Jumat, 11 November 2016

KANKER PROSTAT



 https://www.cancer.gov/images/cdr/live/CDR457840.jpg

Pengertian Kanker Prostat

Prostat adalah kelenjar kecil di panggul pria yang merupakan bagian dari sistem reproduksi. Prostat berada di bawah kandung kemih di depan rektum. Kelenjar prostat mengelilingi uretra, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih ke penis.

Prostat membantu menghasilkan cairan yang menyuburkan dan melindungi sperma. Ketika terjadi ejakulasi, prostat mengeluarkan cairan ini menuju uretra. Cairan yang dikeluarkan akan mengalir bersama dengan sperma sebagai air mani.

Ada kanker prostat yang bersifat agresif dan mampu menyebar dengan cepat. Tapi pada umumnya, kanker prostat tumbuh secara perlahan dan tidak menyebar.

Menurut data WHO, kanker prostat adalah kasus kanker paling umum urutan kedua pada pria.

Diperkirakan sekitar 1,1 juta pria di seluruh dunia didiagnosis menderita kanker prostat dan terdapat 307.000 kasus kematian pada tahun 2012.

Kasus kanker prostat, berdasar data International Agency for Research on Cancer (IARC), pada tahun 2012 di Indonesia terdapat sekitar 13.600 kasus. Dengan angka kematian hingga 9.191 kasus.

Gejala Kanker Prostat

Kanker prostat mungkin saja tidak menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal. Gejala kanker prostat akan muncul ketika prostat terlalu besar atau membengkak dan mulai memengaruhi uretra.

Beberapa tanda dan gejala yang muncul ketika ini terjadi adalah:

·         Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
·         Merasa nyeri saat buang air kecil atau butuh waktu lama.
·         Merasa kandung kemih selalu penuh.
·         Air kencing keluar waktu batuk dan tertawa.
·         Darah dalam urin atau air mani.
·         Tekanan saat mengeluarkan urin berkurang.
·         Tidak mampu kencing berdiri
·         Disfungsi ereksi.

Biasanya, tanda maupun gejala kanker prostat akan muncul ketika kanker sudah menyebar keluar dari prostat. Tapi gejala-gejala di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker prostat. Kondisi di atas bisa saja disebabkan oleh infeksi saluran kencing.

Hingga kini, penyebab munculnya kanker prostat masih belum diketahui. Tapi faktor keturunan atau genetika dan usia seseorang bisa meningkatkan risiko munculnya kanker prostat. 

Prostat pria umumnya akan bertambah besar seiring bertambahnya usia. Gejala-gejala di atas perlu diwaspadai, meski tidak selalu berarti Anda mengidap kanker prostat.

Berikut ini adalah gejala kanker prostat ketika sudah memasuki tahapan yang lebih parah:

·         Penurunan berat badan.
·         Kehilangan selera makan.
·         Rasa sakit pada tulang terutama punggung bagian bawah, paha dan pinggul.
·         Mual dan muntah.
·         Konstipasi.
·         Merasa sakit atau kaku pada bagian panggul, punggung bawah, paha atas, atau pada tulang di sekitarnya.
·         Kelemahan atau kelumpuhan pada tubuh bagian bawah.

Penyebab Kanker Prostat

Penyebab kanker prostat yang pasti hingga kini masih belum diketahui. Tapi kanker prostat memengaruhi terutama pria yang berusia lanjut. Sekitar delapan dari sepuluh kasus diderita oleh pria berusia di atas 65 tahun.

Selain usia, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat: 

·         Riwayat kesehatan keluarga.

Jika ada keluarga laki-laki yang menderita kanker prostat atau wanita yang menderita kanker payudara, risiko Anda untuk terkena kanker prostat akan meningkat.

·         Makanan.

Mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium tinggi terlalu sering juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker prostat.

·         Obesitas.

Berkelebihan berat badan meningkatkan risiko seorang laki-laki terkena kanker prostat.

Diagnosis kanker prostat

Terdapat beberapa tes dan juga pemeriksaan yang harus dijalani untuk mendiagnosis kanker prostat. 

Berikut ini adalah beberapa tes dan pemeriksaan yang bisa dijalani untuk mendiagnosis kanker prostat:
·         Pemeriksaan colok dubur.

Pada prosedur ini, dokter akan memasukkan jari yang sudah dibungkus sarung tangan dan diolesi pelumas ke dalam rektum untuk memeriksa kelenjar prostat yang posisinya di sebelah rektum. Jika dokter menemukan ketidaknormalan pada tekstur, bentuk, maupun ukuran kelenjar prostat Anda, mungkin Anda memerlukan tes lanjutan lainnya.

·         Tes PSA (rostate-specific antigen atau antigen khusus prostat).

Kelenjar prostat menghasilkan protein yang disebut dengan PSA. Kadar PSA pada darah semua pria cukup sedikit, tapi kadar PSA akan bertambah seiring bertambahnya usia seorang pria.

Tes darah PSA berfungsi mengukur kadar PSA dalam darah. Tes PSA tidak spesifik untuk mendeteksi kanker prostat karena kondisi lain seperti peradangan pada prostat juga menyebabkan meningkatnya PSA dalam darah. Selain itu, ada sebagian penderita kanker prostat yang tidak mengalami peningkatan kadar PSA. Hanya sekitar 45% penderita kanker prostat mempunyai kada PSA yang tinggi.

·         Biopsi.

Prosedur biopsi adalah pengambilan sampel jaringan prostat untuk diteliti lebih jauh apakah terdapat sel kanker. Ini adalah langkah yang paling bisa diandalkan dalam mendiagnosis kanker prostat.

Selain tiga prosedur di atas, rangkaian prosedur CT-scan, MRI dan juga pemeriksaan tulang mungkin dianjurkan untuk memeriksa jika ada penyebaran sel-sel kanker ke bagian tubuh lain.

Tahapan Kanker Prostat

Untuk menentukan cara penanganan yang tepat untuk kanker prostat, dokter perlu mengetahui pada tahap berapakah kanker yang diderita. Dengan demikian, pengobatan yang tepat bisa diberikan. 

Berikut ini adalah tahapan kanker prostat:
·         Stadium I.

Pada tahap ini, kanker masih sangat kecil dan belum menyebar ke luar kelenjar prostat.

·         Stadium II.

Pada tahap ini, kanker lebih besar dan belum menyebar ke luar kelenjar prostat.

·         Stadium III.

Kanker sudah menyebar keluar dari kelenjar prostat tapi masih berada di jaringan sekitarnya misalnya uretra.

·         Stadium IV.

Kanker sudah menyebar lebih jauh, misalnya ke kandung kemih, rektum, atau pun tulang.

Menentukan tahapan kanker prostat sangat penting karena berkaitan dengan pilihan pengobatan yang tepat untuk menangani kanker yang diderita.

Pemeriksaan kanker prostat

Pemeriksaan kadar PSA untuk memastikan diagnosis kanker prostat masih menjadi perdebatan dan juga kontroversi. Kadar PSA dalam darah bisa meningkat karena berbagai penyebab baik itu kanker maupun penyebab yang tidak bersifat kanker seperti inflamasi dan pembengkakan kelenjar prostat.

Ketika tingkat PSA seseorang tinggi, dia akan perlu menjalani proses pemeriksaan biopsi kelenjar prostat untuk mengonfirmasi diagnosis kanker prostat. Ini berarti ada kemungkinan orang itu menjalani biopsi  yang umumnya menyakitkan dan tidak nyaman, dan hasilnya ternyata bukan kanker prostat.

Selain itu, pendeteksian kanker melalui kadar PSA juga menjadi kontroversi karena ada sebagian kasus kanker prostat yang karena masih berada di tahap yang sangat awal dengan perkembangannya minimal, membuat penderitanya tidak perlu menjalani pengobatan. Pengobatan kanker prostat dianggap lebih berisiko pada kasus-kasus tersebut dibandingkan jika dibiarkan karena postensi efek samping pengobatannya yang sangat besar seperti kehilangan kendali untuk buang air kecil.

Menurut studi, memang terdapat penurunan sebesar 20 persen pada kematian akibat kanker prostat yang melakukan pemeriksaan dini. Tapi hanya satu orang lebih yang bisa diselamatkan dari 48 orang yang menerima penanganan kanker prostat. Oleh karena itu,

Pengobatan Kanker Prostat

Bagi penderita kanker prostat, mungkin akan membingungkan dalam memilih prosedur pengobatan terbaik yang bisa dilakukan. Tiap pengobatan yang dilakukan memiliki risiko dan juga keuntungan masing-masing.Pengobatan kanker prostat tergantung kepada beberapa faktor:

·         Stadium kanker.
·         Ukuran kanker.
·         Seberapa luas penyebaran kanker yang telah terjadi.
·         Dan kondisi kesehatan pasien.

Untuk penderita kanker prostat pada stadium awal, mereka bisa memilih untuk menunggu dan mengawasi perkembangan kanker. Ada beberapa kasus kanker prostat yang tidak memerlukan pengobatan sama sekali dan ini  perlu dipertimbangkan karena ada efek samping pengobatan yang tergolong signifikan. Apabila memilih untuk mengawasi kanker prostat, maka selama masa pengawasan, informasi tambahan bisa dikumpulkan untuk membantu menentukan pengobatan yang tepat.

Pengawasan prostat ini mengharuskan Anda menjalani tes PSA dan juga prosedur biopsi secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan sedini mungkin apakah ada pertumbuhan sel kanker. 

Rangkaian prosedur ini dilakukan untuk menentukan pengobatan sesuai dengan tahapan kanker yang diderita, terlebih ketika kanker prostat sudah menyebar keluar dari kelenjar prostat.

Ada beberapa cara penanganan kanker prostat yang dianjurkan:

·         Operasi Kanker Prostat.

Berikut ini adalah beberapa cara dan juga prosedur yang bisa dilakukan untuk mengatasi kanker prostat.

-          TURP atau trans-urethral resection.

TURP adalah prosedur operasi dalam memotong bagian dari kelenjar prostat. TURP dilakukan dengan cara anastesi umum atau anastesi tulang belakang, agar Anda tidak merasakan rasa sakit selama pembedahan berlangsung. Tujuan dari operasi adalah meringankan atau menghilangkan gejala buang air kecil yang terganggu akibat kanker prostat.

Dokter bedah akan memasukkan kawat besi dengan bagian melingkar di ujungnya ke dalam uretra menuju prostat. Arus listrik digunakan untuk memanaskan bagian melingkar yang berfungsi untuk memotong kanker prostat.

-          Prostatektomi radikal.

Prostatektomi radikal adalah prosedur operasi untuk mengangkat kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya. Prostatektomi radikal bisa menyembuhkan kanker prostat pada pria jika kanker belum menyebar keluar dari kelenjar prostat. Tapi terdapat kemungkinan kecil bahwa tidak semua sel-sel kanker bisa terangkat. Ada kemungkinan sel kanker akan kembali pasca operasi.

Beberapa potensi komplikasi dari prosedur prostatektomi radikal adalah:

1.      Inkontinensia urin, yaitu ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil.
2.      Disfungsi ereksi. Lebih dikenal dengan istilah impotensi. Ketidakmampuan dalam mencapai dan mempertahankan ereksi.
3.      Tidak bisa lagi ejakulasi sehingga tidak bisa memiliki anak melalui hubungan intim.

·         Radioterapi.

Radioterapi menggunakan energi radiasi untuk membunuh sel kanker pada kasus di mana kanker belum menyebar keluar dari prostat. Radioterapi juga bisa digunakan pasca operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Selain itu, radioterapi juga dilakukan untuk meredakan gejala atau rasa sakit dan memperlambat tingkat perkembangan kanker pada kasus kanker yang sudah lanjut.

Pasien tidak perlu menjalani rawat inap untuk menjalani prosedur radioterapi.

Berikut ini adalah beberapa efek samping radioterapi pada kanker prostat:

·         Kehilangan gairah seksual.
·         Disfungsi ereksi.
·         Penambahan berat badan.
·         Pembengkakan dada.
·         Hot flush.
·         Berkeringat.

Tablet steroid bisa digunakan jika terapi hormon tidak lagi berhasil karena kanker bersifat resistan terhadap hormon. Steroid bisa digunakan untuk menyusutkan tumor dan menghambat pertumbuhan tumor.

·         Mengobati Kanker prostat Stadium Akhir.

Apabila kanker prostat sudah memasuki stadium akhir, maka kondisi ini tidak lagi bisa disembuhkan. Pengobatan yang dilakukan hanya untuk memperlambat perkembangan, memperpanjang usia, dan meredakan gejala yang ada.

Untuk mengatasi kanker prostat stadium akhir, pengobatan yang bisa dilakukan adalah radioterapi, terapi hormon, kemoterapi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar