Pengertian
Flu Babi
Pada tahun 2009, penularan penyakit ini terjadi secara global dan kemudian berakhir pada tahun 2010. Menurut Departemen Kesehatan Indonesia terdapat kurang lebih 100 kasus infeksi flu babi di tahun 2009-2011. Meski demikian, langkah pencegahan tetap diperlukan dan salah satunya bisa melalui vaksinasi influenza tahunan.
Gejala
Flu Babi
Masa inkubasi flu babi adalah sekitar 24 hingga 72
jam setelah pengidap terpajan oleh virus. Penyakit ini memiliki gejala yang
mirip dengan flu biasa sehingga sulit dikenali. Beberapa indikasi yang biasanya
muncul meliputi:
·
Demam.
·
Kelelahan.
·
Pegal-pegal.
·
Sakit kepala.
·
Hidung tersumbat atau beringus.
·
Mata yang merah dan berair.
·
Sakit tenggorokan.
·
Batuk.
Pengidap flu umumnya tidak membutuhkan penanganan
oleh dokter. Tetapi ada sebagian orang yang rentan mengidap komplikasi sehingga
membutuhkan pemeriksaan oleh dokter, yaitu jika seseorang mengidap flu dan:
·
Berusia di bawah dua tahun atau di atas
65 tahun.
·
Sedang hamil.
·
Mengidap penyakit kronis, seperti asma,
gangguan jantung, serta diabetes.
·
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah, misalnya karena mengidap HIV.
·
Memiliki profesi sebagai pekerja medis,
misalnya dokter dan perawat.
·
Mengalami obesitas.
Penyebab
dan Penularan Flu Babi
Flu babi disebabkan oleh virus H1N1.
Sama seperti virus infulenza lainnya, virus tersebut akan menyerang sel-sel
pada dinding hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Penularan virus H1N1 juga serupa
dengan virus influenza lain, misalnya dari pengidap yang bersin atau batuk.
Jika tetesan ingus atau air liur dari pengidap tersebut menempel langsung pada
permukaan mata, hidung, serta mulut, Anda akan mengalami pajanan oleh virus.
Harap diingat bahwa virus ini tidak bisa menyebar melalui konsumsi daging babi.
Pengobatan dan Pencegahan Flu
Babi
Pengobatan flu babi bagi tiap pasien
tentu berbeda-beda. Hal ini ditentukan berdasarkan gejala yang dialami dan
tingkat keparahannya, riwayat kesehatan, serta kondisi fisik pasien.
Pada umumnya, pengidap flu babi
dapat melakukan pengobatan sendiri di rumah. Langkah-langkah sederhana yang
bisa dilakukan meliputi:
·
Cukup
beristirahat.
·
Minum
banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
·
Pastikan
agar tubuh tetap hangat.
Obat-obatan juga mungkin akan
diberikan oleh dokter jika dibutuhkan. Tujuannya adalah untuk mengurangi
intensitas gejala yang dialami oleh pasien. Contoh obatnya meliputi ibuprofen
dan paracetamol.
Meski demikian, ada juga kasus-kasus
flu babi yang membutuhkan penanganan di rumah sakit. Terutama jika pengidap
memiliki risiko tinggi untuk mengalami komplikasi. Dokter biasanya akan
memberikan obat antivirus atau antibiotik bagi mereka yang berisiko tinggi.
Vaksinansi Flu Babi
Langkah utama untuk menghindari flu
babi adalah dengan menerima vaksin influenza. Vaksin tersebut juga akan
membantu tubuh untuk membangun pertahanan terhadap virus H1N1 dan umumnya
dianjurkan setahun sekali.
Selain vaksin, ada beberapa cara
sederhana yang bisa kita terapkan untuk menghindari flu babi sekaligus mencegah
penularannya. Di antaranya adalah:
·
Rajin
mencuci tangan dengan air dan sabun. Gunakan cairan pembersih tangan berbahan
dasar alkohol jika perlu.
·
Hindari
kontak langsung dengan pengidap sebisa mungkin.
·
Jangan
bepergian jika Anda sedang sakit.
·
Jika
ada anggota keluarga Anda yang mengidap flu, pastikan hanya Anda atau salah
satu keluarga Anda yang merawatnya sehingga anggota keluarga yang lain
terhindar dari pajanan virus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar