Biasanya obat ini juga digunakan untuk mengatasi asma yang bersifat kambuhan. Efek samping tablet kortikosteroid adalah hipertensi, osteoporosis, dan terhambatnya pertumbuhan anak. Oleh karena itu, tablet kortikosteroid umumnya hanya diresepkan untuk penggunaan jangka pendek.

Antihistamin.

Tubuh akan melepaskan histamin jika terpajan unsur yang menyebabkan reaksi alergi. Histamin adalah unsur di dalam tubuh yang memicu terjadinya gejala seperti ruam, gatal-gatal dan pembengkakan. Antihistamin adalah jenis obat yang menghentikan efek histamin di dalam darah.

Antibiotik.

Jika ruam atau luka eksim yang muncul mengalami infeksi, antibiotik akan diresepkan oleh dokter untuk mengatasinya. Jika kulit yang terinfeksi cukup besar, Anda akan diberikan tablet atau kapsul antibiotik

Jika bagian kulit yang terinfeksi kecil, maka Anda akan diberikan antibiotik dalam bentuk krim atau salep yang bisa langsung dioleskan pada daerah yang terinfeksi. Untuk mencegah terjadinya kontaminasi, dokter akan meresepkan krim atau salep antibiotik baru.

Komplikasi Eksim Atopik

Komplikasi yang dapat muncul akibat eksim atopik adalah:

·         Infeksi kulit.

Ketika kulit terluka akibat digaruk karena gatal, risiko terjadinya infeksi kulit dari bakteri maupun virus akan meningkat.

·         Asma dan hay fever.

Eksim atopik biasanya muncul terlebih dahulu sebelum kedua kondisi ini.

·         Dermatitis kontak.

Kondisi ini sering terjadi pada penderita eksim atopik. Banyak unsur atau senyawa yang bisa membuat kulit mengalami reaksi alergi.

·         Gangguan pada mata.

Komplikasi mata akan terjadi jika eksim menyerang sekitar kelopak mata.

·         Dermatitis tangan.

Sering kali terjadi pada orang yang bekerja dengan menggunakan tangannya dan terkena pajanan langsung dengan sabun keras, deterjen, atau bahan kimia.

·         Gangguan tidur.

Penderita eksim atopik, terutama anak-anak, cenderung mengalami kesulitan tidur. Siklus gatal-gatal bisa membuat Anda terbangun berulang kali dan akibatnya menurunkan kualitas tidur Anda.

·         Hiperaktif.

Anak dengan eksim lebih rentan mengalami masalah dengan perilakunya seperti ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) terutama jika sering kekurangan tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar