Kamis, 18 Mei 2017

SAKIT PERUT



Pengertian Sakit Perut

Sakit perut adalah rasa sakit yang muncul di antara bagian dada dan panggul. Penderita sakit perut bisa merasakan sensasi kram, pegal, dan tertusuk di area perut. Hampir semua orang pernah mengalami sakit perut. Sebagian besar tidak memiliki penyebab yang serius, tapi ada beberapa sakit perut yang menjadi gejala dari penyakit lain yang lebih serius dan berbahaya. Kita harus bisa mengenali gejala yang muncul pada sakit perut untuk mengetahui penyebabnya sehingga bisa diobati dengan cepat dan tepat.

Sakit pada bagian abdomen bisa mengacu pada kram perut atau pun sakit perut biasa. Biasanya kondisi ini berlangsung sementara dan tidak berbahaya. Jika sakit perut yang parah terjadi secara tiba-tiba dan terpusat pada satu titik tertentu, biasanya ini pertanda keadaan darurat. Segera hubungi dokter jika hal ini terjadi.

Penyebab Sakit Perut

Sakit perut bisa disebabkan oleh banyak faktor. Berikut adalah beberapa penyebab sakit perut berdasarkan kondisi yang menyertainya:

A.    Sakit perut karena diare.

Diare merupakan salah satu kondisi yang paling umum terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama pada anak-anak. Kram perut yang sering muncul disertai dengan diare kemungkinan menandakan suatu kondisi yang disebut gastroenteritis. Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan juga usus yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Orang yang menderita gastroenteritis biasanya mengalami diare dan juga muntah-muntah. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh norovirus dan juga bakteri penyebab keracunan makanan, yaitu salmonella dan campylobacter.

Infeksi norovirus mudah sekali menular. Biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus. Kita juga bisa terinfeksi melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Bakteri campylobacter dan salmonella umumnya masuk ke tubuh melalui kontaminasi makanan mentah, makanan yang tidak dimasak dengan baik, dan susu yang tidak dipasteurisasi.

Kram perut parah yang disertai diare dan muntah-muntah bisa membuat kondisi tubuh sangat menurun. Tubuh akan mengalami dehidrasi jika terlalu banyak cairan yang terbuang melalui diare dan muntah-muntah. Jika mengalami kondisi ini, pastikan Anda selalu mengonsumsi banyak cairan. Kondisi ini umumnya bisa membaik dengan sendirinya. Namun jika kondisi ini terjadi selama beberapa hari, mungkin ini disebabkan oleh penyakit lain yang perlu diwaspadai. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi Anda.

Selain gastroenteritis, penyebab umum sakit perut yang disertai diare adalah disentri, reaksi alergi, infeksi cacing,  tifus, sindrom pramenstruasi, dan efek samping obat-obatan.

B.     Kram perut karena masuk angin.

Angin adalah hasil dari proses biologis pencernaan makanan dan minuman. Gejala yang akan dialami ketika orang masuk angin adalah bersendawa, kembung, dan perut merasa penuh. Beberapa makanan yang menyebabkan masuk angin adalah bawang bombai, brokoli, kol dan minuman bersoda. Makanan berserat tinggi juga bisa meningkatkan jumlah angin yang diproduksi.

Masuk angin adalah kondisi yang umum. Kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya kram perut dan juga kembung. Untuk mengatasi masuk angin, banyak sekali obat-obatan yang dijual bebas di apotek dan tidak memerlukan resep dokter. Anda juga dapat mengurangi gejala dengan makan secara perlahan dan memastikan posisi gigi palsu (bila menggunakan) agar terpasang tepat tanpa menimbulkan celah.

C.     Sakit perut secara mendadak dan parah.

Meski hampir semua sakit atau kram perut akan sembuh dengan sendirinya, tapi jika rasa sakit bagian perut yang dialami sangat menyiksa, segera temui dokter atau ke rumah sakit secepatnya. Bisa jadi ini adalah gejala penyakit yang serius. Jika benar, kondisi ini harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa menyebabkan sakit perut yang mendadak dan bersifat berat atau serius:

1.      Radang usus buntu.

Usus buntu adalah adalah kantong yang mirip jari dan terhubung dengan usus besar. Radang yang terjadi pada kantong ini yang menyebabkan rasa sakit pada bagian kanan bawah perut Anda. Kondisi ini mengharuskan usus buntu diangkat dengan operasi.

2.      Batu ginjal.

Batu ginjal adalah batu dalam bentuk kristal kecil yang terbuat dari zat dan mineral di dalam urin. Batu ginjal yang kecil masih bisa dikeluarkan melalui urin, tapi batu ginjal  berukuran besar bisa menghambat sistem saluran kemih dan umumnya memerlukan operasi. Penyebab utama terjadinya batu ginjal karena kurang minum air putih. Usahakan untuk minum air putih 2 liter sehari.

3.      Tukak peptik.

Tukak adalah luka pada dinding perut atau usus halus. Luka ini terbentuk dari erosi lapisan dinding yang terjadi perlahan-lahan. Seiring waktu, tukak yang dibiarkan akan menyebabkan perdarahan. Pada akhirnya, seluruh lapisan dinding di mana tukak berada akan semakin terkikis dan terbentuklah lubang pada saluran pencernaan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis secepatnya.

4.      Divertikulitis.

Ini adalah peradangan pada divertikulum atau kantong-kantong kecil pada dinding usus besar. diverkulitis bisa menyebabkan gejala seperti sakit perut, demam, kembung, diare, dan mual.

5.      Batu empedu.
Batu yang terdapat di kantung empedu ini terbentuk dari kolesterol dan juga pigmen di dalam empedu. Untuk menyingkirkan batu empedu harus dilakukan operasi. Prosedur yang kini sering dilakukan adalah koleksistektomi laparoskopi.
Sakit perut yang parah bisa juga karena gastroenteritis atau karena otot perut yang tertarik. Segera temui dokter atau menuju rumah sakit terdekat jika terjadi sakit perut yang menyiksa. 

D.    Sakit perut kambuhan atau kronis.

Sakit perut yang terjadi secara kambuhan atau pun kronis (dalam jangka waktu lama) perlu diperiksakan ke dokter agar penyebab dasarnya bisa diketahui.

Beberapa penyebab sakit perut kambuhan atau kronis pada orang dewasa meliputi konstipasi, menstruasi, infeksi saluran kemih, dan sakit maag. Sedangkan penyebab yang lebih jarang adalah: 

1.      Penyakit crohn.

Penyakit ini merupakan kondisi jangka panjang yang menyebabkan peradangan pada dinding sistem pencernaan.

2.      Sindrom iritasi usus.

Sindrom ini merupakan kondisi umum yang terjadi saat otot dalam dinding usus menjadi kejang sehingga mengencang. Rasa sakit akan hilang dengan membuang angin atau membuang air besar.

Gejala  Sakit Perut

Pada dasarnya, sakit perut merupakan sebuah gejala dari sejumlah penyakit lain. Jika gejala sakit perut yang Anda alami tidak membaik atau disertai gejala-gejala seperti di bawah ini, disarankan untuk menemui dokter:

·         Muntah-muntah selama beberapa hari.

·         Serangan demam.

·         Tidak bisa buang air besar.

·         Buang air kecil terasa sakit atau terlalu sering.

·         Rasa sakit berasal dari cedera pada perut.

·         Perut terasa sakit jika disentuh.

Beberapa gejala di bawah ini mungkin adalah petunjuk adanya masalah serius di dalam perut dan membutuhkan perawatan secepatnya. Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami:

·         Muntah darah.

·         Buang air besar bercampur darah.

·         Kesulitan bernapas.

·         Merasakan sakit perut pada saat hamil.

Diagnosis dan  Pengobatan  Sakit Perut

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sakit perut umumnya merupakan gejala dari penyakit lain. 

Penyebab sakit perut bisa didiagnosis melalui sejumlah cara. Yang paling umum dilakukan adalah dengan memeriksa kondisi fisik pasien dengan menekan sejumlah titik di bagian perut. Pemeriksaan ini akan dikombinasikan dengan gejala yang dialami pasien untuk memudahkan dokter dalam mendiagnosis penyebab kemunculan rasa sakit di perut.

Selain memeriksa kondisi fisik pasien, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes pemindaian seperti ultrasonografi, X-ray, atau MRI. Serangkaian ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis kemungkinan adanya tumor, peradangan, patah tulang, atau masalah-masalah lainnya. Dokter mungkin akan mengumpulkan darah, urine, dan sampel kotoran (tinja) pasien untuk memeriksa kemungkinan adanya pengaruh bakteri, virus, atau infeksi parasit.

Jika kondisi pasien tak kunjung membaik, dokter mungkin akan melakukan tes tahap lanjutan yang terdiri dari kolonoskopi (untuk memeriksa keadaan usus dan usus besar), endoskopi (untuk mendeteksi peradangan atau kelainan di perut dan kerongkongan), atau dengan upper gastrointestinal (pemindaian dengan bantuan barium).

Pengobatan terhadap sakit perut berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakit yang menjadi penyebabnya. 

Jenis-jenis obat yang digunakan juga disesuaikan dengan penyebabnya, misalnya obat untuk mengatasi peradangan, antibiotik, asam lambung, tukak di perut, dan masih banyak lagi. Pada beberapa kasus, operasi harus dilakukan untuk mengatasi sakit perut yang disebabkan oleh beberapa penyakit kronis seperti radang usus dan hernia. 

Pencegahan Sakit Perut

Tidak semua sakit perut dapat dicegah. Namun, Anda dapat menurunkan risiko untuk terjangkit sakit perut dengan menjaga keseharan perut. Kesehatan perut sangat berhubungan dengan kondisi sistem pencernaan. 

Berikut adalah beberapa saran yang bisa dilakukan untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan:

·         Minumlah air mineral secukupnya, minimal 2 liter tiap hari.

·         Utamakan makanan berserat untuk mencegah konstipasi.

·         Kurangi konsumsi makanan berlemak agar sistem pencernaan menjadi sehat.

·         Hindari minuman berkafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda.

·         Lebih sering mengonsumsi yogurt yang baik untuk perut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar