Jumat, 22 September 2017

ORCHITIS



Pengertian Orchitis

Orchitis adalah peradangan atau inflamasi akut pada testis yang biasanya sebagai reaksi sekunder infeksi di bagian tubuh yang lain. Peradangan bisa terjadi pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Inflamasi yang terjadi bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Salah satu virus yang paling umum menyebabkan kondisi ini adalah virus mumps (penyebab godongan). 

Epididimitis juga bisa memicu munculnya orchitis. Epididimitis adalah peradangan saluran sperma yang terletak di belakang testis. Epididimitis umumnya disebabkan oleh bakteri penyebab penyakit menular seksual, Neisseria gonorrhoeae. Ada juga epididimitis yang disebabkan oleh bakteri lain.

Gejala Orchitis

Gejala-gejala orchitis biasanya muncul secara mendadak, seperti:

·         Pembengkakan dan muncul rasa nyeri pada salah satu atau kedua testis sekaligus. Selain itu, bisa muncul rasa sakit saat disentuh.

·         Kelelahan.

·         Rasa nyeri tingkat sedang hingga parah pada testis.

·         Sakit kepala.

·         Demam.

·         Nyeri pada bagian selangkangan.

·         Adanya darah pada cairan sperma.

·         Mual dan muntah.

·         Nyeri ketika buang air kecil, saat berhubungan seks, dan saat mengalami ejakulasi.

·         Rasa tidak nyaman pada testis.

Orchitis yang disebabkan oleh infeksi virus mumps biasanya akan muncul 4 sampai 7 hari sesudah seseorang terkena penyakit gondongan. Jika Anda merasakan sensasi nyeri atau pembengkakan pada skrotum, segera temui dokter untuk berkonsultasi.

Penyebab dan Faktor Resiko Orchitis
 
Kedua adalah orchitis virus, inilah yang menjadi penyebab utama orchitis (virus mumps). Kondisi ini paling sering terjadi pada anak laki-laki yang berusia kurang dari 10 tahun.

Lalu, penyebab orchitis lainnya adalah bakteri. Bakteri yang paling sering menjadi penyebab orchitis adalah Escherichia coli, staphylococcus, dan  streptococcus. Bakteri penyebab epididimitis juga bisa menjadi penyebab munculnya orchitis. Pada pria yang aktif secara seksual, bakteri penyebab penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, dan sifilis ternyata juga bisa menyebabkan orchitis.

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena orchitis dengan penularan non-seksual adalah:

·         Berusia lebih dari 45 tahun.

·         Pengidap infeksi saluran kemih yang bersifat kambuhan.

·         Tidak diberikan vaksin gondong (vaksin MMR).

·         Penggunaan kateter dalam jangka waktu lama.

·         Terlahir dengan saluran kemih yang tidak normal.

·         Pernah menjalani operasi yang melibatkan saluran kemih atau organ kelamin.

Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan orang semakin berisiko terkena orchitis yang ditularkan melalui hubungan seksual adalah:

·         Pernah atau sedang mengidap penyakit menular seksual.

·         Berganti-ganti pasangan.

·         Sering melakukan kegiatan seksual yang beresiko terkena infeksi, termasuk tanpa kondom.

·         Berhubungan seksual dengan pengidap penyakit menular seksual.

Diagnosis Orchitis

Untuk memeriksa apakah Anda terkena orchitis, pertama dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui apakah ada pembesaran kelenjar getah bening pada selangkangan, pembengkakan testis, dan pembengkakan kelenjar prostat.

Berikut ini adalah beberapa tes lanjutan yang mungkin disarankan oleh dokter:

·         Tes urine.

Tes ini juga akan memperlihatkan apakah ada penyakit menular seksual atau bakteri lain yang menjadi penyebab infeksi.

·         Tes darah.

Berfungsi untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi virus HIV, sifilis, atau penyakit menular seksual lainnya.

·         Ultrasound testis

Dari tes ini dokter akan mendapatkan kuantitas aliran darah pada testis.

·         Pemeriksaan dubur.

Dokter akan mengecek apakah ada pembengkakan atau pembesaran prostat. Tes ini diperlukan untuk memastikan seberapa lama pengobatan antibiotik dibutuhkan pasien.

·         Pemeriksaan penyakit seksual menular.

Sampel berupa cairan kelamin yang diambil dari ujung penis. Tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah pasien terinfeksi gonore atau klamidia.

·         Test pencitraan pada testis.

Pelacak radioaktif dimasukkan ke aliran darah. Kemudian pemindai khusus akan memetakan aliran darah ke testis. Hasil tes ini bisa memastikan apakah pasien terkena orchitis atau tidak.

Pengobatan Orchitis

Sebagian besar kasus orchitis yang disebabkan oleh bakteri membutuhkan antibiotik. Tapi pengobatan orchitis dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan jenis orchitis.

·         Orchitis idiopatik.

Untuk orchitis yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya, dokter akan meresepkan obat antibiotik dan anti-inflamasi.

·         Orchitis bakteri.

Untuk orchitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik pada pasien. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pasangan dari pasien juga membutuhkan pengobatan dengan antibiotik, terutama jika orchitis berasal dari penyakit menular seksual. Selain mengatasi infeksi yang terjadi, antibiotik juga berfungsi untuk mencegah penyebaran bakteri.

·         Orchitis virus.

Untuk mengobati orchitis yang disebabkan oleh virus, dokter akan menyarankan pemberian obat anti-inflamasi non-steroid, istirahat total, dan pengangkatan serta mengompres skrotum dengan es. Kebanyakan pengidap orchitis virus akan merasa lebih baik dalam beberapa hari.

Jika orchitis terjadi pada kedua testis, kondisi ini berisiko menyebabkan kemandulan pada pria, dan membuat turunnya produksi hormon testosteron (hipogonadisme). Beberapa komplikasi lain yang mungkin terjadi pada penderita orchitis adalah:

a.       Kambuhnya epidimitis.

Peradangan saluran yang membawa sperma bisa terulang kembali.

b.      Atrofi testis

Kondisi di mana ukuran testis mengecil.

c.       Abses skrotum.

Kondisi di mana jaringan yang terinfeksi akan terisi oleh nanah.

Pencegahan dan Komplikasi Orchitis

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi yang menyebabkan orchitis, yaitu:

·         Untuk pria yang aktif secara seksual, selalu gunakan kondom jika tidak yakin pasangan Anda bersih dari penyakit menular seksual.

·         Konsultasikan dengan dokter agar Anda bisa mendapatkan vaksin gondongan, karena kondisi ini yang menjadi penyebab terbanyak terjadinya orchitis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar