Minggu, 16 Oktober 2016

CEGUKAN (SINGULTUS-HICCUPS)




Pengertian Cegukan

Cegukan (hiccups / hiccough) yang mempunyai bahasa medis singultus adalah kontraksi diafragma (otot di dasar paru-paru, yang membatasi rongga dada dengan rongga perut) karena mengalami kejang, kekejangan tersebut menyebabkan pita suara menutup dengan cepat dan terdengarlah suara. 

Cegukan umumnya terjadi berulang-ulang setiap menitnya. Istilah Hiccups/hiccough muncul dari batuk yang berbunyi hik.. hik..(suara saat cegukan). Sedangkan Singultus, diambil dari bahasa latin singult yang berarti Penarikan nafasnya saat menangis tersedu-sedu.

Ternyata cegukan itu ada macam-macamnya juga loh, berdasar lama waktunya cugukan dibedakan menjadi dua Jenis :

·         Cegukan yang bersifat ringan.

Cegukan bersifat ringan ini berlangsung hanya beberapa saat saja.  Cegukan ini terjadi akibat adanya  regangan pada lambung. Selain itu perubahan cuaca mendadak (misalnya dari dingin ke panas atau sebaliknya),makan tergesa-gesa, makan makanan yang terlalu panas atau dingin, meminum minuman beralkohol atau berkarbonasi, merokok terlalu banyak, atau mengalami stress juga menjadi sebab terjadinya cegukan ini.

·         Cegukan yang bersifat menetap/permanen (persistance).

Cegukan bersifat menetap/permanen (persistance) tejadi secara terus menerus,bukan hanya berhari – hari, tapi juga bisa berbulan – bulan. Cegukan jenis ini merupakan gejala adanya gangguan di otak (misalnya gejala tumor di batang otak), gejala stroke (pada penderita stroke sering timbul cegukan), infeksi di susunan saraf pusat (otak), adanya herpes di dada sehingga mengganggu saraf tepi, selain itu juga karena gangguan metabolik seperti pada penderita diabetes, atau penderita kelainan ginjal karena uremia. Juga karena gangguan elektrolit (kurang kalium), termasuk pengaruh obat-obatan.

Pemicu Cegukan

Sebagian besar cegukan berlangsung singkat atau hanya beberapa menit. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Cegukan singkat ini diduga terpicu oleh beberapa hal, di antaranya akibat:

·         Minuman panas.
·         Minuman bersoda.
·         Minuman beralkohol.
·         Mengonsumsi makanan pedas.
·         Makan terlalu cepat.
·         Merokok.
·         Stres, takut, atau gembira.
·         Perut yang kembung

Namun dalam beberapa kasus, cegukan juga ada yang bisa berlangsung lama, yaitu lebih dari dua hari. Biasanya cegukan seperti ini disebabkan oleh masalah kesehatan atau kondisi-kondisi yang mendasari, seperti:

·         Gangguan metabolism seperti, hipoglikemia, hiperglikemia, dan diabetes.
·         Gangguan syaraf vagus, minsalnya akibat meningitis, faringitis, dan penyakit gondok.
·         Gangguan system saraf, seperti cedera berat pada otak, radang jaringan otak atau ensefalitis, tumor, dan stroke.
·         Gangguan pernafasan, seperti penyakit, pleuritis, pneumonia, dan asma.
·         Reaksi psikologis, seperti stres, gembira, sedih, takut, atau syok.
·         Gangguan pencernaan, seperti obstruksi usus, radang usus, dan penyakit reflukgastroesofagus (GERD).

Cegukan yang berlangsung lama juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat-obatan.

·         Obat-obatan kemoterapi untuk penanganan kanker.
·         Obat golongan opioid atau pereda nyeri, seperti metadon dan morfin.
·         Benzodiazepine atau obat penenang untuk mengatasi kecemasan.
·         Anastesi atau obat bius praoperasi.
·         Methyldopa,yaitu obat untuk hipertensi.
·         Barbiturate, yaitu obat pencegah kejang.
·         Kortikosteroid,yaitu obat untuk mengatasi pembengkakan dan radang.

Temuilah dokter jika Anda mengalami cegukan lebih dari dua hari. Dikhawatirkan cegukan yang berlangsung lama tersebut menjadi gejala bahwa Anda menderita suatu kondisi serius.

Diagnosis cegukan

Dalam mendiagnosis cegukan yang berlangsung lama, sejumlah tes mungkin akan dilakukan oleh dokter, di antaranya:

·         Endoskopi.

Pemeriksaan dengan menggunakan selang kecil yang dilengkapi lampu dan kamera ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan pencernaan, misalnya penyakit asam lambung atau refluks gastroesofagus (GERD).

·         Elekrokardiogram.

Pemeriksaan dengan mengukur aktivitas elektrik di dalam jantung ini dilakukan jika cegukan diduga berkaitan dengan gangguan jantung.

·         Pemindaian sinar-X, pemindaian dengan tomografi terkomputerisasi atau CT scan, dan pemindaian dengan resonansi magnetic atau MRI.

Salah satu dari ketiga pemindaian ini bisa dilakukan jika dokter menduga cegukan disebabkan oleh infeksi atau tumor.

·         Pemeriksaan darah.

Tes ini dilakukan jika cegukan diduga disebabkan oleh gangguan hati, ginjal, atau diabetes.

Pengobatan cegukan

Jika cegukan bukan disebabkan oleh kondisi yang mendasari atau reaksi obat-obatan, maka cegukan tersebut biasanya akan reda dengan sendirinya tanpa harus diberi obat. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu menghentikan cegukan lebih cepat, meski cara-cara ini belum terbukti secara medis.

·         Lakukan posisi telungkup untuk menekan dada Anda ke lantai.
·         Berbaring atau duduk sambil menarik kedua lutut hingga menyentuh dada.
·         Bernapas di dalam kantung yang terbuat dari kertas.
·         Mengecap cuka.
·         Menelan gula pasir.
·         Menggigit lemon.
·         Menahan napas dalam waktu yang relatif singkat.
·         Minum air dingin secara perlahan-lahan.

Jika cegukan disebabkan oleh suatu masalah kesehatan atau akibat reaksi obat-obatan yang dikonsumsi, maka cegukan baru dapat dihentikan setelah hal-hal tersebut diatasi. 

Contohnya jika asma menjadi penyebab cegukan, maka asma tersebut harus ditangani terlebih dahulu. Jika cegukan terjadi akibat reaksi penggunaan suatu obat, maka biasanya dokter akan menyesuaikan dosis obat tersebut atau bahkan menggantinya dengan obat lain yang tidak menyebabkan efek samping cegukan.

Pengobatan  cegukan yang tidak diketahui penyebabnya

·         Gabapentin.
·         Metoclopramide.
·         Baclofen.
·         Haloperidol.
·         Chlorpromazine.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar