Sabtu, 29 Oktober 2016

GASTROSCHISIS

 


Pengertian Gastroschisis

Gastroschisis adalah cacat lahir pada dinding perut, di mana usus bayi tergantung keluar tubuh tanpa lapisan pelindung melalui lubang di dekat pusar. Selain usus, organ lain seperti hati dan lambung juga bisa berada di luar tubuh.

Lubang pada dinding perut yang menyebabkan usus atau organ lainnya tergantung di luar tubuh biasanya berada di sebelah kanan pusar. Ukuran lubang tersebut berbeda-beda pada tiap penderita.

Kondisi yang disebabkan oleh gastroschisis hampir mirip dengan omfalokel, namun, pada omfalokel usus dan organ tubuh lainnya tergantung di luar tubuh terbungkus dengan membran tipis.

Gejala dan Penyebab Gastroschisis

Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh penderita. Gejala-gejala yang umumnya muncul pada penderita gastroschisis adalah:

·         Usus tampak melalui dinding perut dekat tali pusar.
·         Munculnya benjolan di perut.

Penyebab pasti gastroschisis pada bayi belum diketahui sampai saat ini. Beberapa bayi mengalami kondisi ini karena perubahan yang terjadi pada gen atau kromosom mereka.

Beberapa ahli percaya, gastroschisis disebabkan adanya gangguan pasokan darah di arteri untuk pembentukan dinding perut. Gangguan ini terjadi ketika usia kehamilan memasuki delapan minggu.
Namun, gastroschisis juga bisa terjadi akibat kombinasi beberapa faktor lain seperti: 

·         Usia kehamilan. Janin ibu hamil remaja berisiko lebih besar terkena gastroschisis daripada ibu hamil yang berusia lebih tua.
·         Makanan dan minuman yang dikonsumsi ibu hamil.
·         Konsumsi minuman beralkohol dan merokok. Wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol dan seorang perokok berisiko lebih besar untuk memiliki janin yang terkena gastroschisis.
·         Obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil.
·         Pengaruh lingkungan di sekitar ibu hamil.

Diagnosis Gastroschisis

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik yang dilakukan dokter sudah cukup untuk mendiagnosis gastroschisis.

Selain pemeriksaan fisik saat bayi sudah lahir, pemeriksaan ultrasound saat masih  hamil juga bisa mendeteksi adanya gastroschisis. Bayi yang terkena penyakit ini akan mengalami kesulitan dalam menggerakkan anggota badan dan penyerapan di usus. Ibu hamil yang janinnya mengalami gastroschisis, biasanya memiliki cairan ketuban dalam jumlah banyak. 

Pengobatan dan Komplikasi Gastroschisis

Tindakan yang umumnya dipilih dokter untuk menangani gastroschisis adalah pembedahan darurat. Bayi yang mengidap penyakit ini biasanya membutuhkan tindakan pembedahan lebih dari sekali.

Prosedur umum yang dilakukan saat pembedahan gastroschisis adalah memasukkan kembali organ yang berada di luar perut, kemudian memasang kain pembalut yang bisa menekan perut dan menahan usus tetap di dalam rongga perut, sampai luka sembuh sendiri.

Temperatur tubuh bayi penderita gastroschisis juga harus dikontrol dengan hati-hati, sebab organ tubuh yang berada di luar membuat banyak panas tubuh keluar. Usai pembedahan, bayi penderita gastroschisis juga memerlukan perawatan lain seperti: 

·         Pemberian nutrisi lewat infus.
·         Pemberian obat antibiotik untuk mencegah infeksi.

Jika gastroschisis diketahui sebelum lahir, maka ibu hamil harus dipantau secara khusus agar janin yang mengidap gastroschisis bisa lahir dengan sehat. Dokter akan segera merencanakan proses persalinan yang aman dan menyiapkan jenis penanganan gastroschisis yang akan dilakukan setelah bayi lahir.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada bayi penderita gastroschisis adalah: 

·         Gangguan pernapasan.

Pemasukan organ-organ kembali ke dalam rongga perut yang tidak tepat, bisa membuat bayi kesulitan untuk mengembangkan paru-paru, sehingga bayi kesulitan bernapas.

·         Matinya usus.

Hal ini bisa terjadi ketika jaringan usus kekurangan aliran darah atau mengalami infeksi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar