Rabu, 23 Agustus 2017

KISTA DERMOID



Pengertian Kista Dermoid

Kista dermoid adalah tumor jinak berbentuk kantong yang berisi bermacam-macam struktur jaringan kulit, seperti kelenjar keringat, folikel rambut, jarigan saraf atau gigi. Kista muncul saat lahir dan dapat ditemukan di bawah permukaan kulit atau pada permukaan kulit.  Kista dermoid biasanya tumbuh secara perlahan dengan bentuk benjolan keras berukuran sekitar 0,5 hingga 6 sentimeter.

Kista dermoid pada kulit dan lapisan terdalam kulit (subkutis) umumnya terjadi pada wajah, leher, atau kulit kepala. Selain pada kulit, kista ini juga dapat tumbuh pada tulang belakang, otak, rongga perut, atau indung telur. Namun hal tersebut jarang terjadi.

Kista dermoid terbentuk karena terperangkapnya jaringan pembentuk lapisan kulit pada tahap perkembangan embrio. Sekitar 40 persen kista dermoid pada kulit wajah, leher, dan badan dapat terdeteksi pada saat lahir, sementara sebagian besar lainnya terlihat dengan jelas pada usia lima tahun. 
Kista dermoid pada bagian tubuh lainnya, seperti dalam rongga perut, tulang belakang, atau kepala dapat tumbuh kapan saja pada usia berapa pun. Untuk kista dermoid pada indung telur, umumnya ditemukan pada usia 15 hingga 40 tahun.

Gejala Kista Dermoid

Kista dermoid berasal dari sel bawaan sejak lahir dan biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala baru timbul jika kista semakin membesar hingga menekan organ lain.

Penyebab Kista Dermoid

Kista dermoid terjadi ketika susunan kulit berisi folikel rambut, kelenjar keringat, rambut, gigi, saraf, dan kelenjar minyak yang seharusnya berada di lapisan luar kulit justru tumbuh membentuk kantong di dalam kulit. Semua aktivitas kulit terjadi dalam kantong kista tersebut sehingga kista bertambah besar. Kista dermoid merupakan kelainan bawaan karena adanya gangguan dalam proses pembentukan organ dan jaringan saat bayi masih dalam kandungan.

Diagnosis Kista Dermoid

Setelah memeriksa area tumbuhnya kista dermoid, pemeriksaan lanjutan diperlukan untuk menegakkan diagnosis secara tepat. Pemeriksaan tersebut berupa foto Rontgen, CT scan, MRI, USG, atau metode pemindaian lain untuk melihat sejauh mana gangguan pada jaringan di sekitar kista, serta untuk menentukan tindakan pengobatan selanjutnya.

Pengobatan Kista Dermoid

Tujuan utama dari pengobatan kista dermoid adalah untuk menghilangkan kista tersebut sepenuhnya. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa menghilangkan kista dermoid harus dilakukan oleh dokter dan tidak boleh dilakukan sendiri karena berisiko tinggi menyebabkan infeksi, perdarahan atau komplikasi lainnya.

Pengangkatan kista dermoid adalah melalui tindakan operasi. Sebelum operasi dilakukan, penderita perlu diperiksa kembali secara teliti, mengingat kandungan lemak dari kista dermoid dapat menyebar ke jaringan sekitarnya atau bagian lain, terutama jika kista sudah terinfeksi bakteri. Saat melakukan operasi, area kulit di sekitar kista dermoid dibersihkan terlebih dahulu, lalu diberi suntikan anestesi lokal. Selanjutnya, dilakukan sayatan untuk mengangkat kista tersebut seutuhnya.

Kista dermoid pada lokasi yang sulit (misalnya kista pada lidah) dapat dihilangkan dengan teknik bedah minimal invasive (minimally invasive surgical technique). Sementara dalam kasus kista dermoid indung telur, operasi dilakukan dengan cara bedah konvesional atau bedah minimal invasive dengan laparoskopi.

Komplikasi Kista Dermoid

Penanganan kista dermoid dengan tindakan operasi dapat menimbulkan beberapa komplikasi, di antaranya:

·         Gangguan dalam menelan atau berbicara, pada kasus kista dermoid pada lidah.

·         Masalah psikologi dan sosial pada anak, misalnya pada kista dermoid di wajah atau ujung hidung.

·         Abses subdural pada tulang belakang (spinal subdural abscess) akibat infeksi bakteri dari kista dermoid di saluran sinus dermal (dermal sinus tract).

·         Sakit kepala terus-menerus pasca kesembuhan, pada kasus kista dermoid di rongga tengkorak (intrakranial).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar