Minggu, 04 Februari 2018

POLIMIOSITIS



Pengertian Polimiositis

Polimiositis adalah suatu kondisi yang menyebabkan peradangan dan pelemahan pada otot. Penyakit ini dapat memengaruhi kerja otot di seluruh tubuh, namun pada umumnya menyerang otot bahu, paha, dan pinggul. Wanita dan orang yang berusia 30-60 tahun merupakan kelompok yang berisiko menderita polimiositis.

Penderita polimiositis biasanya memiliki kesulitan untuk mengangkat tubuh setelah duduk, menggapai dan mengangkat beban atau benda, serta menaiki tangga. Hingga saat ini, polimiositis belum dapat disembuhkan. Akan tetapi, penanganan polimiositis bisa dilakukan dengan terapi fisik dan bentuk-bentuk pengobatan yang berfokus pada peningkatan kekuatan dan fungsi otot.

Gejala Polimiositis

Gejala umum polimiositis ditandai dengan pelemahan otot-otot pada kedua sisi tubuh (kanan dan kiri). Kelemahan itu terutama dirasakan pada otot leher, bahu, punggung, paha, dan panggul. Gejala-gejala lain yang bisa ditimbulkan polimiositis adalah:

·         Nyeri dan bengkak pada otot.

·         Nyeri sendi.

·         Kelelahan.

·         Demam.

·         Fenomena Raynaud, yaitu kondisi dimana jari-jari tangan atau kaki menjadi dingin dan berubah warna karena gangguan pada aliran darah.

·         Kesulitan menelan.

·         Napas pendek yang disebabkan gangguan jantung dan paru-paru.

·         Berat badan menurun.

·         Area berwarna merah atau ungu di sekitar mata. Beberapa orang juga mengalami kulit kemerahan pada siku, lutut, dan buku jari, serta ruam merah pada leher dan dada bagian atas.

Penyebab Polimiositis

Belum diketahui secara pasti penyebab polimiostitis. Namun, kondisi ini diduga berkaitan dengan keturunan. Penelitian terkini menyatakan bahwa polimiositis bisa terjadi ketika sistem kekebalan tubuh (sistem imun) menyerang jaringan otot sebagai reaksi autoimun. Meski demikian, hal tersebut masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

Diagnosis Polimiositis

Terkadang penyakit polimiositis keliru diartikan sebagai kondisi distrofi otot. Oleh sebab itu, dokter akan memeriksa pasien secara hati-hati agar diagnosis tidak keliru. Dokter akan mendiagnosis pasien-pasien yang terindikasi polimiositis dengan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Biopsi otot dengan mengambil sampel jaringan otot dan diperiksa dibawah mikroskop merupakan pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan diagnosis polimiositis. 

Selain itu juga dilakukan yang diikuti sejumlah tes lain, seperti:

·         Pemeriksaan darah creatine phosphokinase (CPK) untuk melihat banyaknya kerusakan otot.

·         MRI untuk melihat tanda peradangan pada otot.

·         Elektromiografi untuk melihat aktivitas listrik pada otot.

Pengobatan Polimiositis

Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan polimiositis. Akan tetapi, langkah-langkah pengobatan tetap bisa dilakukan untuk mengatasi gejala yang dirasakan. Jenis pengobatan sangat bergantung pada faktor usia, gejala, dan kondisi kesehatan. Dalam pengobatan polimiositis, pasien mungkin saja akan menjalani lebih dari satu metode penanganan. Pengobatan juga bersifat fleksibel, dapat dirubah setiap saat sesuai kondisi pasien. Beberapa metode pengobatan polimiositis, di antaranya adalah:

·         Obat antiperadangan.

Kortikostreroid bermanfaat untuk meredakan peradangan di dalam tubuh. Dokter akan menurunkan dosis kortikosteroid secara bertahap untuk mengurangi efek samping, seiring dengan membaiknya gejala.

·         Obat imunosupresan.

Obat ini berguna untuk menekan atau menghambat sistem imun.

·         Fisioterapi.

Bermacam-macam bentuk latihan yang berfokus untuk menguatkan dan meregangkan otot-otot bisa dilakukan.

Istirahat, kompres dengan air hangat, serta menggunakan korset atau alat penahan (brace) lainnya, dapat membantu mengurangi gejala dan membantu pergerakan otot.

Komplikasi Polimiositis

Polimiositis yang tidak ditangani dapat semakin memburuk, serta berisiko menimbulkan komplikasi, berupa:

·         Infeksi.

·         Pneumonia aspirasi.

·         Penyakit paru interstitial atau fibrosis paru.

·         Gangguan irama jantung.

·         Gagal jantung.

·         Perikarditis.

·         Serangan jantung.

·         Disfagia.

·         Malabsorbsi.

Selain komplikasi akibat penyakit polimiositis itu sendiri, komplikasi juga dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan steroid untuk mengatasi peradangan. Di antaranya adalah osteoporosis.

Pencegahan Polimiositis

Hingga saat ini, belum ada langkah pencegahan polimiositis sebagaimana penyebabnya yang juga belum diketahui secara pasti. Dalam beberapa kasus, menghindari penggunaan obat-obatan tertentu merupakan cara terbaik untuk mencegah polimiositis. Sebelum menggunakan obat-obatan, berkonsultasilah kepada dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar