Minggu, 02 April 2017

PENYAKIT GINJAL



Pengertian Penyakit Ginjal


Ginjal adalah dua buah organ berbentuk menyerupai  kacang merah yang berada di kedua sisi tubuh bagian belakang atas, tepatnya di bawah tulang rusuk manusia. Ginjal yang sebesar kepalan tangan orang dewasa ini memiliki fungsi:

·         Menyaring ampas metabolisme tubuh, hasil sampingan, dan cairan berlebih dari darah.

·         Menjaga keseimbangan kadar garam dan mineral dalam tubuh.

·         Menghasilkan renin, yaitu enzim yang membantu mengatur tekanan darah.

·         Menghasilkan senyawa aktif dari vitamin D untuk menjaga kesehatan tulang.

·         Menghasilkan senyawa eritropoetin yang berfungsi menstimulasi produksi sel darah merah.

·         Mengatur kadar senyawa kimia dalam tubuh yang akhirnya membantu jantung dan otot-otot bisa berfungsi dengan baik.

Ketika ginjal mengalami gangguan atau rusak, sisa-sisa metabolisme tubuh dan cairan berlebih bisa tertimbun di dalam tubuh hingga akhirnya menyebabkan terjadinya pembengkakan pada bagian pergelangan kaki, muntah-muntah, merasa lemas, sesak napas, dan kurang tidur. Penyakit ginjal merupakan kondisi yang berbahaya yang mana jika tidak ditangani, ginjal bisa berhenti berfungsi. Jika ginjal berhenti berfungsi, akibatnya bisa mematikan.


Penyakit Ginjal Akut

Penyakit ginjal akut adalah kondisi ginjal yang secara tiba-tiba berhenti berfungsi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani mengakibatkan kadar garam dan unsur kimia yang abnormal di dalam tubuh. Keadaan ini membuat organ lain terpengaruh dan tidak bisa bekerja dengan baik. Berikut ini adalah gejala yang umumnya muncul akibat penyakit ginjal akut, antara lain:

·         Mual dan muntah.

·         Dehidrasi.

·         Sakit perut dan sedikit nyeri pinggang belakang.

·         Tekanan darah tinggi.

·         Kebingungan.

·         Penimbunan cairan di beberapa bagian tubuh atau edema.

Berikut ini adalah orang-orang yang berisiko mengalami penyakit ginjal akut.

·         Sudah pernah mengalami gangguan ginjal atau penyakit kronis lain seperti gagal jantung, penyakit hati, atau diabetes.

·         Berusia di atas 65 tahun.

·         Mengalami dehidrasi.

·         Mengalami infeksi parah atau sepsis.

·         Mengonsumsi obat-obatan tertentu.

·         Penyumbatan pada saluran kencing.
Penyakit ginjal akut disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini.
·         Volume darah dalam tubuh berkurang.

Bisa terjadi karena perdarahan, diare, atau muntah yang disertai dehidrasi parah.

·         Gangguan dengan pembuluh darah.

Kondisi yang terjadi karena inflamasi atau terhambatnya pembuluh darah utama yang memasok aliran darah ke ginjal, misalnya karena vaskulitis (radang dinding pembuluh darah yang memblokir aliran darah).

·         Darah yang di pompa jantung lebih sedikit dari yang normal.

Bisa terjadi karena gagal jantung, gagal fungsi hati, atau sepsis.

·         Beberapa obat-obatan juga bisa berdampak kepada pasokan darah menuju ke ginjal atau bereaksi terhadap ginjal secara langsung.

Untuk memastikan diagnosis terhadap penyakit ginjal akut, dokter perlu melakukan tes urine dan tes darah. 

Dokter akan mengukur kadar kreatinin (produk limbah kimia yang dihasilkan oleh otot-otot tubuh) di dalam darah, yang seharusnya rendah kadarnya karena dibuang oleh ginjal sehat. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda dan obat yang Anda konsumsi untuk mengetahui penyebab dasar dari kondisi yang dialami.

Pengobatan terhadap penyakit ginjal akut sangat bergantung kepada faktor yang menyebabkan munculnya kondisi ini sejak awal. Dengan mengobati penyebab dasarnya, sebagian besar pasien berpotensi dapat sembuh dari penyakit ginjal yang dialami. Berikut ini beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengobati penyakit ginjal akut ringan: 

·         Mengobati infeksi yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal akut.

·         Menyarankan untuk menambah konsumsi cairan untuk menghindari dehidrasi yang dapat memperparah penyakit ginjal akut yang diderita.

·         Menghentikan konsumsi obat-obatan yang  mungkin menjadi penyebab terjadinya penyakit ginjal akut.

·         Melakukan tes darah untuk mengawasi kadar kreatinin dan garam.

Jika penyebab dari penyakit ginjal akut tidak diketahui dengan pasti, dokter akan menyarankan Anda menemui dokter spesialis ginjal (nefrologi) atau dokter spesialis urologi. Berikut beberapa kondisi yang mewajibkan penderita penyakit ginjal akut untuk dirawat di rumah sakit.

·         Terdapat risiko terhambatnya saluran kencing, misalnya disebabkan oleh penyakit prostat.

·         Penyebab dasar penyakit ginjal akut memerlukan pengobatan secepatnya. Kebanyakan orang perlu dirawat bukan karena penyakit ginjal akut, tapi karena kondisi yang menjadi penyebab dasarnya.

·         Kondisi pasien memburuk dan memerlukan tes darah dan tes urine secara rutin untuk mengawasi kinerja ginjal mereka dan memiliki komplikasi.

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang muncul akibat penyakit ginjal akut.

·         Gagal ginjal kronis.

Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ginjal akut bisa berkembang menjadi gagal ginjal kronis.

·         Edema paru.

Kondisi terjadinya penumpukan cairan di dalam paru-paru.

·         Asidosis metabolik.

Kondisi tingkat keasaman darah yang tinggi. Pada umumnya menyebabkan mual dan muntah, mudah mengantuk, dan sulit bernapas.

·         Kadar kaliumtinggi di dalam darah.

Bila dibiarkan hal ini akan membuat otot-otot menjadi lemah, lumpuh, dan gangguan detak jantung.


Gagal ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) adalah kondisi penurunan fungsi ginjal secara bertahap dan bersifat permanen. Gejala dari gagal ginjal kronis sendiri cukup umum, seperti sesak napas, mual, dan kelelahan. Oleh karena itu, banyak orang tidak menyadari sedang mengalami kondisi ini hingga mencapai stadium lanjutan.

Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan urine dan darah secara teratur jika merasa termasuk kelompok orang yang berisiko mengalami gagal ginjal kronis, seperti: 

·         Orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

·         Orang yang menderita diabetes.

·         Orang yang memiliki keluarga pengidap gagal ginjal kronis.

Beberapa penyebab gagal ginjal kronis lainnya adalah:

·         Inflamasi pada ginjal.

·         Infeksi pada ginjal.

·         Gangguan ginjal polikistik.

·         Penyumbatan yang disebabkan oleh batu ginjal atau gangguan prostat.

·         Kegagalan pertumbuhan ginjal pada janin saat masih dalam kandungan.

·         Lupus eritematosus sistemik.

Pengobatan yang dilakukan pada pasien gagal ginjal kronis bertujuan mengurangi gejala, memperlambat dan menghentikan perkembangan penyakit, serta mencegah munculnya kondisi lain yang lebih serius. Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan gagal ginjal kronis.

Pada sebagian orang, gagal ginjal kronis bisa menyebabkan berhentinya fungsi ginjal hampir sepenuhnya dan menjadi ancaman nyawa, atau disebut dengan istilah gagal ginjal stadium akhir (established renal failure/ERF). Satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan adalah dengan prosedur cuci darah untuk membantu pasien bertahan hidup.

Berikut ini beberapa langkah untuk mencegah terjadinya gagal ginjal kronis: 

·         Pola makan sehat.

·         Menghindari merokok dan minuman keras.

·         Berolahraga secara teratur.

·         Berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan tertentu.

·         Mewaspadai dan menangani dengan benar penyakit diabetes.

Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal adalah berpindahnya bakteri dari kandung kemih menuju ke salah satu atau kedua ginjal yang kemudian menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini biasanya hasil dari komplikasi infeksi saluran kemih.

Gejala yang muncul akibat infeksi ginjal terjadi sangat cepat dan hanya berselang beberapa jam setelah bakteri mencapai ginjal, antara lain: 

·         Lebih sering buang air kecil dan terasa sakit.

·         Bau urine tidak seperti biasanya.

·         Perut bagian samping atau punggung akan mengalami rasa sakit atau tidak nyaman.

·         Mual dan muntah.

·         Demam atau terasa menggigil.

·         Kehilangan nafsu makan.

·         Diare.

Berikut adalah gejala infeksi ginjal pada anak-anak:

·         Susah makan dan/atau sering muntah.

·         Anak menjadi rewel.

·         Badan terasa lemas.

·         Sakit perut.

·         Mengompol.

·         Hematuria atau munculnya darah dalam urine.

·         Bau urine tidak seperti biasanya.

·         Pertumbuhan anak menjadi tidak normal.

·         Sakit kuning.

·         Bakteri E.coli (bakteri yang berada di kotoran manusia) menjadi penyebab infeksi ginjal yang paling umum.

Diagnosis terhadap infeksi ginjal bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik oleh dokter disertai dengan hasil tes urine. Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan Anda, serta pemeriksaan fisik (suhu tubuh dan tekanan darah). Lalu tes urine dilakukan untuk mengetahui apakah kita menderita infeksi saluran kemih. Dari pemeriksaan fisik dan tes urine inilah dokter bisa menyimpulkan diagnosisnya.

Pada sebagian besar kasus infeksi ginjal yang terjadi bisa sembuh tanpa perlu menginap di rumah sakit. 

Dengan mengonsumsi banyak cairan akan membantu membuang bakteri dari dalam ginjal dan menghindari terjadinya dehidrasi. Usahakan untuk mengosongkan kandung kemih ketika Anda buang air kecil. Anda perlu beristirahat setidaknya dua minggu sebelum kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Langkah pengobatan yang diberikan untuk penderita infeksi ginjal adalah: 

·         Pemberian anti biotik.

Dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi ginjal yang Anda alami. Butuh waktu setidaknya dua minggu bagi Anda untuk bisa pulih sepenuhnya. Pastikan untuk menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter.

·         Mengonsumsi obat pereda rasa sakit.

Infeksi ginjal akan menyebabkan munculnya rasa sakit dan demam. Dokter biasanya meresepkan obat pereda rasa sakit dan demam seperti parasetamol untuk mengatasinya.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang mengharuskan Anda dirujuk ke rumah sakit, seperti:

·         Infeksi ginjal cukup parah dan antibiotik perlu diberikan melalui infus.

·         Jika terjadi infeksi ginjal kambuhan.

·         Infeksi ginjal terjadi pada anak-anak.

·         Infeksi ginjal pada pria perlu penanganan khusus, karena jarang sekali kondisi ini terjadi pada pria.

·         Infeksi ginjal menyebabkan Anda mengalami dehidrasi cukup parah.

·         Infeksi ginjal terjadi ketika Anda sedang hamil dan demam.

·         Infeksi ginjal terjadi ketika usia Anda di atas 65 tahun.

·         Infeksi ginjal pada penderita diabetes, penyakit ginjal kronis, atau ginjal polikistik.

·         Sistem kekebalan tubuh melemah.

Berikut ini beberapa kemungkinan komplikasi akibat infeksi ginjal:

·         Abses ginjal.

Munculnya cairan nanah di dalam jaringan ginjal.

·         Sepsis.

Masuknya bakteri ke dalam aliran darah.

·         Pielonefritis emfisematosa.

Kerusakan jaringan ginjal parah yang terjadi dengan sangat cepat.

·         Komplikasi pada kehamilan.

Infeksi ginjal pada wanita hamil akan meningkatkan risiko kelahiran prematur atau bayi lahir dengan bobot di bawah rata-rata.

Batu Ginjal

Batu ginjal adalah terbentuknya batuan kecil dan keras dari penimbunan mineral dan garam pada salah satu atau kedua organ ginjal. Gejala batu ginjal tidak akan dirasakan oleh seseorang yang memilikinya selama batu masih di dalam ginjal atau batu ginjal yang terbentuk berukuran sangat kecil. Anda tidak akan merasakan rasa sakit saat buang air kecil.

Gejala batu ginjal baru akan terasa ketika batu berukuran lebih besar keluar dari ginjal menuju ke ureter dan menyebabkan terjadinya gesekan dengan dinding ureter. Akibat gesekan ini, dinding ureter mengalami iritasi atau bahkan luka dan akhirnya urine bisa bercampur darah. Berikut beberapa gejala batu ginjal lain yang mungkin menyertai: 

·         Nyeri pada bagian perut, punggung bawah, pinggang, dan selangkangan.

·         Mual dan muntah.

·         Kesulitan untuk beristirahat.

·         Terasa sakit saat buang air kecil.

·         Sering buang air kecil.

·         Warna urine keruh.

·         Bau urine menyengat.

Terbentuknya batu ginjal diakibatkan oleh penumpukan unsur-unsur (misalnya kalsium, amonia, asam urat, atau sistin) di dalam tubuh. Kondisi medis lain juga bisa meningkatkan kadar unsur-unsur ini di dalam urine.
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter akan menyarankan Anda melakukan beberapa tes. Tes urine akan diperlukan untuk memeriksa infeksi dan batuan yang terdapat di dalam urine. Tes darah juga akan dilakukan untuk memastikan ginjal Anda berfungsi dengan baik.

Untuk mengetahui lokasi pasti dari batu ginjal, dokter akan menyarankan beberapa tes pencitraan seperti CT scan, sinar X, dan USG.

Obat pereda rasa sakit akan diberikan pada penderita batu ginjal dengan ukuran kecil. Untuk mengatasi gejala mual dan muntah, dokter akan meresepkan obat antiemetik. Dokter juga akan menyarankan Anda untuk minum banyak air untuk mengatasi urine yang berwarna keruh.

Pada batu ginjal yang lebih besar dan memerlukan penanganan di rumah sakit, berikut ini beberapa prosedur yang biasanya diterapkan: 

·         Ureterorenoskopi.

Pengangkatan batu ginjal dengan memakai ureteroskop.

·         Beda terbuka.

Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan pada permukaan kulit untuk mengangkat batu ginjal.

·         ESWL atau  extracorporeal shock wave lithotripsy.

Prosedur penghancuran batu ginjal dengan memakai gelombang energi.

·         PCNL atau percutaneous nephrolithotomy.

Prosedur penghancuran dan pengangkatan batu ginjal dengan nephroscope.

Salah satu komplikasi paling umum dari batu ginjal adalah munculnya kembali kondisi ini di masa mendatang. Faktor risiko yang meningkatkan kambuhnya batu ginjal adalah:

·         Kurang mengonsumsi serat.

·         Hanya punya satu ginjal yang berfungsi.

·         Terdapat riwayat keluarga dengan penyakit batu ginjal.

·         Pernah dioperasi pada bagian sistem pencernaan.

·         Terlalu sering mengonsumsi suplemen mengandung vitamin D dan kalsium.

Untuk mencegah batu ginjal, Anda disarankan untuk minum air putih secukupnya. Cara ini bisa membantu mencegah dehidrasi dan juga mengencerkan urine. Selain itu, Anda sebaiknya membatasi konsumsi makanan, minuman, atau suplemen yang bisa meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal.

·         Hipertensi.

·         Sakit kepala.

·         Sakit pinggang atas.

·         Darah dalam urine.

·         Perut membesar.

·         Sering buang air kecil.

·         Gagal ginjal.

Penyakit ginjal polikistik disebabkan oleh satu atau beberapa gen yang cacat di dalam tubuh. Penyakit ini kemudian diturunkan dalam satu keluarga sehingga cacat genetika sudah ada sejak lahir. Cacat genetika bisa berasal dari salah satu atau kedua orang tua.

Ginjal polikistik merupakan penyakit turunan, maka untuk menentukan diagnosis dokter akan menanyakan riwayat kesehatan keluarga Anda. Selain itu dokter juga akan meminta Anda lakukan tes darah dan tes urin. 

Untuk mengetahui ukuran dan jumlah kista ginjal yang dimiliki seseorang, terdapat beberapa tes yang akan disarankan oleh dokter, seperti USG, CT scan, dan MRI.

Pengobatan yang dilakukan pada penyakit ginjal polikistik bertujuan untuk mengatasi tanda, gejala, dan komplikasi yang muncul akibat kondisi ini. Pengobatan yang dilakukan adalah: 

·         Obat untuk hipertensi.

·         Obat-obatan untuk rasa sakit (sakit kepala, punggung).

·         Antibiotik untuk infeksi saluran kemih.

·         Diet rendah garam.

·         Obat diuretik yang berfungsi membuang cairan berlebih di dalam tubuh.

·         Operasi untuk mengeringkan kista atau meredakan rasa tidak nyaman.

·         Dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal pada penyakit ginjal polikistik yang sangat parah.

Berikut ini adalah komplikasi yang terkait dengan penyakit ginjal polikistik:

·         Hipertensi atau tekanan darah tinggi.

·         Gagal ginjal.

·         Munculnya kista dalam organ hati.

·         Aneurisme otak.

·         Perdarahan atau pecahnya kista.

·         Anemia.

·         Batu ginjal.

·         Kambuhnya infeksi saluran kemih.

·         Penyakit jantung dan pembuluh darah jantung.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar