Pengertian Skiatika
Skiatika (sciatica) adalah
rasa nyeri yang terjadi di sepanjang jalur saraf panggul (sciatic nerve). Saraf panggul
merupakan saraf terpanjang pada tubuh dan letaknya berada di belakang
tulang panggul, bokong, hingga ke tungkai. Umumnya, nyeri skiatika dirasakan
pada bokong dan area kaki.
Skiatika dapat terjadi ketika saraf terjepit atau atau
adanya gangguan lain yang menekan saraf panggul. Tingkat keparahan nyeri ini
dapat bervariasi, dari ringan hingga berat.
Pada umumnya skiatika dapat pulih dengan penanganan mandiri
dalam waktu sekitar enam minggu. Namun dalam beberapa kasus, diperlukan
tindakan operasi, terutama untuk skiatika yang terkait dengan gangguan
pada usus atau kandung kemih, atau disertai dengan kelemahan pada tungkai.
Gejala Skiatika
Gejala skiatika ditandai dengan rasa nyeri dan tidak nyaman
di sepanjang jalur saraf panggul. Rasa nyeri tersebut dapat ringan, terasa
panas, atau seperti tersengat listrik. Nyeri biasanya akan meningkat ketika
penderita duduk lama, bersin, atau batuk.
Sedangkan beberapa gejala lain yang juga bisa dirasakan oleh
penderita skiatika adalah:
·
Kesemutan
yang menjalar dari punggung hingga kaki.
·
Otot tungkai dan kaki menjadi lemah.
·
Mati rasa atau kebas.
Penyebab Skiatika
Skiatika terjadi ketika saraf pada tulang panggul tertekan.
Kondisi itu umumnya disebabkan karena piringan sendi yang bergeser dari
posisinya (slipped disc), saraf terjepit
(herniated disc) di mana bagian
tengah piringan sendi keluar dari jalurnya, atau pertumbuhan taji tulang
pada tulang belakang (bone spurs).
Sedangkan penyebab skiatika lainnya, meski jarang terjadi,
meliputi pertumbuhan tumor pada tulang belakang, penyempitan jalur saraf pada
tulang belakang (spinal stenosis), keluarnya tulang
belakang dari posisinya (spondylolisthesis),
cedera atau infeksi tulang belakang, serta gangguan pada saraf sumsum
tulang belakang (cauda equine syndrome).
Faktor
Risiko Skiatika
Sejumlah kondisi berikut ini dapat meningkatkan risiko
seseorang untuk mengalami skiatika, di antaranya:
·
Duduk
terlalu lama.
Orang yang terlalu lama duduk memiliki risiko lebih besar untuk menderita
skiatika dibandingkan orang yang aktif.
·
Diabetes.
Kondisi ini berisiko memicu terjadinya kerusakan saraf.
·
Kerja
berat.
Orang yang sering mengangkat beban berat atau berkendara dalam waktu yang
lama berpotensi menderita skiatika.
·
Obesitas.
Pertambahan berat badan dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang
sehingga memicu skiatika.
·
Usia.
Pertambahan
usia dapat menyebabkan seseorang rentan terhadap gangguan tulang belakang,
seperti saraf terjepit atau pertumbuhan taji tulang pada tulang belakang.
Diagnosis Skiatika
Skiatika dapat didiagnosis melalui peninjauan gejala dan
riwayat kesehatan pasien, serta pemeriksaan fisik (termasuk pemeriksaan
kekuatan otot dan refleksnya). Sedangkan tes lanjutan dengan pemindaian
akan dilakukan guna memastikan diagnosis secara tepat.
Beberapa metode pemindaian tersebut adalah:
·
Elektromiografi
(EMG).
Untuk mengukur impuls
listrik yang dihantarkan saraf serta respon dari otot.
·
MRI.
Untuk menghasilkan
gambar tulang dan jaringan lunak secara detail dengan menggunakan gelombang
radio.
·
Foto
Rontgen.
Untuk mengetahui adanya
suatu gangguan yang menekan saraf tulang belakang.
·
CT
myelogram.
Pemeriksaan
sinar-X dengan yang dikombinasikan dengan zat kontras atau pewarna, untuk
melihat gambaran tulang belakang dan saraf-sarafnya secara lebih jelas.
Pengobatan Skiatika
Sebagian besar kasus skiatika dapat pulih dalam waktu enam
minggu tanpa memerlukan pengobatan dari dokter. Penanganan mandiri bisa
dilakukan dengan cara memakai kompes hangat atau dingin atau mengonsumsi obat
pereda nyeri yang dijual bebas di apotik. Selain itu, penderita disarankan
untuk tetap melakukan aktivitas fisik atau olahraga untuk mempercepat proses
penyembuhan, namun dengan porsi yang disesuaikan dengan kondisi tubuh.
Jika cara di atas tidak dapat mengatasi gejala skiatika,
maka kemungkinan dokter akan menganjurkan beberapa pilihan penanganan melalui:
·
Pemberian
obat.
Obat yang umumnya diresepkan adalah antiinflamasi, penenang otot (misalnya diazepam ),
antikejang (misalnya gabapetin
dan pregabalin), atau antidepresan.
·
Suntikan
steroid.
Suntikan ini diberikan untuk meredakan nyeri dan peradangan di sekitar
saraf yang terganggu. Namun pemberian suntikan biasanya akan dibatasi
karena berisiko menimbulkan efek samping yang serius.
·
Operasi.
Jika skiatika menyebabkan nyeri yang semakin buruk, inkontinensia urine atau inkontinesia tinjai, serta tubuh menjadi
sangat lemah meski telah diobati , maka dokter biasanya akan menganjurkan
operasi. Tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan pertumbuhan tulang,
mengatasi saraf terjepit, atau mengatasi kondisi lain yang menekan saraf
tulang belakang. Operasi yang biasa dilakukan yaitu:
1.
Operasi untuk menghilangkan bagian piringan
sendi yang menekan saraf (discectomy).
2.
Operasi untuk menggabungkan tulang belakang
yang keluar dari posisinya (fussion surgery).
3.
Operasi untuk menghilangkan bagian tulang
belakang atau lamina (laminectomy)
untuk menangani stenosis spinal.
Ketika kondisi penderita membaik pasca pengobatan, dokter
biasanya akan menyarankan program rehabilitasi fisik guna mencegah cedera
lanjutan. Terapi fisik juga akan dipusatkan untuk menguatkan otot yang
menopang tulang belakang, memperbaiki postur tubuh, serta meningatkan
kelenturan tubuh.
Untuk mencegah kambuhnya skiatika, program rehabilitasi
fisik tersebut harus dikombinasikan dengan upaya-upaya di rumah, seperti
berolah raga secara teratur dengan melakukan peregangan sebelum dan sesudah
latihan, memperbaiki postur tubuh dan cara mengangkat beban, serta
menggunakan tempat tidur dengan permukaan yang cukup keras untuk menopang beban
bahu, bokong, dan menjaga tulang belakang tetap lurus.
Komplikasi Skiatika
Komplikasi yang berisiko muncul dari kasus skiatika adalah
kerusakan saraf secara permanen yang ditandai dengan:
·
Kelemahan pada tungkai.
·
Tungkai menjadi mati rasa.
·
Usus besar dan kandung kemih yang tidak
berfungsi lagi.
Buat saudara coba deh brobat ke dokter yusuf... Inysah allah dengan obat resep yang beliau miliki dan saran beliau bisa menyembuhkan saudara sekalian... Saya pribadi adalah mantan penyandang saraf kejepit yang bisa sembuh dalam waktu 1 bulan tanpa operasi alhamdulillah ...jadi saudara ku sekalian Coba lah konsultasi langsung dengan beliau bila ingin brobat dan sembuh. Ini no kontak beliau 0853-6167-5232.
BalasHapus