Pengertian Botak
Botak
atau istilah medisnya alopecia adalah kerontokan rambut yang umumnya bersifat
permanen. Salah satu jenisnya adalah alopecia areata yang akan dibahas dalam
artikel ini.
Alopecia
areata merupakan penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem imun menyerang
tubuhnya sendiri. Karena itu, kondisi ini tidak termasuk penyakit yang menular.
Para pakar menduga bahwa faktor keturunan memiliki pengaruh besar sebagai
pemicu kondisi ini. Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami kebotakan,
Anda berisiko mengidap kondisi yang sama. Kondisi autoimun lain seperti lupus
atau diabetes tipe 1 juga berpotensi meningkatkan risiko kebotakan.
Gejala-gejala Botak
Kebotakan yang dialami bisa
terjadi pada rambut di kepala maupun bagian tubuh lain. Tingkat keparahannya
juga berbeda-beda, ada pitak di satu tempat dan ada yang sekaligus di beberapa
bagian.
Gejala awal kebotakan adalah munculnya pitak pada rambut di kepala atau bagian
lain, seperti alis atau jenggot. Ukuran pitak yang terbentuk juga beragam.
Indikasi ini umumnya akan disertai peningkatan pada jumlah rambut yang rontok.
Selain rambut, kebotakan juga terkadang berpengaruh pada kuku jari tangan dan
kaki. Contohnya, muncul bintik-bintik atau garis putih pada kuku, kuku yang berubah
kusam dan kasar, serta ujung kuku yang bergelombang.
Diagnosis dan Pengobatan Botak
Kondisi
ini umumnya dapat didiagnosis melalui pola kerontokan yang terjadi. Pemeriksaan
akar rambut dan biopsi kulit juga terkadang akan dilakukan untuk memastikan
diagnosis. Jika dibutuhkan, tes darah akan dianjurkan guna mengetahui apakah
pasien mengidap penyakit autoimun lain.
Kebotakan termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Ada yang mengalaminya
secara permanen, tapi ada juga rambut pengidap yang bisa tumbuh kembali.
Penanganan yang biasanya dijalani oleh pasien bertujuan untuk mempercepat
pertumbuhan rambut tersebut. Langkah-langkah pengobatan yang diberikan dapat
berupa:
- Minoxidil.
Sebagian besar pengidap baru merasakan manfaat obat ini setelah menggunakannya
selama kira-kira empat bulan.
- Kortikosteroid.
Obat ini akan menekan sistem kekebalan tubuh dan tersedia dalam bentuk
obat suntik, oles, dan minum. Sebagian besar pengidap yang menggunakan obat ini
akan merasakan dampaknya dalam beberapa bulan.
- Anthralin.
Sama seperti kortikosteroid, obat ini akan memengaruhi sistem kekebalan
tubuh. Setelah dioles dan didiamkan selama maksimal satu jam, anthralin harus
dicuci bersih agar kulit tidak mengalami iritasi.
Di
samping penanganan medis, kebotakan juga bisa ditangani dengan wig (rambut
palsu) yang berasal dari rambut asli maupun sintetis. Ini merupakan langkah
paling praktis karena jenis serta bentuk wig yang tersedia juga bermacam-macam.
Selain praktis, penggunaan wig dapat meningkatkan kepercayaan diri pengidap
kebotakan yang sudah memengaruhi penampilan mereka.
Para pakar menduga bahwa faktor keturunan memiliki pengaruh besar sebagai pemicu kondisi ini. Jika memiliki anggota keluarga yang mengalami kebotakan, Anda berisiko mengidap kondisi yang sama. Kondisi autoimun lain seperti lupus atau diabetes tipe 1 juga berpotensi meningkatkan risiko kebotakan.
Gejala awal kebotakan adalah munculnya pitak pada rambut di kepala atau bagian lain, seperti alis atau jenggot. Ukuran pitak yang terbentuk juga beragam. Indikasi ini umumnya akan disertai peningkatan pada jumlah rambut yang rontok.
Selain rambut, kebotakan juga terkadang berpengaruh pada kuku jari tangan dan kaki. Contohnya, muncul bintik-bintik atau garis putih pada kuku, kuku yang berubah kusam dan kasar, serta ujung kuku yang bergelombang.
Kebotakan termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Ada yang mengalaminya secara permanen, tapi ada juga rambut pengidap yang bisa tumbuh kembali.
Penanganan yang biasanya dijalani oleh pasien bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan rambut tersebut. Langkah-langkah pengobatan yang diberikan dapat berupa:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar