Jumat, 14 Oktober 2016

BRONKITIS





Pengertian Bronkitis

Bronkitis adalah infeksi pada saluran pernapasan utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran tersebut. Kondisi ini termasuk sebagai salah satu penyakit pernapasan.

Berikut ini adalah beberapa gejala yang diakibatkan oleh bronkitis:

·         Batuk-batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau.
·         Sakit pada tenggorokan.
·         Sesak napas.
·         Hidung beringus atau tersumbat.
·         Sakit atau rasa tidak nyaman pada dada.
·         Kelelahan.
·         Demam ringan.

Bronkitis terbagi menjadi dua jenis. Pertama, bronkitis akut yang bertahan selama dua hingga tiga minggu. Bronkitis akut adalah salah satu infeksi sistem pernapasan yang paling umum terjadi dan paling sering menyerang anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Kedua, bronkitis kronis adalah infeksi bronkus yang bertahan setidaknya tiga bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun berikutnya. Bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang dewasa di atas usia 40 tahun.

Penyebab Bronkitis

Pada umumnya, bronkitis akut disebabkan oleh virus dan sebagian besar di antaranya disebabkan oleh virus juga menyebabkan pilek dan flu. Virus bisa terhirup saat tertahan di udara. Virus ini terkandung dalam jutaan tetes kecil yang keluar dari hidung atau mulut saat kita batuk atau bersin. Virus ini juga bisa bertahan di permukaan benda apa pun selama satu hari. Seseorang bisa terinfeksi dengan menyentuh benda yang terkontaminasi, lalu meletakkan tangannya di dekat mulut atau hidung. Selain virus, infeksi bronkitis juga bisa disebabkan oleh bakteri.

Pemicu bronkitis kronis yang paling utama adalah kebiasaan merokok. Orang yang merokok atau tinggal dengan perokok aktif lebih berisiko terkena bronkitis. Bronkitis kronis juga bisa dipicu oleh lingkungan kerja yang tidak sehat. Kondisi ini lebih sering disebut sebagai bronkitis okupasi. Istilah bronkitis okupasi dipakai ketika penderita mengalami bronkitis akibat unsur iritasi di tempat kerja seperti serat kain, amonia, serpihan debu, dan klorin.

Bronkus adalah saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru dan sebaliknya. Dinding bronkus menghasilkan mukosa atau lendir untuk menahan debu dan partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke dalam paru-paru.

Bronkitis akut berasal dari infeksi paru-paru yang kebanyakan disebabkan oleh virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa atau lendir lebih banyak. Dan tubuh berusaha mengeluarkan lendir atau mukosa yang berlebihan dengan cara batuk.

Penyebab bronkitis kronis yang paling umum adalah kebiasaan merokok. Tiap isapan rokok berpotensi merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia berfungsi menghalau dan menyapu keluar debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Setelah beberapa lama, kandungan rokok bisa menyebabkan kerusakan permanen pada silia dan lapisan dinding bronkus. Saat ini terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dan dibuang dengan normal. Lendir dan kotoran yang menumpuk di dalam paru-paru membuat sistem pernapasan menjadi lebih rentan terserang infeksi.

Pada kebanyakan kasus, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Anda hanya perlu menemui dokter jika gejala bronkitis yang muncul menjadi semakin parah dan tidak seperti biasanya, misalnya: 

·         Batuk yang dialami lebih parah dan bertahan lebih lama dari tiga minggu.
·         Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
·         Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.
·         Anda menderita penyakit jantung atau paru-paru yang jadi penyebab dasarnya. Misalnyapenyakit asma, emfisema, atau gagal jantung. 

Bronkitis juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor

·         Sinusitis kronis.
·         Alergi.
·         Bronkiektasis.
·         Radang Amandel.
·         Debu.
·         Asap rokok.
·         Polusi udara.
·         Bahan-bahan kimia.

Untuk mendiagnosis bronkitis, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, memeriksa dan juga mendengarkan rongga dada memakai stetoskop.

Gejala Bronkitis

Gejala utama dari bronkitis adalah batuk kering. Tetapi ada juga kemungkinan batuk akan mengeluarkan lendir kental berwarna kuning keabu-abuan, walau ini tidak selalu terjadi. Batuk mungkin akan bertahan selama beberapa minggu setelah gejala lainnya menghilang. Batuk yang berkelanjutan bisa membuat dada dan otot perut terasa sakit.

1.      Gejala Lain yang Muncul

Gejala bronkitis lainnya adalah:

·         Sesak napas.
·         Tenggorokan sakit.
·         Kelelahan.
·         Sedikit demam dan menggigil.
·         Sakit kepala.
·         Hidung dan sinus yang tersumbat.
·         Badan terasa nyeri.

2.      Bronkitis Jangka Panjang atau Kronis

Gejala bronkitis kronis biasanya memburuk pada saat cuaca menjadi lebih dingin atau kering. Umumnya, penderita bronkitis kronis mengalami dua kali serangan bronkitis yang parah dalam setahun. Jika Anda menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), Anda akan lebih kehabisan napas saat berolahraga atau beraktivitas. 

 

Berikut ini adalah gejala yang biasanya muncul pada bronkitis kronis atau akut:

·         Mengi.
·         Batuk.
·         Produksi mukosa atau lendir berwarna kuning, hijau, keabu-abuan, dan bisa tercampur darah yang berlangsung paling sedikit 3 bulan dan berulang 2 kali atau lebih dalam setahun.
·         Infeksi dada berkali-kali.
·         Kelelahan.
·         Sesak napas.
·         Dada terasa tidak nyaman.

Bronkitis kronis ditandai dengan batuk produktif yang bertahan setidaknya tiga bulan dan akan muncul kembali setidaknya selama dua tahun berturut-turut.

Diagnosis Bronkitis

Jika menderita bronkitis, Anda mungkin tidak perlu menemui dokter. Kecuali jika Anda mengalami gejala yang parah. Jika Anda menemui dokter, mereka biasanya bisa membuat diagnosis dengan menanyakan gejala, memeriksa dan mendengarkan rongga dada Anda memakai stetoskop.

Dokter mungkin perlu memeriksa jika ada penyakit infeksi paru-paru lainnya. Misalnya pneumonia yang memiliki gejala sama seperti bronkitis. Jika dokter mencurigai Anda menderita pneumonia, dokter akan mengambil sampel dahak atau lendir untuk diperiksa. Selain itu, dokter juga akan melakukan pencitraan sinar X untuk daerah dada.

Jika dokter mencurigai ada penyakit dasar yang tidak diketahui dan menyebabkan bronkitis, misalnya asma dan emfisema, tes fungsi paru mungkin diperlukan. Anda diminta ambil napas dalam-dalam dan meniupkannya pada alat yang disebut spirometer. Alat ini memeriksa kinerja paru-paru dengan mengukur jumlah udara yang dikeluarkan paru-paru Anda. Penurunan kapasitas jumlah udara dalam paru-paru bisa berarti adanya masalah dasar.

Pengobatan Bronkitis

Khususnya pada kasus bronkitis akut, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan medis. Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan sederhana yang bisa dilakukan sendiri:

·         Banyak beristirahat.
·         Minum banyak air. Air dapat membantu mengencerkan lendir agar mudah terangkat dari paru-paru. Asupan cairan yang cukup juga penting untuk mencegah dehidrasi. 
·         Berhenti merokok dan menghindari asap (pabrik, knalpot, bahan kimia). Merokok dan asap bisa memperburuk bronkitis yang dialami.
·         Khususnya untuk anak-anak, berikan campuran madu dengan lemon yang dapat membantu meredakan sakit tenggorokan. 
·         Hindari mengonsumsi obat batuk. Batuk sebenarnya membantu mengeluarkan lendir atau dahak. Anda tidak perlu minum obat batuk, kecuali pada malam hari saat batuk mengganggu tidur Anda.

Antibiotik tidak akan diberikan pada kasus bronkitis yang disebabkan oleh virus karena tidak akan memberi efek apa-apa. Pemberian antibiotik diperlukan jika ada kemungkinan terjadi infeksi bakteri. Jika ada peningkatan dalam jumlah lendir dan kekentalannya, berarti Anda sudah terinfeksi bakteri. Resep antibiotik yang diberikan biasanya adalah untuk lima hari.

Penanganan Bronkitis Kronis

Jika Anda menderita bronkitis kronis, paru-paru Anda secara otomatis menjadi lebih rentan terhadap infeksi. Anda mungkin membutuhkan vaksinasi  flu tahunan dan vaksinasi pneumonia. Tapi jika dokter melarang Anda karena alasan tertentu, jangan melakukan vaksinasi itu. Disarankan untuk mengonsultasikan dengan dokter sebelum melakukan vaksinasi apa pun.

Bronkitis kronis diobati dengan cara yang sama seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Untuk mengencerkan mukosa atau lendir yang ada, obat yang bernama mucolytic bisa dikonsumsi. Cara yang lainnya adalah rehabilitasi paru. Hal ini dilakukan untuk meredakan gejala yang muncul.
Untuk bronkitis kronis, disarankan untuk menghindari obat-obatan yang dibeli bebas dari apotek, kecuali dokter yang menyarankannya. Dokter akan meresepkan obat jika mukosa atau lendir sulit untuk dikeluarkan. Bagi penderita bronkitis kronis, sangat disarankan untuk berhenti merokok agar kondisinya tidak bertambah parah.

Komplikasi Bronkitis

Komplikasi bronchitis yang paling umum terjadi adalah pneumonia. Komplikasi ini terjadi ketika infeksi menyebar lebih jauh ke dalam paru-paru. Infeksi ini menyebabkan kantong udara dalam paru-paru terisi dengan cairan. Sekitar 5 persen kasus bronkitis berujung pada pneumonia.

Orang yang lebih rentan terkena pneumonia, seperti orang tua, perokok, dan orang yang dalam kondisi sakit, mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Ini dilakukan sebagai tindakan pencegahan terjadinya pneumonia.

Terjadinya Pneumonia

Sekitar 5 persen orang yang mengidap bronkitis menderita infeksi sekunder di dalam salah satu atau kedua paru-paru. Infeksi ini terutama menyerang kantong-kantong udara yang dikenal sebagai alveoli. Infeksi ini juga disebut sebagai pneumonia. 

Risiko orang menderita pneumonia akan meningkat jika:

·         Kian berusia tua.
·         Memiliki kebiasaan merokok.
·         Menderita penyakit lain seperti pada jantung, atau ginjal.
·         Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala-gejala pneumonia antara lain:

·         Denyut jantung yang cepat.
·         Kesulitan bernapas. Bernapas pendek dan cepat meski sedang beristirahat.
·         Mengalami demam.
·         Merasa tidak sehat.
·         Sakit pada dada.
·         Kehilangan selera makan.
·         Panas dingin.

Pneumonia ringan bisa diatasi dengan pemberian antibiotik dan banyak beristirahat. Anda juga disarankan meningkatkan konsumsi cairan. Tapi untuk kasus yang lebih parah harus dilakukan perawatan di rumah sakit. Mesin alat bantu pernapasan atau ventilator, bisa membantu pernapasan. Sedangkan obat antibiotik bisa diberikan langsung ke dalam pembuluh darah melalui infus.


DAFTAR PUSTAKA

·         Amin, Zulkifli, Asril Bahar, dkk. 2006. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta.
·         Carolin, Elizabeth J, Buku Saku Patofisiologi, EGC, Jakarta, 2002.
·         Doenges, Marilynn E, 2003, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, ; alih bahasa, I Made Kariasa; editor, Monica Ester, Edisi 3, Jakarta : EGC.
·         Dona L. Wong, 2004, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4, Jakrta : Buku Kedokteran EGC.
·         PRICE, Sylvia Anderson, 1994, Patofisiologi; Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, EGC, Jakarta.
·         Rusdi Ghazali Malueka. 2006. Radiologi Diagnostik. Fakultas Kedokteran UGM. Pustak Cendekia Press. Yogyakarta.
·         Soeparman, Sarwono Waspadji, 1998, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Penerbit FKUI, Jakarta.
·         Tucker, Susan Martin, 1998, Standar Perawatan Pasien; Proses Keperawatan, Diagnosis dan Evaluasi, Edisi 5, EGC, Jakarta.
·         Tucker, Susan Martin, 1998, Standar Perawatan Pasien; Proses Keperawatan, Diagnosis dan Evaluasi, Edisi 5, EGC, Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar