Pengertian Sakit
Gigi
Sering kali nyeri sakit gigi terasa memburuk ketika penderita makan atau minum (terutama makanan atau minuman yang panas atau dingin) dan ketika penderita berbaring di malam hari.
Ketika terjadi sakit gigi, daerah rahang yang berdekatan dengan gigi yang terinfeksi akan ikut terasa nyeri dan teraba lunak. Kadang-kadang sumber nyeri sulit dibedakan. Contohnya adalah nyeri yang seperti berasal dari telinga pada kasus infeksi geraham bawah dan nyeri yang seperti berasal dari saluran sinus (rongga udara di belakang tulang pipi dan dahi) pada kasus infeksi geraham atas.
Selain nyeri, gejala lain dari sakit gigi adalah:
·
Bengkak di sekitar gigi yang terinfeksi.
·
Pusing.
·
Rasa dan bau busuk dari gigi yang terinfeksi.
·
Demam.
Di dalam gigi terdapat pulpa gigi. Pulpa gigi merupakan lapisan terdalam dari struktur gigi yang terdiri atas pembuluh darah dan saraf sensitif. Sakit gigi terjadi ketika pulpa mengalami peradangan. Penyebab radang bisa bermacam-macam, di antaranya:
·
Pembusukan gigi (kondisi ini kerap diakibatkan
oleh permukaan gigi berlubang).
·
Penumpukan nanah di dasar gigi akibat infeksi
bakteri (abses periapikal).
·
Penyusutan gusi.
·
Gigi retak.
·
Tambalan yang rusak (pada gigi yang pernah
ditambal).
·
Sinusitis.
·
Abses periodontal.
·
Cedera pada sendi temporomandibular (sendi yang
menghubungkan rahang dengan tengkorak kepala).
·
Pembengkakan gusi atau gusi pecah akibat gigi
tumbuh.
·
Tukak gusi.
·
Tumbuh gigi (biasanya dialami oleh bayi dan
anak-anak).
Sebaiknya temui dokter jika Anda mengalami sakit gigi untuk mencari tahu penyebabnya dan bisa diobati dengan tepat. Namun selama Anda belum dapat menemui dokter, ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk meredakan sakit gigi, di antaranya:
·
Membersihkan sela-sela gigi Anda dengan
menggunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan plak dan
sisa-sisa makanan yang tersangkut di sela-sela gigi.
·
Berkumur dengan menggunakan air hangat.
·
Mengoleskan minyak cengkeh pada gigi atau gusi
yang sakit.
·
Mengoleskan obat antiseptik mengandung
benzocaine pada gigi atau gusi yang sakit.
·
Mengompres pipi dengan kompres dingin apabila
sakit gigi disebabkan oleh trauma pada gigi.
·
Minum obat pereda nyeri yang dijual bebas di
apotek (misalnya ibuprofen, paracetamol, atau aspirin). Sebagai peringatan,
obat-obatan ini tidak boleh dipakai dengan cara ditaruh langsung di gusi karena
bisa merusak jaringan gusi. Selain itu, aspirin tidak boleh diberikan pada anak
usia di bawah 16 tahun.
·
Nyeri berlangsung selama lebih dari dua hari.
·
Sakit gigi disertai gejala infeksi (misalnya
mengeluarkan bau busuk, bengkak, gusi menjadi merah, dan nyeri saat mengunyah).
·
Sakit gigi membuat Anda jadi sulit menelan.
·
Sakit gigi membuat Anda sulit bernapas.
·
Sakit gigi disertai demam.
·
Anda kesakitan saat membuka mulut.
·
Sakit gigi disertai nyeri telinga.
Dokter akan menanyakan terlebih dahulu mengenai gejala-gejala yang Anda alami, misalnya:
·
Di mana letak nyeri?
·
Seberapa parah nyeri yang dirasakan?
·
Kapan nyeri tersebut biasa muncul?
·
Apa yang membuat nyeri memburuk?
·
Apa yang membuat nyeri justru mereda?
Pengobatan Sakit Gigi
Metode pengobatan sakit gigi yang dilakukan dokter akan ditentukan kepada penyebab sakit gigi itu sendiri. Sebagai contoh:
·
Dokter akan melakukan pengobatan root canal (kanal
akar) jika pulpa gigi ter Di sini dokter akan mengangkat pulpa yang terinfeksi
tersebut, lalu diakhiri dengan menambal gigi. Tujuan penambalan adalah agar
infeksi tidak kambuh.
·
Dokter akan melakukan penambalan jika gigi
mengalami pembusukan dan berlubang. Sebelum ditambal, bagian yang membusuk akan
dibersihkan dan disterilkan dari bakteri terlebih dahulu.
·
Dokter akan melakukan penambalan ulang jika
sakit gigi disebabkan oleh kerusakan pada tambalan sebelumnya. Sisa-sisa
tambalan sebelumnya akan dibersihkan terlebih dahulu.
·
Dokter akan melakukan pencabutan gigi jika
cara-cara pengobatan di atas tidak bisa menyembuhkan sakit gigi.
Tindakan yang Dapat Dilakukan untuk Mencegah Sakit Gigi
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, meski gigi Anda saat ini masih sehat, disarankan untuk melakukan langkah pencegahan untuk mengantisipasi sakit gigi. Usaha pencegahan tersebut di antaranya:
·
Memeriksakan gigi Anda ke dokter setidaknya dua
kali dalam setahun.
·
Membatasi konsumsi makanan atau minuman manis,
misalnya cokelat, kue manis, dan permen.
·
Menyikat gigi dua kali sehari menggunakan pasta
gigi ber-fluoride.
·
Bersihkan sela-sela gigi dengan dental floss
atau benang gigi.
·
Sebagai tindakan pelengkap sekaligus memastikan
mulut terbebas dari bakteri, akhiri tiap menggosok gigi dengan berkumur
menggunakan mouthwash, jika perlu.
·
Berhenti atau mengurangi merokok. Selain merusak
paru-paru, kebiasaan merokok turut berdampak buruk kepada kesehatan gigi dan
mulut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar