Pengertian Sindrom Antifosfolipid
Sindrom antifosfolipid atau antiphospolipid
syndrome (APS), atau yang disebut juga sindrom Hughes, adalah
gangguan autoimun yang menyebabkan darah jadi mudah membeku dan menggumpal.
Kondisi ini biasanya disebut darah kental.
Dalam kondisi normal, antibodi berperan dalam melawan
infeksi. Namun, pada sindrom antifosfolipid, antibodi justru bertindak keliru
dengan menyerang senyawa lemak yang disebut fosfolipid yang berperan dalam
proses pembekuan darah.
Gejala Sindrom Antifosfolipid
Pada sindrom antifosfolipid, sistem imun menghasilkan
antibodi yang menjadikan darah lebih kental atau lebih mudah membeku dibanding
kondisi normal, sehingga dapat berisiko menimbulkan gumpalan darah di pembuluh
darah arteri maupun vena.
Gumpalan darah yang terbentuk ini dapat mengakibatkan
penderita APS mengalami:
·
Deep
vein thrombosis.
·
Emboli
paru.
·
Keguguran dan komplikasi kehamilan lainnya,
seperti kelahiran prematur, serta preeklamsia
dan eklamsia.
·
Serangan jantung dan stroke, terutama yang
berulang dan terjadi pada usia yang lebih muda, yaitu di bawah usia 55 tahun
untuk laki-laki, dan di bawah usia 65 tahun untuk perempuan.
·
Ruam dan luka pada kulit.
·
Penyumbatan pembuluh darah di mata, hati, atau
ginjal.
Selain menimbulkan masalah kesehatan, penderita APS
seringkali merasakan gejala dan tanda, seperti:
·
Kesemutan pada lengan dan tungkai.
·
Lemas dan kelelahan.
·
Sakit kepala berulang.
·
Gangguan penglihatan (penglihatan ganda).
·
Gangguan ingatan.
·
Gangguan bicara.
·
Gangguan gerak dan keseimbangan.
·
Mudah memar akibat jumlah sel trombosit yang
rendah.
Faktor Resiko Sindrom Antifosfolipid
Antibodi keliru yang terbentuk pada penderita sindrom antifosfolipid
(APS) cenderung lebih sering terbentuk pada penderita dengan kondisi sebagai
berikut:
·
Wanita.
·
Memiliki penyakit autoimun lainnya, seperti lupus atau
sindrom Sjogren.
·
Mengalami infeksi hepatitis C, HIV dan AIDS,
atau sifilis.
·
Mengonsumsi obat antikonvulsan phenytoin atau
antibiotik amoxicillin.
·
Memiliki keluarga dengan riwayat APS.
Menderita APS membuat penderita rentan mengalami
masalah-masalah kesehatan yang telah disebutkan, terlebih pada keadaan-keadaan,
seperti:
·
Sedang hamil.
·
Kolesterol tinggi.
·
Tiduran dan duduk untuk jangka waktu yang lama,
seperti sehabis operasi dan penerbangan jarak jauh.
·
Melakukan operasi, terutama daerah tungkai,
seperti operasi penggantian lutut atau panggul.
·
Merokok.
·
Menjalani terapi sulih estrogen atau konsumsi
pil KB.
Diagnosis Sindrom Antifosfolipid
Dokter dapat mencurigai seorang pasien menderita sindrom
antifosfolipid (APS) jika penderita mengalami penggumpalan darah yang
menimbulkan masalah-masalah kesehatan di atas.
Untuk membuktikan diagnosis APS, dokter akan melakukan
pemeriksaan antibodi dalam darah (antibodi antifosfolipid) yang meningkat. Antibodi
tersebut terdiri dari:
·
Anticardiolipin antibodies
(ACA).
·
Lupus anticoagulant
(LA).
·
Anti Beta-2 glycoprotein1
antibodies (anti B2GP1).
Pemeriksaan akan diulang kembali berselang 12 minggu dari
pemeriksaan sebelumnya, untuk membuktikan antibodi konsisten meningkat.
Selain antibodi, hasil pemeriksaan darah lain yang ditemukan
pada penderita APS adalah:
·
Penurunan jumlah trombosit dalam darah.
·
Tanda-tanda anemia hemolitik.
·
Pemanjangan waktu pembekuan activated partial thromboplastin time
(aPTT).
·
Hasil positif pada pemeriksaan sifilis.
Pemeriksaan pencitraan seperti MRI otak untuk
melihat stroke, maupun USG Doppler tungkai untuk melihat adanya deep vein thrombosis diperlukan
untuk menemukan masalah yang diakibatkan oleh penggumpalan darah dalam tubuh.
Pengobatan Sindrom Antifosfolipid
Tujuan pengobatan sindrom antifosfolipid adalah untuk
mencegah penggumpalan darah yang dapat mengakibatkan masalah seperti deep vein thrombosis, emboli paru,
atau masalah lainya. Mengurangi faktor risiko seperti mengganti pilihan
kontrasepsi selain pil KB dan berhenti merokok, merupakan penanganan untuk
mencegah timbulnya penggumpalan darah. Saat ini aspirin dosis rendah atau clopidogrel (bila
alergi terhadap aspirin) banyak digunakan untuk mencegah terjadinya penggumpalan
darah.
Bila sudah ada penggumpalan darah, dokter akan memberikan
obat antikoagulan. Saat ini
obat antikoagulan yang masih menjadi pilihan adalah warfarin atau heparin. Warfarin merupakan obat
antikoagulan yang dosisnya tergantung dari hasil pemeriksaan waktu pembekuan
INR. Nilai target INR yang ingin dicapai adalah 2-3 untuk gumpalan darah di
pembuluh darah vena, seperti deep vein thrombosis,
dan 3 untuk gumpalan darah di pembuluh darah arteri, seperti penggumpalan darah
pada arteri organ ginjal.
Karena APS merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan
komplikasi pada kehamilan, pemilihan obat antikoagulan yang aman pada ibu hamil
menjadi pertimbangan dokter. Untuk ibu hamil dan menyusui, sebaiknya digunakan
antikoagulan heparin,
terutama low molecular weight heparin (LMWH)
seperti enoxaparin, yang disuntikkan di bawah kulit (subkutan). Penyuntikan
dilakukan sejak awal kehamilan sampai dengan 6 minggu setelah melahirkan, untuk
mencegah komplikasi pada kehamilan. Aspirin juga dapat diberikan saat
kehamilan.
Penggunaan obat antikoagulan jenis lain pada pasien APS,
seperti rivaroxaban, masih dalam tahap penelitian. Obat-obat imunosupresan
seperti kortikosteroid atau
rituximab dapat digunakan pada pasien dengan trombosit yang rendah, luka pada
kulit, atau terdapat penyakit autoimun lain seperti lupus.
Komplikasi Sindrom Antifosfolipid
Catastrophic antiphospholipid
syndrome (CAPS) merupakan komplikasi serius dari sindrom
antifosfolipid (APS). Walaupun jarang dan hanya terjadi pada 1 % penderita APS,
namun komplikasi ini dapat mengakibatkan kematian. Pada CAPS, gumpalan darah
akan terbentuk di seluruh tubuh, sehingga menimbulkan gagal organ multipel.
Belum jelas bagaimana komplikasi ini dapat terbentuk, tetapi infeksi, cedera,
dan tindakan operasi dapat memicu timbulnya CAPS. Gejala yang dapat ditimbulkan
pada CAPS adalah:
·
Ujung jari membiru.
·
Sesak.
·
Nyeri perut.
·
Buang air kecil berdarah.
·
Kejang.
·
Penurunan kesadaran.
Gejala tersebut timbul tiba-tiba dan memburuk sangat cepat,
dengan tingkat kematian tinggi hingga 50%.
Table Games - Casino TatsuBet
BalasHapusBlackjack. Casino games can be 대딸야동 played anytime, anywhere, anytime. Whether you're a beginner 1xbet korean or 피나클 a serious 포커 고수 pro, there is something 먹튀신고 for everyone at