Jumat, 14 Oktober 2016

BURSITIS



Pengertian Bursitis

Bursitis adalah peradangan atau pembengkakan kantong cairan, yaitu organ yang letaknya di bawah kulit atau biasanya di atas sendi, yang berfungsi sebagai bantalan di antara tulang dan tendon. Kantung cairan ini disebut juga sebagai bursa.

Gejala utama penyakit bursitis adalah rasa sakit dan warna kulit yang memerah di sekitar area yang mengalami peradangan. Rasa sakit ini biasanya akan makin meningkat saat tubuh bergerak atau mengalami tekanan. Selain rasa sakit, area yang terkena bursitis juga akan terasa kaku serta bengkak.

Semua bagian tubuh bisa terkena bursitis, namun umumnya kondisi ini terjadi di pinggul, lutut, siku, dan bahu.

Penyebab Bursitis

Faktor yang sering menyebabkan terjadinya bursitis adalah cedera akibat gerakan berulang pada otot, sendi, dan tendon di sekitar bursa. Misalnya berulang kali menekuk dan meluruskan siku, mengangkat beban yang berisiko pada bahu, berjalan atau berlari secara berlebihan yang berisiko pada pergelangan kaki, dan menyandarkan lutut atau siku pada permukaan yang keras.

Selain gerakan berulang, cedera juga bisa terjadi akibat jatuh atau mengalami benturan. Ketika bursa mengalami cedera, maka jaringan di dalamnya berisiko mengalami iritasi yang berlanjut pada peradangan dan pembengkakan.

Bursa juga dapat mengalami peradangan akibat infeksi bakteri. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya rendah, misalnya akibat kecanduan minuman beralkohol, penyakit HIV/AIDS, gangguan ginjal, diabetes, dan efek samping kemoterapi.

Bursitis yang disebabkan oleh bakteri disebut sebagai bursitis septik. Selain rasa sakit, penderita gejala bursitis septik akan mengalami gejala tambahan berupa kerusakan kulit di area yang mengalami peradangan, selulitis atau infeksi pada lapisan kulit dalam, dan demam tinggi hingga menggigil.

Selain cedera dan infeksi bakteri, bursitis juga bisa muncul sebagai komplikasi dari suatu penyakit, misalnya rheumatoid arthritis atau radang lapisan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru, penyakit asam urat, ankylosing spondylitis atau radang sendi jangka panjang pada bagian tulang belakang, dan scleroderma atau penyakit yang menyebabkan pengerasan kulit. 

Diagnosis Bursitis

Jika Anda mengalami gejala bursitis disertai demam atau mengalami gejala bursitis yang tidak kunjung reda dalam waktu dua minggu, maka disarankan untuk menemui dokter.

Biasanya bursitis dapat didiagnosis dengan mudah oleh dokter melalui pemeriksaan biasa pada bagian luar tubuh yang mengalami sakit dengan didukung oleh keterangan pasien seputar gejala yang dirasakan dan penyebab atau apa pun aktivitas mereka yang berkaitan dengan gejala.

Jika pasien mengalami demam, dokter kemungkinan akan mengambil sampel cairan dari bursa dan diteliti di laboratorium untuk mengetahui apakah bursitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau komplikasi asam urat. Prosedur pengambilan cairan ini disebut aspirasi.

Jika gejala tidak kunjung sembuh setelah dokter memberikan obat, maka biasanya dokter akan menduga adanya kondisi lain selain bursitis yang menyebabkan gejala tersebut. Diagnosis untuk menyortir kondisi lainnya ini bisa melalui pemindaian MRI untuk mendeteksi adanya robekan tendon dan tes darah untuk mendeteksi penyakit seperti rheumatoid arthritis.. 

Pengobatan Bursitis

Sebagian besar kasus bursitis tidak perlu dirawat di rumah sakit dan bisa sembuh melalui perawatan sendiri di rumah. Jangka waktu untuk penyakit ini sembuh total tergantung kepada penyebab dan lokasi terjadinya peradangan. Umumnya gejala rasa sakit bisa hilang dalam beberapa minggu, namun untuk pembengkakannya biasanya membutuhkan waktu lebih lama.

Untuk meredakan rasa sakit, Anda bisa mengonsumsi obat-obatan, seperti ibuprofen atau parasetamol. Untuk meredakan bengkak, Anda bisa mengonsumsi diclofenac atau naproxen. Kedua obat ini merupakan golongan obat antiinflamasi nonsteroid.

Selain dengan obat, sebenarnya ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk meredakan pembengkakan, yaitu: 

·         Menempelkan kantung es pada area bursitis selama 10-20 menit, yang diulang tiap beberapa jam sekali.
·         Jangan berdiri terlalu lama apabila bursitis Anda terjadi pada pinggul, lutut, atau pergelangan kaki.
·         Topang bagian yang terkena bursitis saat Anda tidur, misalnya dengan bantalan, untuk membantu mengurangi peradangan.
·         Jika bursitis terjadi di salah satu sisi tubuh, hindarilah tidur miring dengan posisi permukaan kasur mengenai langsung bagian yang sakit.
·         Menggunakan alat pelindung pada sendi yang bengkak untuk menghindari cedera kedua yang dapat memperparah kondisi, misalnya pelindung lutut.

Untuk kasus bursitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik, seperti clarithromycin, erythromycin, dan flucloxacillin.

Penting mengikuti petunjuk dari dokter perihal penggunaan obat pereda nyeri atau antibiotik agar pengobatan bisa berjalan efektif, serta untuk menghindari kambuhnya bursitis dan munculnya efek samping yang tidak diinginkan. 

Pengobatan Bursitis parah

Pada kasus bursitis yang tergolong parah, beberapa tindakan yang bisa dilakukan dokter, di antaranya:

·         Memberikan suntikan obat kortikosteroid. Kortikosteroid merupakan hormon yang dapat meredakan peradangan. Obat ini biasanya diberikan jika bursitis tidak bisa lagi ditangani dengan pengobatan biasa. Harap diperhatikan bahwa kortikosteroid tidak boleh disuntikkan pada area yang mengalami peradangan lebih dari tiga kali dalam waktu satu tahun. Selain itu, metode ini tidak bisa diterapkan pada kasus bursitis septik atau bursitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
·         Aspirasi. Ini merupakan metode penyedotan cairan bursa yang bertujuan mengurangi rasa sakit dan memulihkan kemampuan gerak sendi.
·         Aspirasi. Ini merupakan metode penyedotan cairan bursa yang bertujuan mengurangi rasa sakit dan memulihkan kemampuan gerak sendi.

Pencegahan Bursitis

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya bursitis, di antaranya adalah:

·         Melakukan pemanasan setidaknya selama enam menit sebelum berolahraga.
·         Beristirahat secara teratur saat melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang-ulang pada satu bagian otot.
·         Melakukan latihan-latihan yang dapat melenturkan dan menguatkan otot.
·         Memakai alat pelindung, misalnya pelindung lutut atau menggunakan sepatu yang sesuai dengan aktivitas Anda.
·         Mengurangi berat badan karena kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan bursitis.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar