Rabu, 08 Maret 2017

LIMFADENOPATI



Pengertian Limfadenopati

Limfadenopati secara umum adalah pembesaran yang terjadi pada lebih dari dua kelompok kelenjar getah bening yang tidak berdekatan. Kelenjar getah bening (lymph node atau nodus limfatik) berisi sel darah putih dan memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh untuk melawan virus, bakteri dan penyebab penyakit lainnya.

Ukuran kelenjar getah bening umumnya tergantung dari usia seseorang, lokasinya, dan aktivitas kekebalan tubuh yang dilakukannya. Kelenjar ini memang memiliki kapasitas untuk membesarkan ukurannya.

Limfadenopati biasanya bisa dirasakan di bawah dagu, di leher, di ketiak, atau di pangkal paha. Kondisi ini biasanya tidak digolongkan sebagai masalah medis serius. Akan tetapi limfadenopati bisa jadi merupakan tanda awal dari penyakit serius.

Gejala Limfadenopati

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala utama limfadenopati adalah membesarnya ukuran kelenjar getah bening sehingga menimbulkan rasa nyeri dan benjolan.

Limfadenopati juga bisa memunculkan gejala yang berbeda-beda, tergantung dari penyebab pembesaran kelenjar. Beberapa gejala lain tersebut adalah: 

·         Hidung berlendir, demam, radang tenggorokan, dan gejala lain yang menandakan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas.

·         Pembengkakan menyeluruh pada kelenjar getah bening di sekujur tubuh, yang bisa menandakan infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

·         Pembengkakan tungkai.

·         Pertumbuhan kelenjar yang cepat, tidak bisa bergeser, dan keras. Hal ini bisa menandakan adanya tumor.

·         Demam.

·         Berkeringat pada malam hari.

Penyebab Limfadenopati

Limfadenopati bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi. Namun, mayoritas kasus limfadenopati diakibatkan adanya infeksi virus seperti pada kasus common cold (rinofaringitis atau pilek). Berikut beberapa hal atau kondisi yang menyebabkan munculnya limfadenopati:

·         Protozoa.

Toksoplasmosis, leishmaniasis, penyakit Chagas, penyakit tidur.

·         Virus.

Infeksi saluran pernapasan atas, mononukleosis menular, cytomegalovirus, rubella, varicella, campak, HIV, Hepatitis A dan B, Roseola infantum, demam berdarah, adenovirus.

·         Jamur.

Contohnya coccidioidomycosis.

·         Bakteri.

Septikemia, demam tifoid, TB, sifilis, pes, penyakit lyme, tularemia, brucellosis.

·         Gangguan sistem kekebalan tubuh dan hipersensitivitas.

Misalnya lupus eritematosus sistemik dan reaksi terhadap obat.

·         Gangguan neoplastik dan proliferasi.

Leukimia akut, limfoma, neuroblastoma, histiositosis.             

·         Gangguan metabolisme.

Contohnya penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick.

Diagnosis Limfadenopati

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi  berdasarkan gejala, tanda klinis yang dialami oleh pasien juga pemeriksaan penunjang lainnya. Sebelum mengambil tindakan diagnosis tertentu, dokter akan mempelajari catatan medis pasien terlebih dahulu.

Beberapa tindakan yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis adanya limfadenopati adalah: 

·         Pemeriksaan fisik.

Pada kelenjar getah bening yang dekat dengan permukaan kulit, dokter akan memeriksa ukuran, tekstur, apakah terasa hangat dan nyeri bila disentuh.

·         Tes darah.

Tindakan ini akan disarankan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara umum, serta mendeteksi adanya kelainan darah dan infeksi.

·        Uji pencitraan.

Pemeriksaan sinar-X atau CT scan pada bagian tubuh yang terkena limfadenopati dilakukan untuk mencari sumber infeksi atau menemukan adanya tumor.

·         Biopsi kelenjar getah bening.

Dokter akan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening atau bahkan seluruhnya untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan dan Komplikasi Limfadenopati

Tujuan pengobatan biasanya untuk menangani penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan munculnya limfadenopati. Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi penyebab munculnya limfadenopati:

·         Obat-obatan anti virus.

Limfadenopati biasanya akan kembali normal setelah infeksi virus teratasi dengan pemberian obat-obatan antivirus.

·         Terapi gangguan sistem kekebalan tubuh.

·         Terapi anti mikroba.

Akan diberikan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab limfadenopati.

·         Kemoterapi, radioterapi dan pembedahan.

Ketiga tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker yang bisa menimbulkan limfadenopati.

Jika penyebab munculnya limfadenopati tidak segera ditangani dengan benar, ada beberapa komplikasi limfadenopati yang bisa diidap oleh penderita yaitu:

·         Infeksi alirandarah (bakterimia).

·         Penyumbatan pembuluh darah vena besar.

·         Abses atau munculnya nanah.

Limfadenopati secara umum adalah pembesaran yang terjadi pada lebih dari dua kelompok kelenjar getah bening yang tidak berdekatan. Kelenjar getah bening (lymph node atau nodus limfatik) berisi sel darah putih dan memiliki peran penting dalam kemampuan tubuh untuk melawan virus, bakteri dan penyebab penyakit lainnya.

Ukuran kelenjar getah bening umumnya tergantung dari usia seseorang, lokasinya, dan aktivitas kekebalan tubuh yang dilakukannya. Kelenjar ini memang memiliki kapasitas untuk membesarkan ukurannya.

Limfadenopati biasanya bisa dirasakan di bawah dagu, di leher, di ketiak, atau di pangkal paha. Kondisi ini biasanya tidak digolongkan sebagai masalah medis serius. Akan tetapi limfadenopati bisa jadi merupakan tanda awal dari penyakit serius.

Gejala Limfadenopati

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala utama limfadenopati adalah membesarnya ukuran kelenjar getah bening sehingga menimbulkan rasa nyeri dan benjolan.
Limfadenopati juga bisa memunculkan gejala yang berbeda-beda, tergantung dari penyebab pembesaran kelenjar. Beberapa gejala lain tersebut adalah: 

·         Hidung berlendir, demam, radang tenggorokan, dan gejala lain yang menandakan terjadinya infeksi saluran pernapasan atas.

·         Pembengkakan menyeluruh pada kelenjar getah bening di sekujur tubuh, yang bisa menandakan infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

·         Pembengkakan tungkai.

·         Pertumbuhan kelenjar yang cepat, tidak bisa bergeser, dan keras. Hal ini bisa menandakan adanya tumor.

·         Demam.

·         Berkeringat pada malam hari.

Penyebab Limfadenopati

Limfadenopati bisa disebabkan oleh bermacam-macam kondisi. Namun, mayoritas kasus limfadenopati diakibatkan adanya infeksi virus seperti pada kasus common cold (rinofaringitis atau pilek). Berikut beberapa hal atau kondisi yang menyebabkan munculnya limfadenopati:

·         Protozoa.

Toksoplasmosis, leishmaniasis, penyakit Chagas, penyakit tidur.

·         Virus.

Infeksi saluran pernapasan atas, mononukleosis menular, cytomegalovirus, rubella, varicella, campak, HIV, Hepatitis A dan B, Roseola infantum, demam berdarah, adenovirus.

·         Jamur.

Contohnya coccidioidomycosis.

·         Bakteri.

Septikemia, demam tifoid, TB, sifilis, pes, penyakit lyme, tularemia, brucellosis.

·         Gangguan sistem kekebalan tubuh dan hipersensitivitas.

Misalnya lupus eritematosus sistemik dan reaksi terhadap obat.

·         Gangguan neoplastik dan proliferasi.

Leukimia akut, limfoma, neuroblastoma, histiositosis.             

·         Gangguan metabolisme.

Contohnya penyakit Gaucher dan penyakit Niemann-Pick.

Diagnosis Limfadenopati

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi  berdasarkan gejala, tanda klinis yang dialami oleh pasien juga pemeriksaan penunjang lainnya. Sebelum mengambil tindakan diagnosis tertentu, dokter akan mempelajari catatan medis pasien terlebih dahulu.

Beberapa tindakan yang biasanya dilakukan dokter untuk mendiagnosis adanya limfadenopati adalah: 

·         Pemeriksaan fisik.

Pada kelenjar getah bening yang dekat dengan permukaan kulit, dokter akan memeriksa ukuran, tekstur, apakah terasa hangat dan nyeri bila disentuh.

·         Tes darah.

Tindakan ini akan disarankan dokter untuk mengevaluasi kondisi kesehatan pasien secara umum, serta mendeteksi adanya kelainan darah dan infeksi.

·        Uji pencitraan.

Pemeriksaan sinar-X atau CT scan pada bagian tubuh yang terkena limfadenopati dilakukan untuk mencari sumber infeksi atau menemukan adanya tumor.

·         Biopsi kelenjar getah bening.

Dokter akan mengambil sampel jaringan kelenjar getah bening atau bahkan seluruhnya untuk diperiksa di laboratorium.

Pengobatan dan Komplikasi Limfadenopati

Tujuan pengobatan biasanya untuk menangani penyakit atau kondisi medis yang menyebabkan munculnya limfadenopati. Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi penyebab munculnya limfadenopati:

·         Obat-obatan anti virus.

Limfadenopati biasanya akan kembali normal setelah infeksi virus teratasi dengan pemberian obat-obatan antivirus.

·         Terapi gangguan sistem kekebalan tubuh.

·         Terapi anti mikroba.

Akan diberikan dokter untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab limfadenopati.

·         Kemoterapi, radioterapi dan pembedahan.

Ketiga tindakan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker yang bisa menimbulkan limfadenopati.

Jika penyebab munculnya limfadenopati tidak segera ditangani dengan benar, ada beberapa komplikasi limfadenopati yang bisa diidap oleh penderita yaitu:

·         Infeksi alirandarah (bakterimia).

·         Penyumbatan pembuluh darah vena besar.

·         Abses atau munculnya nanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar