Pengertian
Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie bisa dialami oleh pria pada usia berapa pun. Meskipun begitu, sebagian besar penderita adalah pria usia paruh baya. Diperkirakan 3-9 persen pria di dunia menderita penyakit Peyronie.
Belum diketahui secara pasti penyebab terbentuknya plak di dalam batang penis. Namun terdapat perkiraan bahwa hal tersebut berawal dari pendarahan akibat trauma atau cedera. Selain itu, terdapat dugaan bahwa terbentuknya plak disebabkan oleh faktor genetika yang diwariskan di dalam keluarga.
Gejala
Lain yang Menyertai dalam Penyakit Peyronie
Selain pembentukan plak yang mungkin
terasa seperti benjolan atau jaringan keras di bawah lapisan kulit penis jika
disentuh dan bentuk penis yang sangat jelas terlihat menekuk, penyakit Peyronie
juga bisa disertai dengan gejala-gejala lain.
Gejala penyerta lain yang cukup umum
adalah nyeri pada penis. Rasa sakit ini tidak hanya terasa ketika penis sedang
ereksi, namun juga dapat terasa saat penis tidak mengalami ereksi.
Selain nyeri, penderita penyakit
Peyronie juga bisa mengalami masalah ereksi (baik memulai ereksi atau mempertahankannya),
serta penyusutan panjang penis.
Diagnosis
Penyakit Peyronie
Untuk mengetahui apakah seseorang
menderita penyakit Peyronie, maka pemeriksaan harus dilakukan. Jika diperlukan,
dokter dapat menyuntikkan obat khusus terlebih dahulu ke penis agar organ
tersebut berereksi. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dokter mengetahui adanya
jaringan parut di dalam batang penis. Pendeteksian jaringan parut bisa
dilakukan oleh dokter melalui pemeriksaan sederhana, yaitu dengan meraba batang
penis pasien.
Selain melalui pemeriksaan sederhana
di atas, pendeteksian jaringan parut bisa dilakukan melalui pemeriksaan USG,
X-ray, atau melalui biopsi dengan mengambil sedikit sampel jaringan bagian
penis yang menekuk.
Pengobatan
Penyakit Peyronie
Pada kasus penyakit Peyronie yang
belum tergolong parah ketika penderita tidak merasa nyeri dan atau masih bisa
melakukan hubungan seksual, biasanya dokter hanya akan memberikan obat-obatan.
Contoh obat yang bisa dipakai untuk mengatasi kondisi ini adalah
pentoxifylline. Jika pil ini tidak membuahkan hasil, maka dokter kemungkinan
akan merekomendasikan penyuntikan verapamil ke dalam jaringan parut penis.
Penyakit Peyronie juga dapat
ditangani menggunakan beberapa alat seperti stretching, vacuum devices.
Alat ini bertujuan untuk mengoreksi bentuk penis dengan menarik bentuk penis
agar lurus. Walau demikian, beberapa penelitian gagal membuktikan efektivitas
alat-alat ini pada semua penderita.
Pada kasus penyakit Peyronie parah
ketika penderita tidak bisa melakukan hubungan seks, penanganan harus dilakukan
dengan pembedahan. Meskipun pembedahan adalah cara yang cukup efektif untuk
memperbaiki kondisi penis, risiko efek samping tetap ada. Sebagai contoh,
memendeknya ukuran penis dan kemungkinan timbul kembali jaringan parut di
penis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar