Senin, 31 Oktober 2016

HEPATOMEGALI



 

Pengertian Hepatomegali

Hepatomegali adalah penyakit yang diakibatkan oleh terjadinya pembesaran ukuran organ hati yang melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini dapat dipicu oleh penyakit di hati ataupun di luar hati. Hepatomegali harus segera ditangani agar tidak menimbulkan kerusakan fungsi hati yang dapat berdampak kepada peran organ tubuh lainnya, seperti proses pembersihan darah kita dari zat kimia berbahaya.

Penyebab Hepatomegali

Di antara penyebab-penyebab hepatomegali, kasus paling umum yang menjadi pemicu hepatomegali adalah berbagai penyakit dan kondisi berikut:

·         Kanker yang berasal dari hati itu sendiri.
·         Metastasis, kanker di hati yang berasal dari kanker di organ-organ lain.
·         Penyakit hati alkoholik atau Alcoholic liver disease akibat konsumsi minuman beralkohol berlebihan dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak pada hati. Penyakit yang termasuk dalam penyakit hati alkoholik antara lain hepatitis alkohol, penyakit perlemakan hati alkoholik, dan sirosis.
·         Penyakit perlemakan hati nonalkoholik atau Non-alcoholic fatty liver disease adalah gangguan pada proses metabolisme akibat pola hidup tertentu.
·         Hepatitis A, B, C, D, atau E.

Beberapa kondisi penyakit lain dapat menjadi penyebab hepatomegali, seperti infeksi bakteri dan parasit, berbagai kelainan pada jantung, berbagai kanker, dan kelainan genetik.

Kelainan genetik dapat menyebabkan terjadinya penumpukan lemak, protein, atau zat lain pada organ hati yang bisa berujung kepada terjadinya pembesaran ukuran hati. Kelainan genetik tersebut antara lain penyakit penimbunan glikogen, penyakit Wilson, dan hemokromatosis.

Sebagian jenis kanker, seperti kanker darah, limfoma, dan multiple myeloma juga dapat menjadi pemicu hepatomegali. Berbagai kelainan jantung juga termasuk faktor risiko hepatomegali, antara lain gagal jantung kongestif dan stenosis pada katup jantung. Pada pasien bayi yang baru lahir dan anak-anak, hepatomegali juga dapat disebabkan oleh penyakit gaucher, galaktosemia, malaria, infeksi virus-virus TORCH, talasemia, anemia sel sabit, dan obat-obatan. 

Gejala Hepatomegali

Gejala hepatomegali menjadi makin dirasakan jika mulai terjadi pembesaran ukuran organ hati. Gejala yang muncul dapat bergantung kepada jenis penyakit yang menjadi pemicu kondisi ini sehingga pemeriksaan lebih lanjut akan diperlukan untuk memastikan diagnosis. Berbagai gejala terkait hepatomegali yang dapat timbul antara lain rasa tidak nyaman di area perut bagian kanan atas, kerap muncul perasaan kenyang, mual, nyeri otot, merasa lelah atau lemah, penurunan berat badan, dan kulit atau mata yang berwarna kekuningan.

Diagnosis Hepatomegali

Setelah mengajukan sejumlah pertanyaan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pada bagian perut untuk menentukan ada tidaknya hepatomegali. Dokter akan menekan dan meraba area perut bagian kanan di bawah tulang iga. Tujuan dari langkah ini adalah:

·         Mendapatkan perkiraan mengenai ukuran organ hati.
·         Kelembutan dan tekstur benjolan organ

Setelah itu, dokter biasanya akan melakukan pengambilan gambar organ hati menggunakan tes ultrasound, CT scan, atau tes MRI guna mendapatkan pencitraan bentuk organ hati yang lebih jelas.

Tes darah dapat dilakukan untuk mengetahui kadar enzim serta mengindentifikasi jenis virus yang menyebabkan pembesaran organ hati, misalnya virus penyebab hepatitis. Sebagian kecil jaringan hati juga dapat diambil untuk diperiksa kadar lemak atau jumlah sel kanker yang dimilikinya dengan menggunakan ultrasound selama prosedur biopsi. Prosedur lain yang juga mungkin dilakukan tanpa harus melakukan biopsi adalah tes elastografi atau magnetic resonance elastography (MRE). 

Pengobatan Hepatomegali

Penanganan dan pengobatan hepatomegali akan dilihat dari kondisi yang menjadi penyebab munculnya penyakit ini pada penderita. Dengan merawat penyakit yang menjadi pemicu hepatomegali, secara tidak langsung dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan hepatomegali. Puasa dari mengonsumsi minuman beralkohol, berolahraga secara rutin, mengurangi berat badan (pada penderita obesitas), dan menerapkan diet makan yang sehat adalah langkah yang disarankan untuk mengurangi risiko penyakit hati alkoholik dan penyakit perlemakan hati nonalkoholik.

Pencegahan Hepatomegali

Diet sehat untuk mengurangi risiko terkena hepatomegali atau penyakit hati dapat dimulai dengan menambahkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian ke dalam menu makanan Anda. Perhatikan instruksi saat mengonsumsi obat, vitamin, maupun suplemen. Pertahankan berat badan ideal dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter sebelum memulai rangkaian perawatan. Batasi juga penggunaan obat antiserangga yang berbahan kimia secara berlebihan, seperti insektisida, khususnya pada ruangan yang tidak memiliki sistem ventilasi yang proporsional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar