Pengertian
Pergelangan Kaki Terkilir
Biasanya, seseorang dapat terkilir saat berjalan atau berolahraga di alas atau dasar yang kurang rata, terpeleset, mendarat dengan posisi yang salah saat jatuh atau melompat, hingga penggunaan alas kaki dengan ukuran dan fungsi yang tidak tepat.
Terdapat 3 tingkatan cedera yang biasa dialami saat pergelangan kaki terkilir, yaitu peregangan otot ringan tanpa adanya ketidakstabilan sendi, robek pada sebagian jaringan ligamen tanpa disertai atau sedikit disertai ketidakstabilan sendi, dan robek jaringan ligamen secara total yang mengakibatkan penderita kehilangan stabilitas saat berjalan.
Pada umumnya, siapa pun berisiko menderita pergelangan kaki terkilir. Namun risiko tersebut meningkat bagi seseorang yang sering melakukan akivitas olahraga yang melibatkan otot kaki, misalnya basket, tenis, sepakbola dan lari. Selain itu,seseorang yang sudah pernah terkilir sebelumnya juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi ini kembali.
Gejala
Pergelangan Kaki Terkilir
Seseorang mungkin dikatakan menderita pergelangan
kaki terkilir saat mengalami gejala seperti:
·
Mendengar suara seperti “pop” saat jatuh
atau terpeleset.
·
Rasa sakit hingga pembengkakan atau
memar pada pergelangan kaki.
·
Tidak mampu berjalan atau merasa kaku.
·
Warna kulit berubah.
Diagnosis
Pergelangan Kaki Terkilir
Pada awalnya, dokter akan menanyakan kronologis
terjadinya cedera sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik
meliputi pemeriksaan pergerakan sendi dan pemeriksaan kondisi memar. Jika
dokter merasa ada kejanggalan atau cedera tersebut terlihat cukup parah, dokter
mungkin akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes radiologi, seperti X-ray
untuk mengevaluasi struktur tulang pergelangan kaki, CT Scan untuk melihat
lebih jelas struktur tulang dan jaringan ligamen, atau MRI (Magnetic
Resonance Imaging) untuk menganalisa pergelangan kaki lebih mendalam
hingga ke jaringan lunak pergelangan kaki.
Pengobatan
Pergelangan Kaki Terkilir
Pengobatan pergelangan kaki terkilir yang ringan
dapat dilakukan di rumah, khususnya pada saat cedera tersebut baru terjadi,
dengan 5 langkah berikut:
·
Gunakan es yang dibalut handuk atau
kantong es untuk mengompres bagian yang terkilir selama 15 – 20 menit segera
setelah mengalami cedera. Ulangi setiap 2 – 3 jam untuk memaksimalkan efek.
Hindari penggunaan es secara langsung tanpa balutan handuk atau kantong es
karena dapat mengakibatkan memar.
·
Lindungi bagian yang cedera dengan
mengikat kain elastis atau menggunakan kruk untuk mengurangi risiko pembengkakan.
Pastikan ikatan kain tidak dibalut terlalu ketat karena dapat menahan sirkulasi
darah pada pergelangan kaki. Disarankan untuk melepas ikatannya sebelum tidur.
·
Tidak melakukan aktivitas atau
menggunakan alas kaki yang dapat memperburuk cedera, seperti melakukan olahraga
berat atau menggunakan sepatu hak tinggi.
·
Istirahatkan pergelangan kaki yang
cedera dengan mengurangi beban. Disarankan untuk menggunakan alat bantu seperti
tongkat saat berjalan agar pergelangan tidak terbebani.
·
Letakan pergelangan kaki yang terkilir
lebih tinggi dari pinggul dengan menggunakan bantal saat duduk atau tidur untuk
mengurangi pembengkakan.
Selain itu, Anda disarankan untuk
menghindari beberapa hal, khususnya dalam rentang waktu sejak terjadinya
cedera, seperti mengompres atau menyiram air panas pada bagian yang terkilir,
mengonsumsi konsumsi alkohol karena dapat memperparah perdarahan dan
memperlabat proses penyembuhan, serta berlari atau memijat bagian yang cedera.
Bersama dengan pengobatan yang dapat
dilakukan di rumah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa solusi untuk
meredakan gejala juga cedera pergelangan kaki terkilir, seperti meresepkan obat
pereda sakit yang diminum seperti ibuprofen, naproxen, codein atau paracetamol
(acetaminophen), dan obat anti-inflamasi yang dioles seperti golongan natrium
diclofenac. Jika Anda mengalami kesulitan berjalan, dokter biasanya akan
menyarankan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat atau splint
untuk memudahkan.
Setelah pembengkakan atau cedera
sudah mereda, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk
membantu mengembalikan kekuatan, pergerakan, kelenturan, dan keseimbangan
pergelangan kaki Anda. Terapi ini sangat penting agar otot dan persendian dapat
kembali bekerja seperti semula. Jika Anda seorang olahragawan atau gemar
berolahraga, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai
kembali aktifitas olahraga Anda.
Pada umumnya, cedera pergelangan
kaki terkilir memerlukan waktu 10 hari hingga beberapa minggu untuk pulih,
tergantung dari tingkatan cedera yang dialami. Walau jarang terjadi, jika
gejala atau cedera tersebut tidak kunjung pulih setelah melakukan berbagai
pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi. Terdapat 2
jenis operasi yang biasa disarankan, yaitu operasi arthroscopy jika
diduga adanya pergeseran tulang di persendian pergelangan kaki, atau operasi
rekonstruksi untuk memperbaiki jaringan ligamen pergelangan kaki yang sobek
dengan menjahitnya.
Pilihan jenis operasi tersebut disesuaikan dengan kedalaman
cedera yang diderita. Setelah proses operasi, sangat disarankan untuk mengikuti
proses rehabilitasi dan terapi sesuai dengan petunjuk dokter agar pergelangan
kaki dapat pulih dengan baik.
Komplikasi Pergelangan Kaki
Terkilir
Jika
pergelangan kaki yang terkilir tidak diobati dengan tepat atau mengalami cedera
berkali-kali pada pergelangan yang sama, maka penderita mungkin akan mengalami
serangkaian komplikasi, yang meliputi sakit hebat pada pergelangan kaki,
kehilangan keseimbangan pada persendian pergelangan kaki, hingga artritis dini
pada persendian yang cedera.
Pencegahan Pergelangan Kaki
Terkilir
Pergelangan
kaki terkilir dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal sederhana, seperti:
·
Melakukan
pemanasan sebelum berolahraga.
·
Memilih
olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh.
·
Mengurangi
kecepatan atau berhenti jika sudah tidak sanggup melakukan aktivitas fisik.
·
Menggunakan
sepatu dengan ukuran tepat dan fungsi sesuai dengan aktivitas Anda.
·
Menjaga
kelenturan dan kekuatan otot.
·
Berlatih
menjaga keseimbangan tubuh.
·
Menghindari
penggunaan sepatu hak tinggi.
·
Memerhatikan
dasar jalan yang dilewati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar