Pengertian
Panu
Panu adalah suatu penyakit infeksi jamur yang
ditandai dengan munculnya bercak-bercak kecil pada kulit. Warna bercak tersebut
bisa lebih terang atau lebih gelap dari warna kulit asli. Pada sebagian kasus,
warna panu bahkan ada juga yang merah muda atau merah. Nama lain dari panu
adalah tinea versicolor atau pityriasis versicolor. Penyakit kulit ini tidak
menular.
Bagian tubuh yang paling sering terkena panu adalah punggung, lengan atas, perut, dada, dan leher. Panu memang tidak berbahaya, namun panu bisa mengganggu penampilan dan menyebabkan ketidaknyamanan akibat gejala gatal-gatalnya. Anda bisa mengobati panu dengan menggunakan obat-obatan antijamur yang dijual bebas di apotek tanpa resep dokter. Namun jika pengobatan yang Anda lakukan sendiri di rumah tetap tidak membuahkan hasil atau panu malah makin menyebar ke seluruh tubuh, maka periksakan diri ke dokter. Selain itu, Anda juga disarankan menemui dokter jika pernah terkena panu dan panu tersebut kambuh lagi.
Penyebab Panu
Malassezia merupakan sejenis jamur yang menyebabkan terbentuknya panu. Pada dasarnya, jamur ini tidak berbahaya dan umum ditemukan pada kulit manusia, terutama pada orang-orang yang berusia dewasa. Menurut dugaan, jamur ini mulai menimbulkan bercak-bercak putih di kulit saat perkembangbiakannya tidak terkendali.
Tidak diketahui secara jelas apa yang menyebabkan perkembangan jamur Malassezia menjadi tidak terkendali pada sebagian orang dan tidak pada sebagian lainnya.Tingkat kebersihan seseorang diperkirakan tidak berhubungan dengan munculnya kondisi ini. Namun para ahli menduga ada beberapa faktor pada diri seseorang yang bisa memicu kemunculan penyakit ini, di antaranya:
·
Memiliki jenis kulit berminyak.
·
Tinggal di daerah lembap yang bersuhu hangat.
·
Berusia remaja atau awal 20-an
·
Sering mengeluarkan keringat berlebihan.
·
Memiliki tingkat kekebalan tubuh yang rendah
·
Mengalami perubahan hormone.
Di Indonesia, krim atau salep antijamur merupakan obat panu yang paling umum digunakan. Terapi antijamur bertujuan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh jamur. Meskipun terapi berhasil mengobati infeksi jamur, bercak-bercak panu mungkin akan tetap ada dan baru hilang setelah beberapa bulan.
Krim antijamur banyak tersedia di apotik dan supermarket. Krim yang dijual bebas tersebut biasanya mengandung bahan-bahan tertentu, seperti selenium sulfida, clotrimazole, dan miconazole. Sebagai upaya meningkatkan efektivitas dalam mengobati dan mencegah kembalinya panu, penderita yang memilih pengobatan ini perlu mengikuti cara pemakaian sesuai dosis yang benar. Krim antijamur biasanya dioleskan 1-2 kali sehari selama beberapa minggu. Efek samping yang paling umum dari penggunaan krim antijamur adalah rasa panas dan perih pada area kulit yang dioleskan. Terapi dengan krim antijamur ini cocok pada penderita dengan bercak panu yang masih kecil.
Selain dengan krim antijamur, alternatif kedua dari pengobatan panu adalah dengan menggunakan sampo antijamur. Sampo antijamur yang menggunakan bahan-bahan selenium sulfida dan ketoconazole umumnya tersedia di apotek dan dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.
Jika Anda memilih sampo antijamur sebagai cara pengobatan panu, bacalah aturan pakai serta potensi efek sampingnya sebelum memulai pemakaian. Ada sebagian orang yang mengalami iritasi pada kulit atau perih ketika memakai sampo antijamur. Hal ini dapat ditangani dengan mengencerkan sampo dengan air sebelum digunakan.
·
Mengobati panu dengantablet anti jamur.
Jika
sampo dan krim antijamur terbukti tidak efektif, Anda bisa mencoba tablet
antijamur. Tablet ini juga baik digunakan untuk mengatasi kasus panu yang
penyebarannya lebih luas. Penderita disarankan untuk membaca aturan pemakaian
tablet antijamur terlebih dahulu agar pembasmian jamur panu bisa menjadi lebih
efektif. Biasanya, obat ini dikonsumsi sekali sehari selama seminggu hingga
sebulan.
Beberapa efek samping yang
mungkin dirasakan setelah mengonsumsi tablet antijamur adalah mual, sakit perut dan ruam pada kulit. Konsultasikan kepada dokter
jika panu tidak kunjung sembuh atau Anda tidak dapat menoleransi efek samping
dari tablet antijamur.
·
Mencegah kambuhnya panu.
Perlu
diingat bahwa meskipun panu sudah pernah diobati dan sembuh, kondisi tersebut
bisa kambuh. Maka bagi kita yang pernah mengalami panu, disarankan untuk tetap
menggunakan sampo antijamur. Meski begitu, frekuensi penggunaan sampo antijamur
untuk tujuan pencegahan akan berbeda dengan tujuan pengobatan. Untuk
pencegahan, biasanya hanya disarankan menggunakannya 2-4 minggu sekali. Sampo
antijamur merupakan jenis obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Jadi jika
habis, kita bisa langsung membelinya ke apotik.
Bagi mereka yang menderita panu
tingkat parah dan membutuhkan penanganan dengan tablet antijamur, dokter akan
menyarankan mereka untuk tetap mengonsumsi tablet tersebut setelah sembuh nanti
sebagai bentuk pencegahan. Biasanya hanya selama beberapa kali saja dalam
sebulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar