Pengertian
Intususepsi
Intususepsi merupakan salah satu dari obstruksi
usus, di mana sebagian usus yang terlipat dan menyusup ke dalam bagian usus
lain. Kondisi ini umumnya terjadi pada bagian yang menghubungkan usus halus dan
usus besar.
Terlipatnya usus akan menyumbat proses penyaluran
makanan dan cairan. Pasokan darah pada bagian tersebut akan terhambat, segmen
usus yang terkena membengkak dan nyeri. Bila berlanjut, mengakibatkan matinya
jaringan-jaringan usus dan keadaan ini berpotensi menginfeksi rongga perut
bagian dalam (peritonitis). Bila dibiarkan, bisa terjadi robekan (perforasi).
Karena itu, kondisi ini harus ditangani sesegera mungkin.
Gejala-gejala
Intususepsi
Keadaan ini paling sering terjadi
pada bayi dan anak-anak berusia 3 tahun ke bawah. Meski demikian, orang dewasa
juga mungkin mengalaminya.
Gejala utama intususepsi adalah
sakit perut berkala. Rasa sakit berdurasi 1-5 menit akan datang dan pergi
selama setiap 5 hingga 30 menit. Sebelum akhirnya durasi serangan menjadi lebih
lama dengan frekuensi kemunculan yang lebih sering.
Bayi atau anak umumnya akan
rewel atau menangis sambil meringkuk (menarik lutut ke dada) ketika mengalami
sakit perut akibat intususepsi, sehingga lebih mudah diketahui. Lain halnya
dengan pengidap dewasa yang karena kondisi ini sangat jarang terjadi sehingga
gejalanya sering tumpang tindih dengan gejala penyakit lain. Oleh karena itu,
terdapat beberapa gejala lain yang sebaiknya diwaspadai:
·
Muntah.
·
Benjolan pada perut bagian kanan atas.
·
Diare.
·
Tinja bercampur darah dan lendir.
·
Demam.
·
Lemas.
Intususepsi termasuk kondisi medis darurat yang
harus ditangani secepatnya. Karena itu, segeralah ke rumah sakit apabila Anda
atau anak Anda mengalami gejala-gejala intususepsi.
Penyebab
Intususepsi
Penyebab di balik intususepsi pada
bayi dan anak-anak belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini sering
dialami oleh anak-anak yang mengidap pilek atau peradangan pada perut dan usus.
Sementara, intususepsi pada orang
dewasa umumnya disebabkan oleh beberapa penyakit atau prosedur medis tertentu.
Contohnya meliputi:
·
Jaringan parut pada usus.
·
Polip atau tumor.
·
Tindakan operasi pada saluran
pencernaan.
·
Pembengkakan nodus limfa dalam usus.
·
Infeksi akibat virus.
·
Peradangan akibat penyakit Crohn.
Faktor-faktor
Resiko Intususepsi
Terdapat sejumlah faktor yang diduga dapat
meningkatkan risiko intususepsi. Faktor-faktor risiko tersebut adalah:
·
Usia.
Intususepsi
lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak.
·
Jenis kelamin.
Anak
laki-laki memiliki kemungkinan empat kali lebih tinggi untuk mengalami
intususepsi dibandingkan dengan anak perempuan.
·
Pernah mengalami intususepsi.
Orang
yang pernah mengidap intususepsi memiliki risiko kekambuhan.
·
Kelainan bentuk usus.
Cacat
lahir pada bentuk usus akan meningkatkan risiko intususepsi.
Diagnosisdan
Pengobatan Intususepsi
Setelah menanyakan gejala dan riwayat kesehatan
pasien serta mengecek kondisi fisik pasien, dokter akan merujuk pasien untuk
menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan tersebut biasanya berupa:
·
USG, X-ray, serta CT scan
pada bagian perut.
·
Enema barium atau udara. Dokter akan
memasukkan udara atau larutan barium sulfat melalui anus kemudian dilakukan
foto X-ray pada daerah perut.
Apabila sudah positif terdiagnosis
mengidap intususepsi, penanganan harus segera dilakukan (sebaiknya dalam 24 jam
setelah gejala muncul). Intususepsi termasuk kondisi medis yang membutuhkan
penanganan darurat di rumah sakit.
Pada tahap awal, dokter akan
memberikan cairan melalui infus serta mengurangi tekanan dalam usus.
Untuk
mengurangi tekanan, dokter akan memasukkan selang ke dalam perut pasien melalui
hidung.
Penanganan intususepsi kemudian akan
dilakukan setelah kondisi pasien stabil. Bentuk penanganan yang umumnya akan
dijalani oleh pasien meliputi:
·
Enema barium atau udara.
Selain
untuk pemeriksaan, prosedur ini juga bisa digunakan dalam menangani
intususepsi. Enema barium atau udara merupakan penanganan yang sangat efektif
bagi pasien anak-anak, namun jarang digunakan bagi pasien dewasa.
·
Operasi.
Ini
merupakan penanganan utama bagi pasien dewasa serta pengidap intususepsi yang
parah. Operasi menjadi alternatif penanganan jika enema barium atau udara
terbukti tidak efektif atau jika muncul robekan pada usus. Dalam prosedur
operasi, dokter akan meluruskan bagian usus yang terlipat sekaligus mengangkat
jaringan usus yang mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar