Jumat, 02 Desember 2016

KERATITIS




Pengertian Keratitis

Keratitis (Ulkus Kornea) adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada kornea mata. Cedera mata atau adanya infeksi merupakan penyebab utama pada keratitis.

Pemakaian lensa kontak yang terlalu lama juga merupakan salah satu pemicu inflamasi ini, khususnya jika lensa kontak sudah terkontaminasi oleh jamur, bakteri, atau parasit. Penyakit lain yang disebabkan bakteri (seperti sifilis) atau virus (contohnya, virus herpes simpleks dan zoster) yang tidak diobati pun berpotensi menyebabkan keratitis sebagai salah satu komplikasinya.

Jenis dan Komplikasi Keratitis

Kondisi ini bisa dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu keratitis yang tidak menular dan menular. Keratitis tidak menular (misalnya karena cedera) yang tidak ditangani dengan saksama bisa bertambah parah dan mengalami infeksi yang kemudian bisa berubah menjadi keratitis menular.

Jika terus dibiarkan berkembang semakin parah, keratitis berpotensi memicu berbagai komplikasi dan bahkan kebutaan. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi meliputi infeksi kornea kambuhan atau kronis, pembengkakan dan jaringan parut kornea, luka bernanah pada kornea, penurunan kemampuan melihat sementara atau permanen, serta kebutaan. 

Bentuk-bentuk  klinik keratitis superfisialis antara lain adalah:

·         Keratitis Pungtala.

Keratitis yang terkumpul didaerah membran Bowman, dengan infiltrat berbentuk bercak-bercak halus.

Keratitis pungtala ini disebabkan oleh hal yang tidak spesifik san dapat terjadi pada moluskum kontagiosum, akne rosasea, herpes simplek, herpes zoster, blefaritis, keratitis neuroparalitik, infeksi virus, vaksinia, trakoma dan trauma radiasi, dry eyes, trauma, lagoftalmos, keracunan obat seperti neomisin, tobramisin, dan bahan pengawet lainnnya.

Kelainan ini dapat berupa :

a.       Keratitis Pungtata Epitel.
b.      Keratitis Pungtata.

Pada konjungtivitis vernal dan konjungtivitis atopik ditemukan bersama-sama papil raksasa.

Pada trakoma, pemfigoid, sindrome Stevens Johnson dan pasca pengobatan radiasi dapat ditemukan bersama-sama dengan jaringan parut konjungtiva.

Keratitis pungtata biasannya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa terlihatnya gejala kelainan konjungtiva, ataupun tanda akut, yang biasanya terjadi pada dewasa muda.

·         Keratitis Pungtala Superfisial.

Keratitis pungtata superfisial membuktikan gambaran seperti infiltrat halus bertitik-titik pada permukaan kornea.

Merupakan cacat halus kornea superfisial berwarna hijau bila diwarnai flurosein.

Keratitis pungtata superfisial dapat disebabkan sindrom dry eye, keratopati logoftalmos, keracunan obat topikal (neomisin, tobramisin, ataupun obat lainnya) sinar ultraviolet, trauma kimia ringan, dan pemakaian lensa kontak.

a.       Pasien akan mengeluh sakit, silau, mata merah, dan rasa kelilipan.
b.      Pasien diberi air mata buatan, tobramisin tetes mata, dan sikloplegik.

·         Keratitis Pungtala Subepitel.

Keratitis yang terkumpul di daerah membran Bowman. Pada keratitis ini biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa terlihat gejala keleinan konjungtiva, ataupun tanda akut, yang biasanya terjadi pada dewasa muda.

·         Kreatitis Marginal.

Keratitis marginal merupakan infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus.

Penyakit infeksi lokal kunjungtiva dapat mengakibatkan keratitis kataral atau keratitis marginal ini. Keratitis marginal kataral biasanya terdapat pada pasien setengah umur dengan adannya blefarokonjungtivitis.

Bila tidak diobati dengan baik maka akan mengakinatkan tukak kornea. Biasanya bersifat rekuren, dengan  kemungkinan terdapat streptokokus pneumonie, Hemophilus aegepty, Moraxella lacunata, dan esrichia. Infiltrtat dan tukak  yang terlihat diduga merupakan timbunan komplek antigen-antibiodi.

Penderita akan mengeluh sakit, seperti kelilipan, lakrimasi, disertai fotofobia berat.
Pada mata akan terlihat blefarospasme pada satu mata, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang memanjang, dangkal unilateral dapat tunggal atau multipel, sering disertai neovaskularisasi dari arah limbus.

Bila tidak diobati dengan baik maka akan mengakibatkan tukak kornea. Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika yang sesuai dengan penyebab infeksi lokalnya dengan steroid dosis ringan. Pada pasien dapat diberikan vitamin B dan C dosis tinggi. Pada kelainan yang indolen dilakukan kauterisasi dengan listrik atatupun AgNO3 dipembuluh darahnya atau dilakukan flep konjungtiva yang kecil.

Penyulit yang terjadi berupa jaringan parut pada kornea  yang akan mengganggu pengelihatan atau ulkus meluas dan menjadi lebih dalam.

Keratitis marginal trakomatosa merupakan keratitis dengan pembentukan membran pada kornea atas. Keadaan ini akan membentuk pannus, berupa keratitis dengan neovaskularisasi.

·         Keratitis Interstisial.

Keratitis yang ditemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam. Pada keratitis interstisial akibat lues kongenital didapatkan neovaskularisasi dalam, yang terlihat pada usia 5-20 tahun pada 80% pasien lues. Keratitis interstisialis dapat terjadi akibat alergi atau infeksi spiroket kedalam stoma kornea dan akibat tuberkulosis.

Keratitis interstisial merupakan keratitis nonsupuratif profunda disertai neovaskulerisasi. Keratitis ini juga disebut juga keratitis parenkimkosa.

Biasanya akan memberi keluhan fotofobia, lakrimalis, dan menurunya visus. Pada keratitis interstisial maka keluhan bertahan seumur hidup.

Seluruh kornea keruh sehingga iris sukar dilihat. Permukaan kornea seperti permukaan kaca. Terdapat injeksi siliar disertai dengan serbukan  pembuluh kedalam sehingga memberikan gambaran merah kusam atau apa yang disebut “salmon patch” dari Hutchinson. Seluruh kornea dapat berwarna merah ceri.

Kelainan ini biasanya bilateral. Pada keadaan yang disebabkan tuberkulosis biasanya unileteral.

Pada keratitis yang disebabkan oleh sifilis kongenital biasanya ditemukan tanda-tanda sifilis kongenital lain, seperti hidung pelana (sadle nose) dan trias Hutchinson, dan pemeriksaan serologik yang positif terhadap sifilis. Pada keratitis yang disebabkan oleh tuberkolusis terhadap gejala tuberkuosis lainnya. 

Pengobatan keratitis profunda tergantung pada penyebabnya. Pada keratitis diberikan sulfas atropin tetes mata untuk mencegah sinekia akibat terjadinya uveitis dan kortikosteroid tetes mata.

Keratitis profunda dapat juga terjadi akibat trauma, mata terpajan pada kornea dengan daya tahan rendah.

·         Keratitis Bakterial.

Setiap bakteri seperti staphylokokus, streptokokus, pseudomonas, dan enterobakteriaceae dapat menyebabkan keratitis bakterial.

Pengobatan keratitis dapat diberikan pada keratitis bakterial dini.

Biasanya pengobatan dengan dasar sebagai berikut :

Gram (-)
Gram (+)
Tobramisin
Cefalozin
Gentamisin
Vancomyxin
Polimiksin
Basitrasin

Biasanya pengobatan diberikan setiap 1 jam.

Sikloplegik diberiakan untuk istirahat mata.

·         Keratitis Jamur.

Biasanya dimulai dengan suatu rtuda paksa pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian tumbuh-tumbuhan.

Jamur yang dapat menyebabkan keratitis adalah fusarium, cephalocheparium, dan vulvularia. Pada masa sekarang infeksi jamur bertambah dengan pesat dan dianggap sebagai akibat sampingan pemakaian antibiotik dan kortikosteroid yang tidak tepat.

Keluhan mulai timbul setelah 5  hari rudapaksa atau 3 minggu kemudian. Pasien akan mengeluh sakit mata yang hebat,berair, dan silau.

Pada mata akan terlihat infiltrat yang berhifa dan satelit bila terletak didalam stroma. Biasanya disertai dengan cincin endotel dengan plaque dan hipopion. Tampak tukak yang jelas dan menonjol ditengah tukak nampak bercabang-cabang, dengan endotelium plaque, ganbaran satelit pada kornea, dan lipatan descement.

Sebaiknya diagnostik dibuat dengan p[enmeriksaan mikroskopik dengan KOH10% terhadap kerokan kornea yang menunjukkan adanya.

Sebaiknya pasien dengan infeksi jamur dirawat dan diberi pengobatan natamisin 5% setiap 1-2 jam saat bangun atau anti jamur lain seperti miconazol, amfoterisin, nistatin, dan lain-lain. Diberikan sikloplegik disertai obat oral anti glaukoma bila terjadi peningkatan tekanan intra okuler. Bila tidak berhasil diatasi maka dilakukan keratoplasti.

Penyakit yang dapay terjadi adalah endoftalmitis.

·         Keratitis Virus.

Keratitis pungtata siperfisial memberi gambaran seperti infiltrat halus bertitik-titik pada dataran depan kornea yang dapat terjadi peda penyakit pada penyakit herpes simplek, herpes zoster, infeksi virus, vaksinia, dan trakoma.

Keratitis yang terkumpul didaerah membran Bowman. Pada keratitis ini biasanya terdapat bilateral dan berjalan kronis tanpa terlihatnya gejala kelainan konjungtiva,  ataupun tanda akut.

·         Keratitis  Herpetik.

Keratitis herpetik disebabkan oleh herpes simplek dan herpes zoster. Yang disebabkan herpes simplek dimagi dalam 2 bentuk yaitu epitel dan stromal. Hal yang murni epitelial adalah dendritik dan stromal adalah diskiformis. Biasanya infeksi herpes simplek ini berupa campuran epitel dan stroma. Perbedaan ini perlu akibat mekanisme kerusakannya berbeda. Pada yang epitelial kerusakan terjadi akibat pembelahan virus didalam sel epitel, yang akan mengakibatkan kerusakan sel dan membentuk tukak kornea superfisial,. Stroma diakibatkan reaksi imunologik tubuh pasien sendiri terhadap virus yang menyerang. Antigen (virus) dan antibodi (pasien) bereaksi didalam stroma korneadan menarik sel leukosit dan sel radang lainnya. Sel ini mengeluarkan bahan proteolitik untuk merusak antigen (virus) yang akan juga merusak jaringan stroma disekitarnya. Hal ini sangat berkaitan dengan pengobatan dimana pada yang epitelial dilakukan terhadap virus dan pembelahan dirinya sedang pada yang keratitis stromal dilakukan pengobatan menyerang virus dan reaksi radangnya.

Gejala-gejala Keratitis

Gejala awal dan utama pada keratitis adalah mata merah. Gejala ini umumnya bisa disertai dengan indikasi:

·         Mata yang terlihat merah.
·         Mata yang terus mengeluarkan air mata atau kotoran.
·         Sensasi panas atau perih pada mata, seperti terbakar.
·         Mata terasa mengganjal.
·         Pandangan kabur.
·         Kelopak mata yang sulit terbuka akibat iritasi atau rasa sakit.
·         Sensitivitas mata terhadap cahaya yang meningkat.

Segera periksakan diri Anda ke dokter jika merasakan gejala-gejala tersebut. Penanganan keratitis yang dilakukan secara cepat dan tepat akan menjauhkan Anda dari komplikasi serius.

Faktor Resiko Keratitis

Pemakaian lensa kontak adalah faktor utama yang dapat meningkatkan risiko kita untuk mengalami keratitis. Misalnya lensa kontak yang kurang bersih, pemakaian yang terlalu lama, atau akibat cairan pembersih lensa yang terkontaminasi.

Di samping lensa kontak, ada juga faktor-faktor lain yang bisa memicu keratitis. Di antaranya adalah sistem kekebalan tubuh yang menurun, misalnya karena mengidap HIV atau tinggal di tempat yang lembap dan hangat, menggunakan kortikosteroid, serta pernah mengalami cedera pada kornea mata. 

Diagnosis Keratitis

Pada tahap awal, dokter akan menanyakan gejala serta riwayat kesehatan Anda. Pemeriksaan kondisi penglihatan dan fungsi struktur mata juga akan dilakukan. Pengecekan struktur mata akan membantu dokter untuk mengetahui luasnya infeksi kornea dan pengaruhnya terhadap bagian lain dari bola mata.

Jika diperlukan, dokter juga akan mengambil sampel cairan yang keluar dari mata untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengetahui penyebab di balik keratitis yang Anda alami.

Tes darah juga mungkin dianjurkan pada pasien yang diduga mengalami keratitis karena mengidap penyakit lain. 

Pengobatan Keratitis

Pengobatan yang diberikan pada tiap pasien keratitis berbeda-beda. Langkah ini ditentukan oleh dokter berdasarkan penyebab, tingkat keparahan, serta kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh.

Keratitis tidak menular yang disebabkan cedera ringan, seperti tergores lensa kontak, biasanya bisa sembuh sendiri. Tetapi jika Anda merasa terganggu, dokter bisa memberikan obat dan menganjurkan pemakaian penutup mata hingga kondisi mata Anda membaik.

Lain halnya dengan keratitis yang disebabkan oleh infeksi. Jenis keratitis ini umumnya membutuhkan obat-obatan tertentu, yaitu: 

·         Obat antivirus untuk menangani inflamasi kornea mata akibat virus.
·         Antibiotik untuk mengobati keratitis yang dipicu oleh infeksi akibat bakteri. Jenis obat ini juga bisa digunakan untuk keratitis akibat parasit.
·         Obat antijamur untuk mengatasi keratitis akibat jamur.

Sebagian besar obat-obatan tersebut berbentuk obat tetes mata. Namun, dokter juga akan memberikan obat minum untuk mengatasi infeksi akibat virus, bakteri, dan jamur jika dibutuhkan.

Pencegahan Keratitis

Keratitis termasuk penyakit yang bisa dihindari. Langkah-langkah sederhana yang bisa kita lakukan meliputi:

·       Jangan lupa untuk melepas lensa kontak sebelum Anda tidur atau berenang.
·       Merawat lensa kontak secara rutin dan seksama, misalnya mencuci tangan sebelum membersihkan lensa kontak, menggunakan produk-produk pembersih steril khusus untuk lensa kontak, serta jangan membersihkan lensa kontak dengan cairan yang sudah dipakai.
·        Pastikan Anda mengganti lensa kontak sesuai batas waktunya.
·        Hindari penggunaan obat tetes mata kortikosteroid, kecuali atas anjuran dokter.
·        Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum Anda menyentuh mata atau bagian sekitarnya. Terutama jika Anda mengidap luka akibat virus herpes.


1 komentar:

  1. Kutil kelamin atau kondiloma akuminata yaitu kutil yg mampu berkembang di wilayah farji apik itu kemaluan ataupun penis dan tambah bagi tanah seputar anus. Kutil kelamin yaitu nanah menyebar seksual yg bisa disebabkan oleh type human papillomavirus (HPV). Virus HPV sanggup tersebar lewat kontak cepat kulit ke kulit ataupun disaat laksanakan pertalian seksual bagus verbal, genital/vaginal, ataupun sex anal bersama wong yg sudah mempunyai kutil kelamin. Virus HPV ini teramat gampang sekali merambat terpenting untuk wong yg mempunyai kehidupan seksual repot dan tidak jarang berganti-ganti pasangan. bakal malahan, tak seluruh jalma yg mempunyai HPV dapat kutil kelamin meski terus bisa menularkan. Munculnya kutil kelamin dipengaruhi keadaan badan atau daya tahan badan tiap-tiap orang.
    Virus HPV kategori 6 dan 11 adalah jenis virus HPV yg paling tidak jarang menubuhkan kutil kelamin. bisul virus HPV mampu memunculkan pertanda bagus oleh wahid jenis virus ataupun coinfeksi oleh sekian banyak type virus HPV. bisul virus HPV bisa berpotensi jadi kanker seperti kanker leher kandungan dan kanker anus.
    GEJALA

    pertanda kutil kelamin merupakan munculnya daging berkembang yg terhadap kebanyakan berona lebih ilegal daripada kulit disekitarnya. Kutil ini mampu unjuk dengan cara soliter satu( ataupun dengan cara berkelompok/cluster. Kutil unjuk terpenting di tanah tekstur luar kelamin seperti guna wilayah skrotum, batang penis, kulit di seputar anus, dan labia majora asal vagina.Akan sebaliknya kutil kelamin sedang mampu unjuk bagi kualitas dekat strata( mukosa) seperti untuk negeri pada anus, di pada memek, susukan kencing, ataupun kepada sirah penis/glans penis. Kutil kelamin bertakaran 1-5 milimeter dan sanggup berkelompok jadi agung, kutil bisa jadi mencocok (terkeratinisasi) ataupun lembut, dan terkadang sanggup gatal dan berpembawaan. Kutil kelamin tidak hanya merintangi ketika melaksanakan gerakan seksual bisa membuatkan stadium keimanan diri seorang dan terus memunculkan kecemasan.
    PENYEBAB

    Penyebab semenjak kutil kelamin merupakan human papillomavirus, guna membenarkan bisul ini bisa dilakukan sensor DNA cuma( bagi sekian banyak kategori HPV).
    PENGOBATAN

    penggarapan efektif permulaan kutil kelamin yakni penangkalan yg bisa dilakukan bersama memanfaatkan vaksin HPV seperti Gardasil. Vaksin ini memelihara badan jalma semenjak HPV jenis 16, 18, 6 dan 11. bakal sebaliknya vaksin ini cuma efektif apabila satu orang belum terbuka type / type permulaan HPV termuat paling utama sebelum wong tersimpul mempunyai kehidupan seksual yg repot. Pengobatan buat kutil yg sudah berkembang bisa dilakukan dgn melaksanakan penyingkiran kutil dgn pembedahan mungil bagus bersama eksisi kutil pembelahan( dan eliminasi jaringan kutil), cryosurgery dgn nitrogen encer, electrocauterization, dan bersama memakai laser.

    Bila pertanyaan masih belum terpecahkan silahkan menghubungi dokter spesialis Klinik apollo pada wawancara lebih lanjut di Hotline No. (021)-62303060.

    Pengobatan kulup di apollo | obati kulup panjang

    Ejakulasi dini dan penanganannya | Klinik sunat apollo jakarta pusat

    Konsultasi dokter spesialis | Free Chat

    BalasHapus