Pengertian
Progeria
Progeria adalah penyakit kelainan genetika yang langka dan
mematikan. Ada tiga jenis progeria, yaitu:
·
Sindrom Progeria Hutchinson – Gilford.
Merupakan jenis yang paling banyak dijumpai.
·
Sindrom Progeria Werner.
Merupakan jenis sindrom progeria yang biasanya diderita oleh remaja.
·
Sindrom Progeria Wiedemann – Reutenstrauch.
Merupakan
jenis sindrom progeria yang menimpa bayi ketika masih di dalam kandungan.
Namun yang akan dibahas disini adalah Sindrom Progeria
Hutchinson-Gilford. Progeria jenis ini dapat membuat fisik bayi menua terlalu
cepat. Proses penuaan cepat ini akan dimulai dalam dua tahun pertamanya setelah
dilahirkan. Progeria tidak menular dan bukan penyakit turunan, kondisi ini bisa
menimpa siapa saja tanpa membedakan jenis kelamin atau ras.
Di seluruh dunia, hanya satu dari empat juta bayi yang
dilahirkan dengan kondisi ini. Bayi penderita progeria umumnya hanya memiliki
usia harapan hidup hingga 13 tahun saja, namun ada yang bertahan hidup hingga
20 tahun atau lebih.
Gejala
Progeria
Bayi-bayi penderita progeria umumnya terlihat normal ketika
dilahirkan. Progeria mulai menampakkan gejalanya dalam beberapa bulan pertama
setelah lahir. Awalnya bayi dengan progeria akan menunjukkan gejala melambatnya
proses pertumbuhan, dapat terlihat dari berat badan bayi yang sulit meningkat.
Beberapa penderita progeria mempunyai kulit yang tampak menyerupai skleroderma
di bagian lengan dan tungkai.
Meski demikian, perkembangan motorik dan kecerdasan bayi
dengan progeria tetap berjalan seperti pada umumnya.
Umumnya, bayi penderita progeria memiliki fisik yang kecil
dan lemah, seperti fisik lansia. Beberapa kondisi fisik serta kesehatan bayi
yang bisa menjadi gejala progeria adalah:
·
Suaranya nyaring dan bernada tinggi.
·
Kulit keriput, muncul bintik-bintik, dan
menipis.
·
Pertumbuhan gigi menjadi lambat dan tidak
normal.
·
Rambut rontok, termasuk bulu mata dan alis.
·
Pembuluh darah di bawah kulit bisa terlihat
jelas.
·
Daun telinga melebar.
·
Bentuk bola mata besar menonjol keluar, dan kelopak
mata tidak bisa tertutup sempurna.
·
Lemak tubuh dan otot perlahan menghilang.
·
Ukuran kepala tidak proporsional, tampak besar
dibandingkan tubuhnya.
·
Ukuran wajah menyempit (mungil) dan rahang bawah
lebih kecil.
·
Pendengaran memburuk.
·
Tulang rapuh.
·
Dislokasi panggul.
·
Penyakit jantung dan pembuluh darah yang cukup
parah.
·
Resistensi terhadap insulin.
·
Persendian kaku.
·
Jaringan ikat dan kulit mengeras dan menebal
menyerupai skleroderma.
Penyakit yang umumnya menjangkiti orang berusia 50 tahun ke atas
biasanya akan dialami oleh bayi-bayi penderita progeria saat usianya bertambah.
Bahkan serangan jantung atau stroke menjadi salah satu penyebab kematian
terbesar penderita progeria.
Dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika
bayi atau anak Anda tumbuh dan berkembang secara tidak normal.
Penyebab
Progeria
Progeria disebabkan oleh terjadinya mutasi gen tunggal yang
disebut lamin A (LNMA). Gen ini memproduksi protein bernama prelamin A.
Prelamin A sendiri bertugas untuk mempertahankan inti sel manusia tetap
menyatu.
Ketika lamin A mengalami cacat, mutasi genetik akan membuat
sel menjadi tidak stabil. Kondisi inilah yang mengakibatkan percepatan penuaan
para penderita progeria. Progeria berbeda dengan banyak mutasi genetik lainnya,
karena tidak dipengaruhi faktor keturunan.
Diagnosis
Progeria
Dokter akan mendiagnosis adanya progeria pada seorang anak
dari gejala dan tanda-tanda fisik, seperti ukuran kepala yang tidak
proporsional, serta kulit keriput atau daun telinga yang lebar.
Pemeriksaan juga biasanya akan dilengkapi dengan
penghitungan denyut jantung, pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan
proporsional dengan didasarkan pada anak-anak seusianya, serta uji pendengaran
dan penglihatan.
Pengobatan
Progeria
Penanganan dan pengobatan yang diterima oleh penderita
progeria biasanya bertujuan untuk meringankan atau menunda perkembangan
gejala-gejala penyakit ini. Beberapa obat-obatan yang mungkin diberikan pada
penderita progeria adalah:
·
Inhibitor farnesyltran sferase(FTI).
Salah satu jenis obat untuk kanker yang mungkin bisa digunakan oleh
penderita progeria untuk memperbaiki kerusakan sel-sel tubuh. Obat ini masih
dalam tahap penelitian lebih lanjut.
·
Aspirin dosis rendah.
Dengan mengonsumsi aspirin dosis rendah tiap hari bisa mencegah serangan
jantung dan stroke pada penderita progeria.
·
Hormon pertumbuhan.
Pemberian hormon pertumbuhan pada penderita progeria berfungsi untuk
menghambat produksi protein prelamin A yang abnormal. Hormon ini juga bisa
membantu menambah berat badan dan tinggi anak penderita progeria.
·
Obat kolesterol dan antikoagulan.
Dokter
akan memberikan kedua jenis obat ini untuk menurunkan kadar kolesterol dan
mencegah penggumpalan darah di tubuh penderita progeria.
Selain pengobatan, anak penderita progeria juga akan
diberikan fisioterapi. Tujuannya agar penderita progeria tetap bisa aktif,
walaupun memiliki masalah pada panggul atau persendian kaku.
Pada anak penderita progeria, gigi tetap bisa tumbuh sebelum
gigi susunya tanggal. Terkadang diperlukan prosedur pencabutan gigi susu, agar
tidak merusak posisi gigi tetap.
Komplikasi
Progeria
Penderita progeria umumnya berisiko menderita beberapa
komplikasi, seperti:
·
Pengerasan pembuluh darah
parah(arteriosklerosis). Kondisi ini akan membuat penderita mengalami serangan
jantung, gagal jantung, atau bahkan stroke.
·
Artritis, yaitu peradangan pada satu atau
beberapa persendian.
·
Katarak.
·
Kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar