Pengertian
Batuk Darah
Batuk darah atau hemoptisis adalah keadaan ketika
seseorang mengalami batuk yang disertai darah. Batuk darah sendiri merupakan
suatu bentuk gejala yang bisa timbul akibat sejumlah kondisi, baik serius
maupun tidak. Jika batuk darah dialami oleh kalangan usia muda yang memiliki
riwayat kesehatan yang baik, biasanya ini bukan merupakan pertanda dari suatu
penyakit serius. Akan tetapi, jika orang yang mengalaminya diketahui memiliki
riwayat kesehatan yang buruk atau dia adalah seorang perokok, maka ada kemungkinan
batuk darah ini sebagai gejala dari suatu kondisi yang serius.
Bentuk batuk darah bermacam-macam, ada yang disertai
dengan darah yang teksturnya berbusa atau berwarna merah muda, ada pula yang
disertai dengan darah yang bercampur lendir. Segera temui dokter atau pergi ke
rumah sakit jika Anda mengalami:
·
Batuk disertai dengan dahak bercampur
darah.
·
Batuk dengan volume darah cukup banyak.
·
Batuk darah disertai gejala turun berat
badan dan hilang nafsu makan.
·
Batuk darah disertai dengan gejala sesak
napas, demam, pusing, berkeringat di malam hari, dan nyeri dada.
·
Batuk darah disertai dengan urine atau
kotoran yang juga bercampur dengan darah.
·
Batuk darah yang berlangsung lebih dari
seminggu.
·
Batuk darah yang sering muncul dan
hilang.
Penyebab
Batuk Darah
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan batuk darah
di antaranya adalah:
·
Bronkitis.
Batuk
berdarah yang disebabkan oleh kondisi ini jarang berkembang menjadi serius atau
mengancam nyawa penderitanya.
·
Batuk parah berkepanjangan.
·
Bronkiektasis.
Selain
batuk darah, jenis penyakit paru-paru ini juga menyebabkan penumpukan lendir di
dalam saluran napas.
·
Infeksi Paru.
Selain
batuk darah, penderita kondisi ini akan mengeluarkan dahak berwarna atau
bernanah, serta sesak napas yang disertai demam.
·
Edema paru atau penumpukan cairan.
Batuk
berdarah biasanya terjadi pada penderita edema paru yang juga terdiagnosis
memiliki masalah pada jantung. Darah yang keluar saat batuk akan memiliki
tekstur berbusa dan berwarna merah muda.
·
Emboli paru atau penggumpalan darah.
Selain
batuk darah, kondisi ini dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas secara
tiba-tiba.
·
Tuberkulosis atau TBC.
Ini
merupakan golongan infeksi paru-paru parah. Selain batuk darah, TBC juga dapat
menyebabkan penderitanya mengalami demam dan berkeringat berlebihan.
·
Kanker tenggorokan.
·
Kanker paru-paru.
·
Luka berat.
Misalnya
akibat kecelakaan lalu lintas atau terkena senjata.
·
Efek samping obat-obatan pengencerdarah.
·
Efek samping pengguna narkoba.
·
Tukak lambung atau sakit maag.
Selain kondisi-kondisi tersebut, batuk darah juga
bisa disebabkan oleh pendarahan di dalam tenggorokan, mulut, atau hidung yang
bercampur dengan air liur ketika penderitanya batuk.
Diagnosis
Batuk Darah
Selain dari keterangan pasien mengenai riwayat
kesehatan, serta gejala-gejala lain yang menyertai batuk darah, diagnosis juga
dapat didukung oleh beberapa tes berikut ini:
·
Pemeriksaan sampel dahak.
·
Tes darah.
Tes
ini sebenarnya mencakup banyak hal. Selain kadar sel darah merah dan putih,
dokter juga dapat mengukur elektrolit serta fungsi ginjal pasien melalui
pemeriksaan zat kimia darah. Dokter juga dapat mengukur kadar oksigen dan
karbon dioksida di dalam darah melalui pemeriksaan yang dinamakan oksimetri
nadi dan analisis gas darah. Selain itu, dokter juga dapat mengukur kemampuan
darah dalam membeku melalui tes koagulasi.
·
Bronkoskopi.
Tes
ini dilakukan dengan cara memasukkan alat yang disebut endoskop ke dalam
saluran pernapasan melalui mulut atau hidung. Alat berbentuk selang yang
dilengkapi kamera ini akan membantu dokter mengetahui penyebab batuk darah.
·
CT scan.
Pemindaian
ini bertujuan menghasilkan gambar dari struktur dada secara terperinci.
·
Pemeriksaan X-ray pada dada.
Melalui
pemindaian ini, dokter dapat mengetahui adanya masalah kesehatan, seperti
infeksi atau penumpukan cairan di dalam paru-paru.
Pengobatan
Batuk Darah
Pengobatan batuk darah harus didasarkan pada
penyebabnya. Selain menghentikan batuk darah, tujuan pengobatan sendiri adalah
menyembuhkan kondisi yang mendasarinya. Beberapa jenis penanganan batuk darah
meliputi:
·
Pemberian antibiotik untuk infeksi
paru-paru akibat bakteri, seperti tuberkulosis atau pneumonia.
·
Pemberian steroid jika batuk darah
disebabkan oleh radang.
·
Terapi radiasi atau kemoterapi jika
batuk darah disebabkan oleh kanker paru-paru.
·
Embolisasi arteri bronkial jika batuk
darah terjadi akibat pendarahan di dalam arteri. Melalui metode ini, dokter
akan memblok arteri yang bermasalah dengan menggunakan suatu zat atau bahkan kumparan
logam dan mengalihkan peredaran darah ke arteri lain yang lebih sehat.
Identifikasi sumber pendarahan dapat dibantu dengan kateter melalui monitor.
·
Operasi untuk menangani gejala batuk
darah akibat kondisi yang mengancam nyawa, misalnya operasi pengangkatan
paru-paru pada penyakit paru-paru parah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar