Selasa, 31 Januari 2017

KELAINAN DARAH



Pengertian Kelainan Darah

Kelainan darah adalah kondisi yang memengaruhi salah satu atau beberapa bagian dari darah dan mencegah darah untuk bisa bekerja secara normal. Kelainan darah bisa bersifat akut maupun kronis, dan kebanyakan dari kondisi ini merupakan penyakit turunan.

Darah sendiri terbagi menjadi dua bagian, cairan dan padat. Bagian yang terbuat dari cairan disebut dengan istilah plasma. Lebih dari setengah bagian darah merupakan plasma. Plasma terdiri dari air, protein, dan garam. Sedangkan bagian yang padat dari darah mengandung sel darah merah, sel darah putih, dan platelet (trombosit).

Kelainan darah ini sendiri akan berdampak kepada bagian-bagian dari darah tersebut, seperti sel darah merah (mengangkut oksigen ke jaringan tubuh), sel darah putih (bertugas melawan infeksi), platelet (bertugas membantu membentuk bekuan darah), dan plasma. Pengobatan serta prediksi perjalanan penyakit sangat bergantung kepada tingkat keparahan dan kondisi sel-sel darah itu sendiri.
Berikut ini adalah kelainan darah yang memengaruhi sel darah merah:

·         Malaria.

Kondisi yang disebabkan oleh parasit. Malaria menyebar melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi parasit. Parasit yang masuk ke darah manusia akan menginfeksi sel darah merah. Akhirnya, sel darah merah rusak dan menyebabkan demam, menggigil, serta kerusakan pada organ tubuh.

·         Anemia.

Anemia adalah kondisi ketika seseorang memiliki jumlah sel darah merah rendah. Untuk kasus anemia ringan dan sedang, kondisi ini tidak akan menimbulkan gejala apa pun. Tapi apabila anemia yang dialami sudah cukup parah, penderitanya akan mengalami kulit pucat, sesak napas, dan mudah kelelahan. Anemia bisa terjadi karena pendarahan berlebihan, kekurangan zat besi atau kekurangan vitamin B12.

·         Anemia aplastik.

Kondisi ketika sumsum tulang tidak menghasilkan cukup banyak sel darah, salah satunya sel darah merah. Untuk menangani kondisi ini beberapa cara seperti transfusi darah, transplantasi sumsum tulang, dan obat-obatan mungkin akan digunakan. Anemia aplastik bisa disebabkan oleh infeksi virus, penyakit autoimun, atau efek samping penggunaan obat.

·         Anemia autoimun hemolitik.

Sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dan keliru akan menghancurkan sel darah merah pada tubuh itu sendiri sehingga menyebabkan anemia. Kondisi ini akan membutuhkan obat-obatan yang berfungsi menekan kinerja sistem kekebalan tubuh agar tidak menghancurkan sel dan jaringan tubuh sendiri.

·         Anemia sel sabit.

Ini adalah kondisi ketika sel darah merah lengket dan kaku, hingga akhirnya akan menghambat aliran darah. Akibat kondisi ini, penderita bisa mengalami kerusakan organ tubuh dan muncul rasa sakit yang tidak tertahankan. Ini adalah penyakit bersifat turunan dalam keluarga.

·         Polisitemia vera.

Yaitu kondisi ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak sel darah tanpa penyebab yang jelas. Sel darah merah yang berlebihan bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah pada sebagian orang.

Berikut ini adalah kelainan darah yang berdampak kepada sel darah putih.

·         Leukimia.

Leukimia terbagi menjadi dua jenis, yaitu akut dan kronis. Leukimia adalah salah satu bentuk dari kanker darah yang mana sel darah putih menjadi ganas dan diproduksi secara berlebihan di dalam sumsum tulang.

·         Multiple myeloma.

Myeloma adalah sejenis kanker darah ketika sel darah putih menjadi ganas. Sel darah putih akan diproduksi berlipat-lipat dan melepaskan unsur yang merusak organ. Pengobatan yang dilakukan untuk kondisi ini dengan kemoterapi dan/atau transplantasi sel punca.

·         Sindrom mielodisplasia.

Yaitu salah satu bentuk dari kanker darah yang berdampak kepada sumsum tulang. Kondisi ini sering kali berkembang secara perlahan, tapi bisa berubah secara mendadak dan menjadi leukemia pada tingkatan yang serius. Untuk menangani kondisi ini bisa dilakukan transfusi darah, kemoterapi, dan transplantasi sel punca.

·         Limfoma.

Limfoma merupakan kanker darah yang berkembang di dalam sistem limfa. Sel darah putih pada orang yang mengalami kondisi ini akan menjadi ganas, menyebar secara abnormal, dan berlipat ganda tanpa terkendali. Penanganan kondisi ini biasanya dilakukan dengan kemoterapi dan/atau dengan radiasi.

Berikut ini adalah kelainan darah yang memengaruhi plasma darah:

·         Hemofilia.

Hemofilia merupakan kelainan turunan yang bisa menyebabkan pendarahan secara abnormal. Hal ini disebabkan oleh plasma darah yang tidak memiliki cukup protein yang penting dalam proses pembekuan darah.

·         Sepsis.

Sepsis adalah reaksi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan dalam melawan infeksi yang sudah menyebar ke dalam darah. Tubuh melepaskan senyawa kimia ke dalam darah untuk melawan infeksi yang terjadi, hingga akhirnya memicu penyebaran inflamasi. Gejala yang muncul akibat kondisi ini adalah intensitas buang air kecil menurun, denyut nadi cepat, napas cepat, demam, tekanan darah rendah dan gagal fungsi organ.

·         Penyakit hiperkoagulasi (darah mudah beku).

Yaitu kondisi darah yang mudah membeku atau menggumpal . Hiperkoagulasi bisa dipicu oleh banyak hal, salah satunya adalah faktor keturunan dalam keluarga Anda. Kondisi lain yang bisa menjadi pemicu adalah operasi, kanker, kehamilan, kebiasaan merokok, atau pemakaian pil KB. Pengobatan yang dilakukan adalah dengan pemberian obat-obatan pengencer darah.

·         Penyakit von willebrand.

Ini adalah kondisi yang bisa menyebabkan pendarahan secara berlebihan dan biasanya merupakan penyakit turunan. Penyakit von Willebrand ini disebabkan oleh kekurangan protein atau terjadi kelainan pada protein yang membantu proses penggumpalan darah. Orang yang mengalami kondisi ini membutuhkan waktu lebih lama dalam membekukan darah, akibatnya pendarahan yang terjadi sulit untuk dihentikan.

Berikut ini adalah kelainan darah yang memengaruhi platelet:

·         Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP).

ITP adalah penyakit kelainan autoimun spesifik yang memengaruhi jumlah trombosit atau platelet. Orang yang mengalaminya akan mudah memar atau berdarah secara berlebihan. Pendarahan berlebihan terjadi karena tingkat platelet dalam tubuh rendah, sedangkan platelet berfungsi membantu pembekuan darah ketika terjadi pendarahan. Pengobatan ITP dilakukan agar kadar platelet dalam tubuh tetap terjaga dan bisa mencegah terjadinya pendarahan secara berlebih.

·         Trombositopenia.

Trombositopenia adalah kondisi ketika jumlah platelet atau trombosit di dalam tubuh rendah. Kondisi ini bisa diakibatkan oleh banyak hal, misalnya karena leukemia atau karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini juga bisa terjadi akibat efek samping dari obat-obatan tertentu dan bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Penanganan yang dilakukan bisa melalui pemberian obat-obatan, transfusi darah/trombosit, operasi, atau menangani penyebab utamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar