Senin, 24 Oktober 2016

DEMAM KUNING


Pengertian Demam Kuning

Demam kuning adalah infeksi virus yang menyebabkan kerusakan pada saluran hati, ginjal, jantung dan gastrointestinal. Gejala utama dapat mencakup demam mendadak, kulit menguning (jaundice) dan perdarahan. Hal ini terjadi mayoritas di Amerika Selatan, Kepulauan Karibia dan Afrika. Penyakit ini menyebar melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi. Insiden penyakit ini cenderung meningkat pada musim panas dengan meningkatnya populasi nyamuk, dan itu terjadi sepanjang tahun di iklim tropis.

Nyamuk yang membawa virus di dalam tubuhnya ini kemudian menyebarkan ke penduduk di sekitar pengidap maupun turis yang sedang mengunjungi area itu hingga menyebabkan demam dan gangguan serius pada organ hati dan ginjal. Infeksi virus yang telah merambat ke organ hati turut mengganggu fungsi organ ini sehingga menyebabkan perubahan pada warna kulit menjadi menguning.

Penyebab Demam Kuning

Penyebaran demam kuning disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mulanya menggigit penderita penyakit ini, umumnya manusia dan monyet. Nyamuk ini kemudian menularkan demam kuning di antara sesama manusia atau monyet lainnya, atau dari manusia ke monyet, dan sebaliknya. Selain gurun Sahara di Afrika dan area tropis Amerika selatan, atau bahkan pemukiman manusia yang bersih sekalipun, tidak luput dari perkembangbiakan nyamuk ini.

 
Virus yang akhirnya berdiam dalam kelenjar saliva nyamuk Aedes aegypti ini kemudian masuk ke aliran darah manusia atau monyet lainnya melalui gigitan dan menyebabkan sakit pada inang baru yang didiaminya. Waspadai senja hingga fajar karena pada waktu-waktu inilah penyebaran virus demam kuning paling banyak terjadi, saat nyamuk Aedes aegypti menjadi sangat aktif. 

Gejala Demam Kuning

Demam kuning menyebabkan demam, sakit kepala, mual, muntah, serta nyeri otot pada penderitanya. Umumnya terdapat tiga tahap infeksi virus demam kuning dengan tahap awal yang cenderung tidak dapat dibedakan dari infeksi virus lainnya, atau bisa juga tanpa gejala. Tahapan awal infeksi dapat berlangsung selama 3-4 hari dan biasanya dimulai 3-6 hari sejak infeksi virus atau sejak gigitan nyamuk terjadi. Gejala lain yang mungkin muncul adalah kehilangan nafsu makan, sensitif berlebihan terhadap cahaya, serta kemerahan pada mata, lidah, dan wajah.

Tahapan kedua adalah tahap remisi, di mana keadaan pasien tampak membaik. Secara umum pasien sembuh di tahap yang berlangsung kurang lebih 2 hari ini. Walau begitu, disarankan untuk tetap diwaspadai karena pada sekitar 15-25 persen pasien dapat memasuki fase ketiga yang lebih berisiko dan dapat berujung kematian.

Pada fase ketiga, waspadai munculnya kerusakan pada organ hati yang dapat membuat warna mata dan kulit menjadi kuning. Selain itu, dapat muncul juga demam yang disertai dengan pendarahan di dalam tubuh, muntah darah, peradangan hati atau hepatitis, serta kerusakan multi organ.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Demam Kuning

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi demam kuning yaitu:

·         Faktor Agent.

Demam kuning disebabkan oleh virus demam kuning yang disebut Flavivirus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (2,3). Nyamuk demam kuning biasanya adalah nyamuk Aedes aegypti.

·         Faktor Host.

Manusia dan monyet merupakan binatang utama yang terinfeksi oleh virus ini.

·         Faktor Environment.

Virus demam kuning hidup di daerah yang beriklim tropis. Sehingga Demam kuning hanya terjadi di Afrika dan Amerika Selatan di Negara yang terletak dekat khatulistiwa.

·         Port of entry and exit.

Port of entry atau pintu masuk dari demam kuning ini adalah kulit. Sedangkan Port of exit atau pintu keluarnya juga kulit dari host karena agent/nyamuk mengigit kulit host dan menularkannya.

·         Transmisi.

Virus demam kuning termasuk dalam kelompok arbovirus dari genus Flavivirus, dan nyamuk adalah vektor utama. Nyamuk ini akan  membawa virus dari satu host ke yang lainnya, terutama antara monyet ke monyet, dari monyet ke manusia, dan dari manusia ke manusia.

Beberapa spesies nyamuk Aedes dan Haemogogus dapat menularkan virus. Baik nyamuk yang  berkembang biak di sekitar rumah (domestik), di hutan (liar) atau di kedua habitat (semi-domestik).

Ada tiga jenis siklus penularan, yaitu :

·         Sylvatic (hutan) demam kuning: Di hutan hujan tropis, demam kuning terjadi pada monyet yang terinfeksi oleh nyamuk liar. Monyet-monyet yang terinfeksi kemudian menularkan virus kepada nyamuk lain yang memakan mereka. Nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia yang masuk ke hutan, sehingga dalam kasus-kasus tertentu penyakit demam kuning, sebagian besar infeksi terjadi pada pria muda yang bekerja di hutan (misalnya pekerja penebang pohon).

·         Intermediate demam kuning: Di daerah yang lembab atau semi-lembab Afrika, pernah terjadi epidemi skala kecil. Nyamuk yang berkembang biak di alam bebas dan di sekitar rumah tangga dapat menginfeksi monyet dan manusia. Peningkatan Transmisi manusia dan nyamuk yang terinfeksi menyebabkan di suatu daerah bisa menderita kasus secara bersamaan. Ini adalah jenis yang paling umum untuk wabah di Afrika. Sebuah wabah dapat menjadi epidemi yang lebih parah jika infeksi terjadi di suatu daerah penduduknya penduduknya tidak divaksinasi.dan perkembang biakan nyamuk tidak di cegah.

·         Demam kuning Perkotaan: wabah besar terjadi ketika orang yang terinfeksi virus demam kuning masuk ke  daerah-daerah padat penduduk dengan sejumlah besar orang yang tidak kebal dan nyamuk Aedes. Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus dari orang ke orang.

Diagnosa Demam Kuning

Gejala demam kuning cukup umum dan dapat dialami juga oleh beberapa penyakit lain, seperti malaria dan demam berdarah sehingga diagnosis demam kuning diperoleh salah satunya berdasarkan sejarah perjalanan yang dilakukan pasien. Setelah itu dokter akan melakukan tes darah untuk mengetahui keberadaan jenis virus yang terdapat dalam tubuh.

Segera temui dokter begitu Anda merasakan gejala demam kuning yang telah disebutkan di atas, khususnya setelah atau sedang melakukan kunjungan ke negara-negara yang memiliki kasus penyakit demam kuning.

Pengobatan Demam Kuning

Tidak ada obat antivirus yang dapat menyembuhkan penyakit demam kuning. Namun, penanganan suportif diperlukan untuk menangani gejala. Gejala umum seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot, dapat ditangani menggunakan obat pereda sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, penyakit lain yang ditimbulkan akibat komplikasi demam kuning, seperti kerusakan organ tubuh pemicu kondisi gagal ginjal tentunya membutuhkan penanganan lanjutan yang sesuai di rumah sakit.

Perawatan yang dapat direkomendasikan untuk demam kuning dapat berupa memberikan oksigen, menjaga tekanan darah, proses dialisis untuk penderita gagal ginjal, dan transfusi sel plasma demi meningkatkan level pembekuan darah.

Pencegahan Demam kuning

Demam kuning dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang dilakukan sebelum seseorang melakukan perjalanan ke area yang berpotensi menyebarkan demam kuning. Vaksin dapat dilakukan minimal sepuluh hari sebelum waktu keberangkatan dengan waktu ideal pemberian vaksin adalah 3-4 minggu. Usia yang aman untuk menerima vaksin ini adalah pasien dengan jarak usia antara 9 bulan hingga 60 tahun agar terlepas dari risiko penyakit radang otak hingga kematian.

Efek samping dapat berlangsung selama 5-10 hari pasca pemberian vaksin. Adapun efek samping yang dirasakan tergolong umum dan ringan, yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan serta rasa sakit pada area bekas suntikan vaksinasi. Pada beberapa kasus yang langka, vaksinasi demam kuning dapat menimbulkan reaksi alergi, reaksi pada sistem saraf, dan bahkan kematian sehingga konsultasi kepada dokter sangat disarankan sebelum melakukan vaksinasi.

Orang yang telah mendapatkan vaksin pencegah demam kuning akan mendapatkan sertifikat yang harus diperlihatkan sebelum memasuki area berpotensi. Vaksin ini bertahan hingga 10 tahun atau mungkin seumur hidup. Sertifikat vaksin akan berakhir dalam 10 tahun bila Anda mendapatkannya sebelum Juni 2016. Saat ini World Health Organization menyatakan pemberian penguat/booster vaksin mungkin tidak perlu kecuali pada keadaan-keadaan tertentu.

Anda mungkin harus mendapatkan booster menjelang keberangkatan ke daerah yang terjangkit demam kuning apabila Anda telah mendapatkannya lebih dari 10 tahun yang lalu dan Anda membutuhkan sertifikat vaksin.

Apabila ingin berangkat ke daerah yang terjangkit demam kuning dan mendapatkan vaksin lebih dari 10 
 tahun, orang-orang berikut juga direkomendasikan untuk mendapatkan booster: 

·         perempuan yang sedang hamil.
·         perempuan yang sedang hamil.
·         seseorang yang memiliki sistem imunitas yang rendah, seperti penderita HIV dan calon penerima transplantasi sumsum tulang.

Sebagai tindakan pencegahan tambahan, menghindari sengatan nyamuk juga dapat dilakukan dengan cara menggunakan penolak nyamuk pada kulit dan pakaian. Anda dapat menggunakan penolak nyamuk yang mengandung permethrin pada pakaian, sepatu, perlengkapan berkemah, dan pada sekat tambahan pintu maupun jendela. Sementara untuk kulit, gunakan penolak nyamuk khusus kulit yang tahan lama. Penolak nyamuk untuk kulit yang memiliki bahan aktif picaridin, IR3535, dan DEET dalam konsentrasi yang tinggi dapat memberikan perlindungan yang lebih lama dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gunakan dengan bijaksana dan sesuaikan dengan waktu yang dibutuhkan. Hindari penggunaan penolak nyamuk pada anak yang berusia di bawah usia dua tahun karena mengandung bahan kimia yang berbahaya. 

 


Sebagai gantinya anda dapat menggunakan penolak nyamuk pada kereta dorong atau kelambu antinyamuk saat sedang berada di luar ruangan. Beberapa bahan alami, seperti minyak lemon eucalyptus, dapat pula dipergunakan dengan pengecualian pada anak berusia di bawah usia tiga tahun.


Ingatlah untuk selalu menyimpan data perjalanan Anda, seperti lokasi luar ruangan, terutama jika terdapat pada daerah yang terjangkit demam kuning. Pasien yang pernah atau telah mengalami demam kuning dan sembuh, pada akhirnya secara alami akan membentuk kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar