Pengertian Anemia Defiensi
Vitamin B12 dan Folat
Anemia
defisiensi vitamin B12 atau folat (vitamin B9) adalah kondisi yang berkembang
ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat. Hal inilah yang
menyebabkan tubuh menghasilkan sel darah merah yang tidak berfungsi dengan
baik. Ketika asupan makanan dengan vitamin B12 atau folat tidak cukup, atau
tubuh kesulitan menyerap atau memroses vitamin B12 atau folat, maka anemia
jenis ini akan terjadi.
Gejala
utama anemia defisiensi B12 atau folat berupa letih dan lelah. Jika Anda merasa
lelah dan letih secara terus menerus, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
Berdasarkan pada gejala dan hasil tes darah, dokter bisa memberikan diagnose
anemia.
Penderita Anemia Defiensi Vitamin
B12 atau Folat di Indonesia
Defisiensi
vitamin B12 atau folat jarang terjadi pada anak muda, meski mereka yang
menjalani menu vegetarian dengan ketat bisa berisiko mengalaminya. Defisiensi
vitamin B12 atau folat lebih umum terjadi pada orang tua dengan angka perkiraan
1 dari 10 orang di atas usia 75 tahun.
Penyebab Anemia Defiensi Vitamin
B12 atau Folat
Sel darah merah yang terbentuk berukuran besar dengan struktur yang abnormal, dikeluarkan ke aliran darah sebelum sel darah merah matang atau biasa disebut bentuk megaloblas-nya. Keadaan ini disebut juga anemia megaloblastik, di mana sel darah merah tidak dapat melakukan fungsinya karena cacat.
Menderita Anemia Pernisiosa.
Tubuh menyerap vitamin B12 melalui lambung. Agar vitamin B12 bisa diserap dari makanan yang Anda makan, sebuah protein bernama faktor intrinsik akan menempelkan dirinya pada vitamin B12.
Anemia pernisiosa adalah penyakit autoimun penyakit autoimun yang memengaruhi perut. Penyakit autoimun berarti sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel sehat tubuh Anda sendiri. Dalam anemia pernisiosa, sistem kekebalan tubuh Anda akan menyerang sel di dalam perut yang menghasilkan faktor intrinsik.
Akibatnya, defisiensi terjadi karena tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12.
Ada beberapa hal yang meningkatkan risiko Anda mengembangkan anemia pernisiosa. Meski penyebab utamanya tidak diketahui, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko:
1.
Lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria.
2.
Lebih sering terjadi pada usia di atas 60 tahun.
3.
Faktor keturunan dari keluarga dekat atau kerabat
menderita kondisi yang sama.
4.
Memiliki penyakit autoimun lainnya seperti penyakit
Addison dan vitiligo. Nyatanya, terdapat keterkaitan antara anemia pernisiosa
dengan penyakit kekebalan tubuh lainnya.
·
Faktor makanan yang dikonsumsi.
Daging,
ikan, dan produk olahan susu adalah menu makanan yang menyediakan cukup banyak
kandungan vitamin B12. Vegetarian atau orang yang hanya mengonsumsi makanan
berasal dari tumbuhan, mungkin tidak memiliki cukup vitamin B12 dalam menu
mereka. Atau orang-orang yang memiliki menu sangat sederhana dalam jangka waktu
lama.
Tubuh biasanya menyimpan vitamin
B12 yang bertahan selama dua sampai empat tahun. Untuk menjaga penyimpanan
vitamin tersebut tetap pada tingkat yang sehat, sangat penting untuk memiliki
vitamin B12 dalam menu makanan Anda.
·
Penyakit
yang mempengaruhi usus.
Ketika tubuh
tidak bisa menyerap vitamin B12 seperti biasanya, mungkin disebabkan oleh
penyakit yang memengaruhi usus atau sebagian dari sistem pencernaan. Salah
satunya penyakit crohn. Ini adalah penyakit jangka panjang yang menyebabkan
peradangan pada dinding sistem pencernaan. Kondisi ini bisa membuat tubuh Anda
kekurangan vitamin B12.
·
Kondisi yang mempengaruhi lambung.
Terhalangnya proses penyerapan vitamin B12 bisa
disebabkan oleh kondisi lambung atau operasi lambung. Misalnya risiko mendapat
anemia defisiensi vitamin B12 meningkat disebabkan gastrektomi atau prosedur
operasi di mana sebagian dari lambung diangkat.
·
Karena konsumsi obat-obat tertentu.
Vitamin B12 bisa berkurang dari dalam tubuh karena
konsumsi beberapa jenis obat-obatan. Misalnya proton pump inhibitor (PPIs),
yaitu obat untuk mengatasi masalah pencernaan, bisa membuat defisiensi
vitamin B12 memburuk. Obat-obatan PPIs mencegah pembuatan asam lambung secara
berlebihan. Asam lambung inilah yang dibutuhkan untuk melepaskan vitamin B12
dari makanan yang Anda makan. Dokter Anda bisa mengidentifikasi jika ada
obat-obatan yang berdampak pada kadar vitamin B12 Anda.
Penyebab
dari Anemia Defiensi Folat
Folat adalah vitamin yang larut dalam air. Karena
itu, tubuh tidak akan bisa menyimpan folat dalam jangka waktu lama. Biasanya
tubuh menyimpan folat cukup untuk bertahan selama empat bulan. Untuk memastikan
tubuh memiliki cadangan folat yang cukup, kita harus mendapatkan asupan folat
dari makanan sehari-hari. Anemia defisiensi folat bisa berkembang karena
beberapa alasan yang sama seperti anemia defisiensi vitamin B12. Beberapa
penyebabnya dijelaskan di bawah ini.
·
Makanan yang dikonsumsi.
Beberapa
orang mungkin tidak mendapatkan folat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
faktor yang mungkin jadi penyebabnya adalah makanan yang tidak sehat dan tidak
seimbang. Selain itu, mungkin mereka baru saja mengubah jenis atau pola makanan
harian, misalnya untuk alasan menurunkan berat badan. Orang yang mengonsumsi
minuman beralkohol juga berisiko mengalami anemia defisiensi folat.
·
Terjadinya malabsorpsi.
Jika
Anda menderita penyakit Celiac, kondisi ini bisa memengaruhi sistem pencernaan.
Akibatnya tubuh tidak bisa menyerap folat secara efektif.
·
Buang air kecil secara berlebihan.
Bagi
penderita penyakit jantung, ginjal, dan hati, mungkin akan kehilangan folat
dari tubuh. Hal ini disebabkan efek dari penyakit tersebut yang membuat Anda
buang air kecil secara berlebihan. Beberapa hal yang bisa membuat Anda buang
air kecil berlebihan:
1. Gagal
Jantung kongestif, terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secukupnya
ke seluruh tubuh.
2. Kerusakan
hati akut. Sering kali hal ini disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi
minuman beralkohol secara berlebihan.
3. Dialisis
(prosedur cuci darah) jangka panjang: mesin dialisis menyaring produk sampah
dari darah.
·
Karena konsumsi obat-obat tertentu.
Folat
kadang sulit diserap dan jumlahnya bisa berkurang. Hal ini mungkin disebabkan
oleh beberapa efek dari obat-obatan. Dokter akan mengawasi Anda jika dirasa
perlu untuk dilakukan. Dokter akan mengetahui obat-obatan apa saja yang bisa
memengaruhi tingkat folat dalam tubuh.
·
Beberapa penyebab lainnya.
Bayi prematur yang lahir sebelum 37 minggu masa
kehamilan cenderung mengembangkan anemia defisiensi folat karena tubuh mereka
yang sedang berkembang membutuhkan lebih banyak vitamin folat daripada bayi
lahir usia kandungan normal.
Defisiensi folat bisa terjadi karena tubuh tidak
bisa memenuhi kebutuhan vitamin yang kadang-kadang melebihi tingkat normalnya.
Hal-hal yang membuat tubuh membutuhkan folat lebih banyak:
1. Menderita kanker.
2. Ketika hamil.
3. Melawan infeksi atau kondisi
kesehatan yang menyebabkan inflamasi dan/atau pembengkakan.
4. Memiliki kelainan darah misalnya
anemia sel sabit. Ini adalah kelainan karena faktor turunan yang menyebabkan
sel darah merah berubah bentuk.
·
Faktor
kehamilan.
Jika sedang hamil atau berencana untuk hamil,
disarankan minum suplemen asam folat 0,4 miligram per hari. Ini dilakukan
hingga kehamilan berumur 12 minggu. Hal ini akan membantu bayi tumbuh dan
berkembang, serta memastikan Anda dan bayi memiliki cukup folat dalam tubuh.
Jika mengalami kehamilan dengan kondisi tertentu,
tubuh mungkin butuh tambahan asam folat. Untuk mencegah agar anemia tidak
terjadi, dokter akan mengawasi dengan seksama. Anda bisa membeli langsung
tablet asam folat atau meminta resep dari dokter dan membawanya ke apotek, toko
swalayan besar, atau ke toko makanan sehat. Bagi penderita diabetes, Anda
mungkin perlu asam folat dengan dosis lebih tinggi. Anda sebaiknya mengonsumsi
asam folat sebanyak 5 miligram per hari.
Gejala Anemia
Defiensi Vitamin B12 dan Folat
Gejala dari tiap jenis
anemia sangat tergantung pada penyebab dasar dari kondisi itu. Untuk segala
jenis anemia, semuanya memiliki beberapa gejala umum yang sama, yaitu:
·
Keletihan.
·
Kelelahan.
·
Mudah
pingsan.
·
Berat
badan turun.
·
Kehabisan
napas atau dispnea.
·
sakit
kepala.
·
Kehilangan
nafsu makan.
·
Tinitus
atau persepsi mendengar suara berasal dari dalam tubuh, bukan dari luar
·
Detak
jantung tidak beraturan, terutama saat berolahraga.
·
Mati rasa
dan kesemutan pada tangan dan kaki.
·
Insomnia.
·
Kesulitan
berkonsentrasi.
Gejala Anemia Defiensi Vitamin B12
Gejala-gejala
di bawah ini secara spesifik disebabkan oleh anemia karena kekurangan
vitamin B12.
Gejalanya antara lain:
- Lidah perih dan berwarna merah atau radang lidah
- Warna kulit menjadi kekuning-kuningan
- Sariawan di mulut
- Indera peraba terasa berbeda atau fungsinya berkurang
- Kemampuan merasakan sakit berkurang.
- Penglihatan terganggu.
- Mudah marah.
- Perubahan cara berjalan dan bergerak.
- Depresi: Merasa sedih sekali dan berlangsung lama.
- Demensia: Kemampuan mental berkurang, misalnya soal ingatan, pemahaman, dan penilaian.
- Psikosis: Kondisi yang memengaruhi pikiran dan mengubah pola pikir, perasaan, dan perilaku.
Gejala Anemia Defiensi Folat
Gejala
defisiensi folat mirip dengan gejala umum anemia. Tapi kondisi ini bisa juga
menyebabkan kemampuan indera peraba menurun, misalnya berkurang atau hilangnya
rasa sentuhan dan rasa sakit. Dan juga kemampuan otot melemah serta merasa
depresi.
Diagnosis Anemia
Defiensi Vitamin B12 dan Folat
Berdasarkan
gejala yang dialami dan hasil tes darah, diagnosis anemia defisiensi vitamin
B12 atau folat bisa dipastikan. Untuk mengukur berbagai tipe sel darah dari
sampel, perlu dilakukan penghitungan darah sepenuhnya. Secara umum, dokter akan
memeriksa:
·
Apakah
ukuran sel darah merah melebihi normal.
·
Apakah
tingkat hemoglobin terlalu rendah.
·
Berapa
banyak vitamin B12 di dalam darah.
·
Berapa
banyak folat di dalam darah.
Untuk
menentukan jenis anemia yang Anda alami, hasil tes akan menunjukkan apakah Anda
kekurangan vitamin B12 atau folat.
Jika
dicurigai menderita defisiensi vitamin B12, maka dokter akan menyarankan pasien
untuk menjalani beberapa tes tambahan yaitu:
·
Tes antibodi.
Antibodi dalam darah pasien akan
diperiksa.
·
Tes asam methylmalonic.
Pada tes ini dokter akan
memeriksa apakah zat asam methylmalonic terdapat pada darah pasien.
·
Tes schilling.
Pasien akan diminta untuk menelan
sejumlah kecil radioaktif vitamin B12. Kemudian darah pasien akan diperiksa
guna memastikan apakah tubuh pasien menyerap vitamin B12.
Pengetesan
tambahan diperlukan untuk mengetahui penyebab dasar defisiensi dan menentukan
pengobatan yang paling tepat. Untuk mengetahui lebih jelas penyebab munculnya
anemia, Anda mungkin akan dirujuk menemui seorang dokter spesialis.
·
Menemui dokter spesialis sistem pencernaan.
Anda
dirujuk kepada dokter spesialis sistem pencernaan jika terdapat kecurigaan
bahwa sistem pencernaan Anda tidak mampu menyerap nutrisi makanan dengan baik.
Jika demikian, komposisi vitamin B12 atau folat di dalam tubuh telah berkurang.
·
Menemui dokter spesialis hematologic.
Dokter
hematologi adalah dokter spesialis dalam penyakit darah. Jika Anda sedang hamil
dan mengalami anemia defisiensi vitamin B12 atau folat, maka Anda disarankan
untuk menemui dokter spesialis hematologi.
Jika
sistem saraf seperti otak dan saraf tulang belakang telah terjangkit, Anda akan
disarankan untuk menemui dokter spesialis hematologi. Gejala yang mungkin terjadi
adalah perubahan dalam penglihatan, indera peraba yang berkurang atau berubah,
serta ketidakmampuan dalam mengendalikan otot.
·
Konsultasi dengan ahli gizi
Menu
makanan yang bernutrisi bisa disarankan oleh ahli gizi. Mereka adalah tenaga
medis profesional yang ahli dalam hal nutrisi. Jika pola makan tidak sehat,
maka bisa menyebabkan defisiensi vitamin B12 atau folat. Untuk
meningkatkan jumlah vitamin B12 atau folat dalam makanan, ahli gizi bisa
membuatkan pola makan yang lebih tepat untuk kita.
Pengobatan Anemia Defiensi Vitamin B12 dan
Folat
Pengobatan
pada anemia defisiensi vitamin B12 atau folat tergantung kepada apa penyebab
dasar kondisi itu. Pada sebagian besar upaya penggantian vitamin untuk tubuh,
bisa dilakukan pengobatan dengan suntikan atautablet vitamin B12.
Mengobati Anemia Defisiensi Vitamin B12
Suntikan
vitamin B12 yang diberikan untuk mengobati anemia defisiensi vitamin B12 dalam
bentuk hydroxocobalamin. Tiap hari selama dua minggu selama
pengobatan awal, Anda akan mendapatkan suntikan ini hingga gejalanya berhenti.
Suntikan ini bisa dilakukan oleh dokter atau perawat.
Pengobatan
yang dilakukan bergantung kepada penyebab defisiensi vitamin B12. Apakah
terkait dengan makanan atau tidak, setelah pengobatan awal di atas.
Anemia defisiensi vitamin B12 yang terkait makanan
Resep
tablet vitamin B12 diberikan untuk diminum tiap hari setelah makan. Ini
dilakukan jika defisiensi vitamin B12 disebabkan oleh kurangnya vitamin di
dalam makanan. Atau mungkin Anda disuntik hydrococobalamin dua
kali dalam setahun. Bagi pelaku gaya hidup vegetarian, akan kesulitan
mendapatkan vitamin B12 dalam makanannya. Dalam kondisi ini, mungkin harus
meminum tablet vitamin B12 seumur hidupnya.
Bagi yang
kekurangan vitamin B12 karena menu makanan yang buruk dalam jangka panjang,
konsumsi vitamin B12 bisa dihentikan jika kandungan di dalam tubuh sudah normal
dan menu makanan sudah diubah.
Sumber
vitamin B12 yang bagus adalah daging, telur, ikan salmon, ikan kod dan produk
olahan susu, termasuk susu itu sendiri. Bagi vegetarian atau vegan, ada produk
pengganti untuk daging dan produk olahan susu. Makanan yang mengandung vitamin
B12, misalnya sereal sarapan kayazat besi dan produk kedelai. Saat berbelanja
makanan, periksalah tabel nutrisi untuk tahu berapa banyak kandungan vitamin
B12 yang ada.
Anemia defisiensi vitamin B12 yang tidak terkait
makanan
Untuk
defisiensi vitamin B12 yang tidak disebabkan oleh pola makan yang buruk,
mungkin perlu pengobatan suntikan hydroxocobalamin empat kali
setahun untuk seumur hidup. Ada jenis vitamin suntikan lain bernama cyanocobalamin,
tapi orang lebih memilih hydroxocobalamin karena bisa bertahan
lebih lama di dalam tubuh manusia. Cyanocobalamin juga
tersedia dalam bentuk tablet.
Jika
memerlukan suntikan vitamin B12 secara regular, hydroxocobalamin bisa
disuntikkan tiap tiga bulan sekali, sedangkan cyanocobalamin harus
diberikan sebulan sekali.
Dokter spesialis
darah bisa direkomendasikan sebagai langkah penanganan ketika defisiensi
vitamin B12 bisa menimbulkan gejala penyakit saraf. Sebagai contoh, kaki dan
tangan sering terasa kaku atau kesemutan.
Anda mungkin juga perlu disuntik
vitamin B12 setiap dua bulan sekali. Dokter spesialis akan menyarankan berapa
lama Anda perlu melakukan penyuntikan vitamin.
Mengobati Anemia Defisiensi Folat
Dokter
akan memberi resep tablet asam folat untuk menambah tingkat folat dalam tubuh.
Tablet asam folat perlu diminum selama empat bulan. Tapi Anda juga bisa
mengonsumsi tablet asam folat jauh lebih lama, bahkan seumur hidup, jika
penyebab dasar dari anemia defisiensi folat tidak kunjung hilang.
Selain
itu, untuk meningkatkan asupan folat, menu makanan sehari-hari Anda juga harus
diperhatikan. Sumber folat yang bagus di antaranya:
·
Beras
cokelat.
·
Kol
Brussel
·
Brokoli.
·
Asparagus.
·
Kacang
polong.
·
Kacang
arab.
Sebelum
mulai mengonsumsi asam folat, kadar vitamin B12 akan diperiksa apakah dalam
batas normal.
Pemeriksaan ini diperlukan karena pengobatan asam folat bisa
memperparah gejala yang dialami dan menyamarkan gejala dari anemia defisiensi
vitamin B12. Sistem saraf akan terpengaruh jika defisiensi vitamin B12 tidak
terdeteksi dan tidak segera ditangani.
Mengawasi Kondisi Selama Pengobatan
Tes darah
lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan pengobatan yang dilakukan berhasil.
Kadar hemoglobin akan diperiksa melalui tes darah apakah sudah naik
pada 10 hari setelah memulai pengobatan. Untuk memastikan
pengobatan berlangsung sukses, tes darah selanjutnya dilakukan 2 bulan
setelahnya.
Tes akan
dilakukan lagi pada empat bulan setelah pengobatan selesai jika Anda
mengonsumsi tablet asam folat. Terkecuali, gejala yang sebelumnya muncul
kembali atau pengobatan tidak efektif. Kebanyakan penderita defisiensi vitamin
B12 atau folat tidak perlu diawasi terus menerus. Untuk melihat apakah kondisi
Anda sudah pulih atau jika dokter merasa perlu, maka akan dilakukan tes darah
kembali.
Komplikasi
Komplikasi
jarang sekali terjadi pada kebanyakan kasus anemia defisiensi vitamin B12 atau
pun pada anemia defisiensi folat, tapi jika Anda mengalami defisiensi vitamin
B12 atau folat dalam jangka waktu lama, komplikasi bisa terjadi.
Komplikasi yang Disebabkan Anemia
Terlepas
dari apa pun penyebabnya, anemia bisa mengarah pada komplikasi jantung dan
paru-paru, karena jantung berupaya semakin keras memompa oksigen ke organ-organ
lainnya.
Penyakit
yang bisa berkembang pada pengidap anemia adalah takikardia atau denyut jantung
lebih dari 100 denyut per menit. Selain itu bisa juga terjadi gagal jantung atau
ketika jantung tidak memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Komplikasi Disebabkan oleh Defisiensi Vitamin B12
Komplikasi
yang terjadi di bawah ini disebabkan karena kekurangan vitamin B12 dengan atau tanpa anemia.
Bermasalah dengan kesuburan
Terkadang
defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan kemandulan untuk sementara waktu.
Kelainan pada sistem saraf
Sistem
saraf seperti otak dan saraf tulang belakang bisa terpengaruh karena kekurangan
vitamin B12.
Vitamin B12 penting untuk memproduksi sel darah merah, dan juga
untuk kesehatan sistem saraf. Tanpa penanganan yang tepat, komplikasi defisiensi
vitamin B12 bisa menjadi permanen. Defisiensi vitamin B12 bisa menyebabkan
masalah kesehatan lain sebelum akhirnya menjadi anemia. Berikut ini adalah
hal-hal yang mungkin dialami:
·
Kehilangan
ingatan.
·
Bermasalah
dengan penglihatan.
·
Ataksia:
kehilangan koordinasi fisik, kondisi ini bisa memengaruhi seluruh tubuh dan
bisa menyebabkan kesulitan berbicara atau berjalan
·
Parestesia:
sensasi kesemutan.
Munculnya neural tube defects (NTD)
Risiko
bayi mengalami kelainan bawaan lahir (NTD) akan meningkat jika ketika
hamil sang ibu kekurangan vitamin B12 di dalam tubuhnya. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi dipengaruhi oleh kelainan ini.
Beberapa contoh kelainan yang
terjadi adalah spinal bifida yaitu, tulang belakang bayi tidak terbentuk
dengan sempurna. Selain itu, bisa terjadi anensefalus atau otak dan tempurung
kepala bayi tidak terbentuk dengan sempurna.
Komplikasi Disebabkan oleh Defisiensi Folat
Komplikasi
bisa disebabkan oleh kekurangan folat dengan atau tanpa anemia. Sebagian
komplikasi akan dijelaskan di bawah ini.
Bermasalah dengan kesuburan
Sama
seperti defisiensi vitamin B12, kesuburan juga bisa dipengaruhi karena
defisiensi folat. Tapi dampaknya bisa ditanggulangi dengan mengonsumsi suplemen
vitamin dan hanya bersifat sementara.
Munculnya neural tube defects (NTD)
Pertumbuhan
dan perkembangan bayi di dalam rahim juga dipengaruhi kurangnya folat dalam
tubuh, sama halnya seperti defisiensi vitamin B12. Kelainan bawaan lahir akan
meningkat pada bayi yang belum dilahirkan, misalnya spina bifida.
Terjadinya kelahiran prematur
Kekurangan
folat pada masa kehamilan bisa meningkatkan risiko bayi akan lahir secara
prematur atau sebelum memasuki masa kehamilan minggu ke-37. Selain itu, bisa
juga memengaruhi perkembangan bayi Anda.
Munculnya penyakit kardiovaskular
Menurut
penelitian, penyakit kardiovaskular akan meningkat ketika tubuh kekurangan
folat. Penyakit kardiovaskular adalah istilah yang menggambarkan kondisi
kesehatan yang melibatkan pembuluh darah, jantung, dan cara darah bersirkulasi
ke seluruh tubuh.
Menyebabkan kanker
Menurut penelitian, beberapa penyakit kanker bisa dikaitkan dengan
defisiensi folat. Salah satu contohnya adalah kanker perut. Pertumbuhan kanker
tidak hanya disebabkan kekurangan folat, tapi berpotensi untuk turut
berkontribusi dalam pertumbuhan kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar