Pengertian Sindrom Stevens-Johnson
Sindrom ini umumnya muncul akibat reaksi tubuh terhadap obat atau infeksi. Orang yang terkena sindrom Stevens-Johnson biasanya membutuhkan penanganan medis segera, serta harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Gejala Sindrom Stevens-Johnson
Gejala yang muncul pada sindrom ini awalnya
menyerupai gejala flu yaitu:
·        
Kelelahan.
·        
Batuk.
·        
Mata terasa panas.
·        
Radang mulutdan tenggorokan.
·        
Demam.
Namun setelah beberapa hari akan muncul gejala
lanjutan berupa :
·        
Bentol-bentol berisi cairan.
·        
Ruamkulit berwarna kemerah-merahan atau
keunguaan, yang menyebar dalam waktu beberapajam atau hari.
·        
Nyeri pada kulit.
·        
Nyeri persendian.
·        
Pembengkakan wajah danlidah.
·        
Pengelupasankulit.
Penyebab Sindrom Stevens-Johnson
Obat atau infeksi bisa memicu munculnya sindrom
Stevens-Johnson. Beberapa obat-obatan yang berisiko memicu sindrom
Stevens-Johnson adalah:
·        
Obat asam urat.
·        
Pereda rasa sakit.
·        
Obat antibiotik.
·        
Obat kejang-kejang.
·        
Terapi radiasi.
·        
Beberapa obat anti inflamasi
non-steroid.
Pada anak-anak, sindrom ini biasanya disebabkan oleh
infeksi virus walaupun pada sedikit kasus bisa disebabkan infeksi bakteri.
Beberapa infeksi yang bisa menyebabkan sindrom Stevens-Johnson adalah:
·        
Pneumonia.
·        
Hepatitis.
·        
HIV.
·        
Herpes.
·        
Gondongan.
·        
Flu.
·        
Virus Coxsackie dan Epstein-Barr.
Faktor Resiko Sindrom Stevens-Johnson
Beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih
rentan terkena sindrom Stevens-Johnson adalah:
·        
Keluarga yang pernah mengidap sindrom
Stevens-Johnson. 
·        
Melemahnya system kekebalan tubuh , biasanya
akibat HIV/AIDS, transplantasi organ, atau penyakit autoimun.
·        
Infeksi virus, seperti herpes, pneumonia
virus, HIV, hepatitis.
·        
Pernah mengidap sindrom Stevens-Johnson.
·        
Memiliki gen tertentu, seperti Gen HLA-B
1502 atau HLA-B 1508 yang membuat seseorang akan berisiko terkena sindrom ini
jika mengonsumsi obat kejang atau obat untuk gangguan kejiwaan.
Diagnosis Sindrom Stevens-Johnson
Dokter biasanya akan melakukan beberapa langkah
diagnosis pada pasien yang diduga mengidap sindrom Stevens-Johnson. Beberapa
langkah diagnosis tersebut adalah:
·        
Pemeriksaan fisik dan catatan medis.
Seringkali
dokter bisa mengidentifikasi sindrom ini setelah mengevaluasi cacatan medis,
kondisi fisik pasien, serta gejala-gejala yang dilaporkan pasien.
·        
Biopsi kulit.
Dokter
akan mengambil sampel jaringan kulit untuk diteliti lebih lanjut di
laboratorium bila diperlukan.
Pengobatan Sindrom Stevens-Johnson
Pada banyak kasus, penderita sindrom
Stevens-Johnson harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan
intensif. Jika penderita sedang menjalani pengobatan, maka umumnya langkah
pertama dokter adalah menghentikan pengobatan tersebut.
Beberapa obat-obatan yang biasanya
diberikan dokter untuk mengatasi sindrom Stevens-Johnson adalah: 
·        
Obat anti nyeri dengan dosis kuat.
Untuk
meredakan nyeri akibat luka terbuka pada kulit.
·        
Obat kumur.
Yang
mengandung anastesi  dan  antiseptik untuk membuat mulut mati rasa
sementara, sehingga proses menelan makanan menjadi lebih mudah.
·        
Anti biotik.
Apabila
pasien diduga mengalami sepsis.
·        
Obat kortikosteroid.
Pemberian
obat ini bertujuan untuk mengontrol peradangan yang terjadi, dan diberikan
sesuai dengan anjuran dokter.
Untuk mendukung proses penyembuhan tubuh penderita,
dokter akan melakukan beberapa perawatan pendukung, yaitu:
·        
Mengganti cairan tubuh dan nutrisi.
Karena
kehilangan lapisan kulit bisa menyebabkan hilangnya cairan tubuh. Penggantian
cairan ini bisa melalui sebuah selang yang dimasukkan dari hidung dan
dihubungkan langsung ke lambung.
·        
Perawatan luka.
Mengompres
dengan kain basah dan dingin akan meredakan nyeri pada luka lecet.
·        
Perawatan mata.
Dokter
mata akan memeriksa kondisi mata penderita dan memberikan obat tetes mata jika
diperlukan.
Jika tidak ditangani dengan benar, ada beberapa
komplikasi bisa diidap oleh penderita Sindrom Stevens-Johnson yaitu:
·        
Kerusakan organ dalam.
·        
Infeksi kulit sekunder (selulitis).
·        
Kerusakan kulit .Yang juga dapat
menyebabkan rambut rontok, serta kuku jari tangan dan kaki tumbuh tidak normal.
·        
Infeksi darah (sepsis).
·        
Gangguan mata, berupa kerusakan jaringan
yang mampu menimbulkan kebutaan.
Pencegahan Sindrom Stevens-Johnson
Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk
mencegah sindrom Stevens-Johnson yaitu:
·        
Terutama orang-orang keturunan Tiongkok,
Asia Tenggara, atau India, lakukanlah uji genetika sebelum mengonsumsi
obat-obatan tertentu seperti carbamazepine.
·        
Jika pernah menderita Sindrom
Stevens-Johnson sebelumnya, hindari konsumsi obat-obatan yang bisa memicunya.
·        
Konsultasikan dengan dokter bila ada
keluarga dengan riwayat penyakit ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar