Kamis, 18 Mei 2017

SAKIT GIGI



Pengertian Sakit  Gigi

Sakit gigi adalah kondisi ketika muncul rasa nyeri di dalam atau sekitar gigi dan rahang. Tingkat keparahan nyeri tersebut bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Nyeri sakit gigi bisa terasa secara terus-menerus sepanjang hari atau bisa muncul dan hilang secara berulang-ulang tanpa menentu.

Sering kali nyeri sakit gigi terasa memburuk ketika penderita makan atau minum (terutama makanan atau minuman yang panas atau dingin) dan ketika penderita berbaring di malam hari.

Ketika terjadi sakit gigi, daerah rahang yang berdekatan dengan gigi yang terinfeksi akan ikut terasa nyeri dan teraba lunak. Kadang-kadang sumber nyeri sulit dibedakan. Contohnya adalah nyeri yang seperti berasal dari telinga pada kasus infeksi geraham bawah dan nyeri yang seperti berasal dari saluran sinus (rongga udara di belakang tulang pipi dan dahi) pada kasus infeksi geraham atas.

Selain nyeri, gejala lain dari sakit gigi adalah:

·         Bengkak di sekitar gigi yang terinfeksi.

·         Pusing.

·         Rasa dan bau busuk dari gigi yang terinfeksi.

·         Demam.

Penyebab Sakit Gigi

Di dalam gigi terdapat pulpa gigi. Pulpa gigi merupakan lapisan terdalam dari struktur gigi yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami peradangan. Penyebab radang bisa bermacam-macam, di antaranya:

·         Pembusukan gigi (kondisi ini kerap diakibatkan oleh permukaan gigi berlubang).

·         Penumpukan nanah di dasar gigi akibat infeksi bakteri (abses periapikal).

·         Penyusutan gusi.

·         Gigi retak.

·         Tambalan yang rusak (pada gigi yang pernah ditambal).

Selain radang pulpa gigi, ada sejumlah kondisi lain yang bisa menyebabkan gejala nyeri menyerupai sakit gigi, di antaranya:

·         Sinusitis.

·         Abses periodontal.

·         Cedera pada sendi temporomandibular (sendi yang menghubungkan rahang dengan tengkorak kepala).

·         Pembengkakan gusi atau gusi pecah akibat gigi tumbuh.

·         Tukak gusi.

·         Tumbuh gigi (biasanya dialami oleh bayi dan anak-anak).

Meredakan Sakit Gigi di Rumah

Sebaiknya temui dokter jika Anda mengalami sakit gigi untuk mencari tahu penyebabnya dan bisa diobati dengan tepat. Namun selama Anda belum dapat menemui dokter, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi, di antaranya:

·         Membersihkan sela-sela gigi Anda dengan menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan plak dan sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.

·         Berkumur dengan menggunakan air hangat.

·         Mengoleskan minyak cengkeh pada gigi atau gusi yang sakit.

·         Mengoleskan obat antiseptik mengandung benzocaine pada gigi atau gusi yang sakit.

·         Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila sakit gigi disebabkan oleh trauma pada gigi. 

·         Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek (misalnya ibuprofen, paracetamol, atau aspirin). Sebagai peringatan, obat-obatan ini tidak boleh dipakai dengan cara ditaruh langsung di gusi karena bisa merusak jaringan gusi. Selain itu, aspirin tidak boleh diberikan pada anak usia di bawah 16 tahun.

Pada kasus sakit gigi berikut ini, Anda diharuskan untuk secepatnya menemui dokter, yaitu apabila:

·         Nyeri berlangsung selama lebih dari dua hari.

·         Sakit gigi disertai gejala infeksi (misalnya mengeluarkan bau busuk, bengkak, gusi menjadi merah, dan nyeri saat mengunyah).

·         Sakit gigi membuat Anda jadi sulit menelan.

·         Sakit gigi membuat Anda sulit bernapas.

·         Sakit gigi disertai demam.

·         Anda kesakitan saat membuka mulut.

·         Sakit gigi disertai nyeri telinga.

Diagnosis Sakit Gigi

Dokter akan menanyakan terlebih dahulu mengenai gejala-gejala yang Anda alami, misalnya:

·         Di mana letak nyeri?

·         Seberapa parah nyeri yang dirasakan?

·         Kapan nyeri tersebut biasa muncul?

·         Apa yang membuat nyeri memburuk?

·         Apa yang membuat nyeri justru mereda?

Pemeriksaan fisik sangat penting dilakukan. Dalam hal ini dokter akan memeriksa kondisi gigi, gusi, lidah, rahang, sinus, hidung, tenggorokan, bahkan leher Anda. Jika memang dibutuhkan, pemeriksaan dengan X-ray akan dilakukan. Selain menanyakan soal gejala, dokter juga biasanya akan meninjau riwayat kesehatan Anda.

Pengobatan Sakit Gigi

Metode pengobatan sakit gigi yang dilakukan dokter akan ditentukan kepada penyebab sakit gigi itu sendiri. Sebagai contoh:

·         Dokter akan melakukan pengobatan root canal (kanal akar) jika pulpa gigi ter Di sini dokter akan mengangkat pulpa yang terinfeksi tersebut, lalu diakhiri dengan menambal gigi. Tujuan penambalan adalah agar infeksi tidak kambuh.

·         Dokter akan melakukan penambalan jika gigi mengalami pembusukan dan berlubang. Sebelum ditambal, bagian yang membusuk akan dibersihkan dan disterilkan dari bakteri terlebih dahulu.

·         Dokter akan melakukan penambalan ulang jika sakit gigi disebabkan oleh kerusakan pada tambalan sebelumnya. Sisa-sisa tambalan sebelumnya akan dibersihkan terlebih dahulu.

·         Dokter akan melakukan pencabutan gigi jika cara-cara pengobatan di atas tidak bisa menyembuhkan sakit gigi.

Terdapat kemungkinan bahwa dokter akan melakukan pencabutan gigi apabila sakit gigi disebabkan oleh pertumbuhan gigi baru yang terjepit di antara gigi lainnya dan menekan rahang.

Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini masih sehat, disarankan untuk melakukan langkah pencegahan untuk mengantisipasi sakit gigi. Usaha pencegahan tersebut di antaranya:

·         Memeriksakan gigi Anda ke dokter setidaknya dua kali dalam setahun.

·         Membatasi konsumsi makanan atau minuman manis, misalnya cokelat, kue manis, dan permen.

·         Menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta gigi ber-fluoride.

·         Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss atau benang gigi.

·         Sebagai tindakan pelengkap sekaligus memastikan mulut terbebas dari bakteri, akhiri tiap menggosok gigi dengan berkumur menggunakan mouthwash, jika perlu.

·         Berhenti atau mengurangi merokok. Selain merusak paru-paru, kebiasaan merokok turut berdampak buruk kepada kesehatan gigi dan mulut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar