Jumat, 15 September 2017

MATA MALAS



Pengertian Mata Malas

Mata malas adalah gangguan penglihatan sebelah mata pada anak-anak karena otak dan mata tersebut tidak bekerjasama yang mengakibatkan penglihatan menurun. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah medis amblyopia dan umumnya diketahui saat anak-anak berusia 4 tahun.

Anak-anak jarang mengetahui bahwa mereka mengidap gangguan penglihatan atau tidak bisa menjelaskannya, sehingga mata malas termasuk kondisi yang sulit dideteksi. Karena itu, orang tua sebaiknya mewaspadai gejala dan tanda klinis berikut ini:

·         Mata yang terlihat juling sebelah.

·         Tidak bisa mengukur jarak.

·         Gerakan kedua mata yang tidak sinkron.

·         Sering memicingkan atau memejamkan sebelah mata.

Apabila mengalami gejala dan tanda klinis tersebut, bawalah anak Anda ke dokter mata agar kondisi matanya bisa diperiksa secara mendetail. Diagnosis dan pengobatan sedini mungkin sebaiknya dilakukan guna mencegah gangguan penglihatan jangka panjang dan bahkan kebutaan.

Penyebab Mata Malas

Mata malas terjadi ketika koneksi saraf dari salah satu mata ke otak tidak terbentuk secara sempurna pada masa kanak-kanak. Mata dengan kemampuan penglihatan yang buruk akan mengirimkan sinyal visual yang kabur atau keliru ke otak.

Otak kemudian akan mengirimkan sinyal lebih sedikit pada mata yang buruk. Lama-kelamaan, kinerja kedua mata menjadi tidak sinkron dan otak akan mengabaikan sinyal dari mata yang buruk tersebut.

Gangguan perkembangan visual ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya meliputi:

·         Mata juling (strabismus).

Ini merupakan penyebab terbanyak di balik mata malas. Riwayat keluarga sering menjadi penentu untuk kondisi anak seperti ini.

·         Gangguan refraksi.

yaitu adanya perbedaan refraksi pada kedua mata sehingga mata dengan penglihatan yang lebih jelas akan menjadi dominan untuk melihat. Contoh gangguan refraksi adalah rabun jauh, rabun dekat, serta astigmatisme.

·         Katarak pada anak.

Mata malas akibat katarak sering menyebabkan kondisi yang paling parah.

Di samping penyebab, para pakar juga menduga ada beberapa faktor yang berpotensi meningkatkan risiko mata malas. Faktor-faktor risiko tersebut adalah kelahiran prematur, bayi yang lahir dengan berat badan di bawah normal, faktor keturunan, serta gangguan perkembangan.

Diagnosis Mata Malas

Anak-anak dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata lengkap pada usia 3-5 tahun, karena sebagian besar anak-anak usia ini dapat merespons tes mata lewat pemeriksaan ini. Diagnosis dan pengobatan sebaiknya dilakukan sedini mungkin (dianjurkan sebelum anak berusia 5 tahun). Tujuan pengobatannya adalah untuk:

·         Menangani gangguan mata yang menjadi penyebab mata malas.

·         Membantu agar penglihatan pada mata yang buruk dapat berkembang dengan baik.

·         Mencegah gangguan atau kehilangan penglihatan permanen.

Tingkat keparahan mata malas dan dampaknya pada penglihatan anak akan menentukan langkah pengobatan yang sesuai. Beberapa penanganan yang umumnya disarankan oleh dokter meliputi:

·         Kaca mata.

untuk mengatasi gangguan mata seperti rabun jauh, rabun dekat, serta astigmatisme. Mata juling dan mata malas juga terkadang bisa ditangani dengan kacamata.

·         Penutup mata.

Yang digunakan pada mata normal guna merangsang mata yang buruk. Cara ini paling efektif bagi pengidap balita dan penutup mata umumnya dipakai selama 2-6 jam per hari.

·         Obat tetes mata.

Agar mata yang normal menjadi kabur. Hal ini akan mendorong anak-anak untuk menggunakan mata malas mereka. Namun, obat tetes mata berpotensi memicu efek samping berupa iritasi mata, kulit kemerahan, serta sakit kepala.

·         Operasi.

Prosedur ini dianjurkan untuk menangani katarak serta memperbaiki otot mata pada mata juling. Meski tidak bisa memperbaiki kemampuan visual, mata pasien akan menjadi lebih sinkron dan kinerja kedua mata pun akan meningkat.

Masa pengobatan mata malas kemungkinan akan berlangsung selama 6 bulan hingga 2 tahun. 

Pastikan anak Anda menjalani pemeriksaan rutin selama dan setelah penanganan agar dokter bisa memantau keefektifan pengobatan serta perkembangan visual anak. Sebagian besar pengidap mata malas membutuhkan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan sampai ada peningkatan pada kemampuan visual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar