Minggu, 06 November 2016

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN



 Hasil gambar untuk respiratory tract infections

Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri. Ada dua jenis infeksi pada saluran pernapasan manusia, yaitu:

·         Infeksi saluran pernapasan atas atau upper respiratory tract infections (URI/URTI), yang meliputi rongga hidung, sinus (rongga berisi udara yang terdapat di sekitar pipi, hidung dan mata), faring (terletak di belakang hidung dan mulut), dan laring (pangkal tenggorokan). Infeksi ini dapat berakibat kepada penyakit pilek, radang sinus atau sinusitis, radang amandel atau tonsillitis, radang pita suara atau laringitis, dan influenza.

·         Infeksi saluran pernapasan bawah atau lower respiratory tract infections (LRI/LRTI), yang meliputi trakea (batang tenggorokan), bronkus, bronkiolus, dan paru-paru. Infeksi ini dapat berakibat kepada penyakit seperti radang pada tabung bronkus atau bronkitis, bronkiolitis, influenza, tuberkulosis dan pneumonia.

Kasus infeksi saluran pernapasan yang paling umum ditemui pada penderita dewasa maupun anak-anak adalah pilek. Infeksi saluran pernapasan dapat menyebar melalui kontak langsung maupun tidak langsung sehingga penting untuk mengetahui apa saja penyebab, gejala, dan penanganan infeksi penyakit ini.

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan

Infeksi saluran pernapasan dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau organisme lain. Infeksi bakteri sekunder juga dapat terjadi pada penderita infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah.

Infeksi saluran pernapasan dapat menyebar melalui udara atau sentuhan. Anda dapat tertular infeksi ketika menghirup udara yang mengandung percikan air dari seorang penderita yang bersin atau batuk. Infeksi juga dapat menular bila Anda sebelumnya menyentuh hidung atau mata lalu menyentuh permukaan suatu benda, yang mana kemudian orang lain menyentuh benda tersebut. Selain tempat tinggal, penularan infeksi saluran pernapasan banyak terjadi di fasilitas-fasilitas umum, seperti di sekolah dan tempat penitipan anak sehingga tingkat kebersihan di area ini perlu dijaga sebaik mungkin.

Berikut adalah jenis-jenis infeksi saluran pernapasan beserta virus yang menjadi penyebabnya. 

·         Infeksi saluran pernapasan atas, sebagian besar kasus ini ditimbulkan akibat infeksi coronavirus dan rhinovirus. Virus lainnya yang dapat berperan pada infeksi saluran pernapasan atas adalah adenovirus, coxsackieviruses, myxovirus, dan paramyxovirus (parainfluenza, respiratory syncytial virus).

·         Infeksi saluran pernapasan bawah dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah jenis virus influenza A, human metapneumovirus (hMPV), varicella-zoster virus (VZV) atau cacar air, dan respiratory syncytial virus (RSV). Virus-virus ini merupakan penyebab kasus rawat inap paling banyak pada penderita anak-anak. Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan. Beberapa bakteri itu di antaranya adalah H. influenza, streptococcus pneumonia, klebsiella pneumonia, staphylococcus aureus, berbagai bakteri anaerob, dan jenis enterobacteria seperti Escherichia coli. Infeksi bakteri streptococcus pneumonia adalah bakteri penyumbang sebagian besar kasus pneumonia pada penderita infeksi saluran pernapasan. Bakteri Mycobacterium tuberculosis juga dapat menginfeksi saluran napas bawah dan menyebabkan penyakit tuberkulosis.

·         Organisme yang tidak memiliki klasifikasi juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan, yaitu mycoplasma pneumoniae, legionella pneumophila, chlamydophila pneumonia, dan coxiella burnetii.

Anak-anak pada umumnya sangat rentan terhadap infeksi saluran pernapasan dan virus lebih cenderung untuk berdiam di tubuh mereka. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang belum sempurna.

Gejala Infeksi Saluran pernapasan

Gejala infeksi saluran pernapasan yang paling umum adalah batuk. Meski begitu, gejala yang berbeda juga dapat menyertai masing-masing infeksi saluran pernapasan, seperti:

·         Infeksi saluran pernapasan atas, pada umumnya memiliki gejala berupa hidung tersumbat, hidung beringus, bersin-bersin, batuk, nyeri otot, dan sakit tenggorokan. Gejala lain yang mungkin timbul adalah hilangnya daya penciuman dan perasa, tekanan pada telinga, rasa perih ringan pada mata, dan demam.

·         Infeksi saluran pernapasan bawah, dapat memiliki gejala berupa batuk berdahak, meningkatnya ritme pernapasan, napas yang tersengal-sengal atau sesak napas, sesak pada dada, dan mengi. Gejala lain yang mungkin timbul adalah demam yang berulang, kesulitan makan, dan kurang tidur pada bayi dan anak-anak.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah batuk yang berlangsung hingga berminggu-minggu, timbul rasa sakit pada dada, kehilangan berat badan, hingga batuk berdarah yang bisa menjadi penyebab paru-paru basah atau pneumonia. Segera temui dokter untuk memastikan diagnosis serta penanganan medis.

Diagnosis Infeksi Saluran pernapasan

Selain memerhatikan gejala-gejala yang muncul, seperti demam, diagnosis infeksi saluran pernapasan dapat dilakukan dengan cara memeriksa dan mengamati kondisi fisik penderita. Dokter mungkin akan mengukur dan memantau level oksigen dalam darah, atau melakukan pulse oximetry. Metode ini berguna untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gangguan pernapasan dengan melihat tingkat jenuh oksigen. Misalnya pada kondisi pneumonia, tingkat jenuh oksigen dapat mencapai 95 persen atau kurang.

Dokter juga akan mengamati dan menghitung tingkat pernapasan menurut usia, pergerakan dada saat bernapas, atau tes tuberkulin pada kulit untuk mengetahui risiko penyakit tuberkulosis, radiografi dada, tes urine, hingga tes darah untuk memastikan diagnosis infeksi saluran pernapasan. 

Pengobatan Infeksi Saluran pernapasan

Sebagian besar kasus infeksi saluran pernapasan atas dapat diobati sendiri di rumah. Misalnya dengan obat pereda rasa sakit yang dapat dibeli secara bebas, seperti ibuprofen atau paracetamol, atau cukup dengan memperbanyak istirahat serta asupan cairan. Pengobatan ini bertujuan mengurangi gejala dari infeksi saluran pernapasan atas yang ringan. Biasanya infeksi saluran pernapasan atas akan sembuh dalam selama 1-2 minggu. Pada kasus lainnya, pemberian antibiotik dianjurkan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri.

Untuk perawatan di rumah, infeksi saluran pernapasan atas juga dapat diobati dengan obat batuk atau menggunakan campuran madu dan lemon. Vapour rubs atau gel oles yang mengeluarkan uap dapat membantu meredakan hidung tersumbat pada anak-anak dan bayi di atas usia tiga bulan. Sebagian suplemen dan obat-obatan herba dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif, tapi disarankan untuk dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu. Anda juga tidak dianjurkan untuk mencoba metode pengobatan lain tanpa sepengetahuan dan seizin dokter.

Penderita infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, sebagian besar dapat ditangani sebagai pasien rawat jalan atau melalui perawatan menggunakan antibiotik. Begitu juga dengan penderita bronkitis akibat infeksi virus, masih diperbolehkan mendapatkan perawatan di rumah. 

Antibiotik yang dipakai akan disesuaikan kepada kondisi dan respons fisik penderita. Salah satu antibiotik yang ramah bagi penderita anak-anak adalah amoxicillin. Bagaimanapun juga, keputusan ini tetap berdasarkan diagnosis dokter sehingga tetap ada kemungkinan penderita dapat dirujuk sebagai pasien rawat inap. Pilihan ini diambil terutama ketika antibiotik tidak dapat berfungsi secara maksimal terhadap penderita anak.

Pada keadaan infeksi saluran napas, segera hubungi dokter jika Anda memiliki kondisi lain yang menyertai, seperti: 

·         memiliki penyakit jantung, hati, paru-paru, atau ginjal sebelum terinfeksi penyakit saluran pernapasan.
·         mengalami gejala pneumonia seperti batuk berlendir dengan darah.
·         penyakit paru-paru jangka panjang (kronis) seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik.
·         menderita bronkiektasis dan fibrosis kistik.
·         memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau kehilangan berat badan.
·         memiliki kondisi yang memengaruhi sistem saraf seperti multiple sclerosis.
·         batuk yang telah berlangsung selama lebih dari tiga minggu.
·         terdapat nyeri dada.
·         terdapat benjolan di leher.

Komplikasi Infeksi Saluran pernapasan

Infeksi saluran pernapasan yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi atau memicu timbulnya infeksi bakteri sekunder pada saluran pernapasan bawah. Pada penderita anak-anak, infeksi saluran pernapasan atas dapat berkembang menjadi radang paru-paru, bronkitis, dan peradangan pada laring dan trakea yang membuat anak sulit bernapas. Penyakit asma dapat bertambah parah dan penderita penyakit paru-paru kronis berisiko menjadi lebih sulit untuk ditangani.

Infeksi saluran pernapasan bawah harus ditangani hingga tuntas demi menghindari timbulnya komplikasi, seperti abses paru, kegagalan pernapasan, hipoksia, hingga kematian pada penderita. Segera temui dokter jika Anda memiliki sejarah penyakit gagal jantung atau sedang dalam pengobatan untuk penyakit lain di saat yang sama. 

Pencegahan Infeksi Saluran pernapasan

Memulai kebiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan sekitar merupakan langkah awal pencegahan infeksi saluran pernapasan yang efektif. Kebiasaan seperti mencuci tangan, mengenakan sarung tangan, dan menggunakan masker dapat membantu mengurangi penularan penyakit. Penderita dapat meminimalkan kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran infeksi saluran pernapasan, terutama pada anak-anak. Gunakan handuk sendiri dan jangan dipinjamkan kepada orang lain.

Pemberian vaksin dapat dilakukan pada penderita infeksi saluran pernapasan bawah yang juga memiliki penyakit paru-paru atau jantung di saat yang bersamaan. Hentikan kebiasaan merokok jika Anda seorang perokok karena dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak-anak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar