Minggu, 16 April 2017

PERGELANGAN KAKI TERKILIR



Pengertian Pergelangan Kaki Terkilir

Pergelangan kaki terkilir atau sprain ankle adalah cedera yang terjadi saat pergelangan kaki berputar atau terpelintir dalam posisi yang salah sehingga mengakibatkan ligamen yang menahan persendian pergelangan kaki menjadi meregang atau sobek.

Biasanya, seseorang dapat terkilir saat berjalan atau berolahraga di alas atau dasar yang kurang rata, terpeleset, mendarat dengan posisi yang salah saat jatuh atau melompat, hingga penggunaan alas kaki dengan ukuran dan fungsi yang tidak tepat.

Terdapat 3 tingkatan cedera yang biasa dialami saat pergelangan kaki terkilir, yaitu peregangan otot ringan tanpa adanya ketidakstabilan sendi, robek pada sebagian jaringan ligamen tanpa disertai atau sedikit disertai ketidakstabilan sendi, dan robek jaringan ligamen secara total yang mengakibatkan penderita kehilangan stabilitas saat berjalan.

Pada umumnya, siapa pun berisiko menderita pergelangan kaki terkilir. Namun risiko tersebut meningkat bagi seseorang yang sering melakukan akivitas olahraga yang melibatkan otot kaki, misalnya basket, tenis, sepakbola dan lari. Selain itu,seseorang yang sudah pernah terkilir sebelumnya juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami kondisi ini kembali.

Gejala Pergelangan Kaki Terkilir

Seseorang mungkin dikatakan menderita pergelangan kaki terkilir saat mengalami gejala seperti:

·         Mendengar suara seperti “pop” saat jatuh atau terpeleset.

·         Rasa sakit hingga pembengkakan atau memar pada pergelangan kaki.

·         Tidak mampu berjalan atau merasa kaku.

·         Warna kulit berubah.

Diagnosis Pergelangan Kaki Terkilir

Pada awalnya, dokter akan menanyakan kronologis terjadinya cedera sebelum melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pergerakan sendi dan pemeriksaan kondisi memar. Jika dokter merasa ada kejanggalan atau cedera tersebut terlihat cukup parah, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan beberapa tes radiologi, seperti X-ray untuk mengevaluasi struktur tulang pergelangan kaki, CT Scan untuk melihat lebih jelas struktur tulang dan jaringan ligamen, atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) untuk menganalisa pergelangan kaki lebih mendalam hingga ke jaringan lunak pergelangan kaki.

Pengobatan Pergelangan Kaki Terkilir

Pengobatan pergelangan kaki terkilir yang ringan dapat dilakukan di rumah, khususnya pada saat cedera tersebut baru terjadi, dengan 5 langkah berikut:

·         Gunakan es yang dibalut handuk atau kantong es untuk mengompres bagian yang terkilir selama 15 – 20 menit segera setelah mengalami cedera. Ulangi setiap 2 – 3 jam untuk memaksimalkan efek. Hindari penggunaan es secara langsung tanpa balutan handuk atau kantong es karena dapat mengakibatkan memar.

·         Lindungi bagian yang cedera dengan mengikat kain elastis atau menggunakan kruk untuk mengurangi risiko pembengkakan. Pastikan ikatan kain tidak dibalut terlalu ketat karena dapat menahan sirkulasi darah pada pergelangan kaki. Disarankan untuk melepas ikatannya sebelum tidur.

·         Tidak melakukan aktivitas atau menggunakan alas kaki yang dapat memperburuk cedera, seperti melakukan olahraga berat atau menggunakan sepatu hak tinggi.

·         Istirahatkan pergelangan kaki yang cedera dengan mengurangi beban. Disarankan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat saat berjalan agar pergelangan tidak terbebani.

·         Letakan pergelangan kaki yang terkilir lebih tinggi dari pinggul dengan menggunakan bantal saat duduk atau tidur untuk mengurangi pembengkakan.

Selain itu, Anda disarankan untuk menghindari beberapa hal, khususnya dalam rentang waktu sejak terjadinya cedera, seperti mengompres atau menyiram air panas pada bagian yang terkilir, mengonsumsi konsumsi alkohol karena dapat memperparah perdarahan dan memperlabat proses penyembuhan, serta berlari atau memijat bagian yang cedera.

Bersama dengan pengobatan yang dapat dilakukan di rumah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa solusi untuk meredakan gejala juga cedera pergelangan kaki terkilir, seperti meresepkan obat pereda sakit yang diminum seperti ibuprofen, naproxen, codein atau paracetamol (acetaminophen), dan obat anti-inflamasi yang dioles seperti golongan natrium diclofenac. Jika Anda mengalami kesulitan berjalan, dokter biasanya akan menyarankan untuk menggunakan alat bantu seperti tongkat atau splint untuk memudahkan.

Setelah pembengkakan atau cedera sudah mereda, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan fisioterapi untuk membantu mengembalikan kekuatan, pergerakan, kelenturan, dan keseimbangan pergelangan kaki Anda. Terapi ini sangat penting agar otot dan persendian dapat kembali bekerja seperti semula. Jika Anda seorang olahragawan atau gemar berolahraga, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai kembali aktifitas olahraga Anda.

Pada umumnya, cedera pergelangan kaki terkilir memerlukan waktu 10 hari hingga beberapa minggu untuk pulih, tergantung dari tingkatan cedera yang dialami. Walau jarang terjadi, jika gejala atau cedera tersebut tidak kunjung pulih setelah melakukan berbagai pengobatan, dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan operasi. Terdapat 2 jenis operasi yang biasa disarankan, yaitu operasi arthroscopy jika diduga adanya pergeseran tulang di persendian pergelangan kaki, atau operasi rekonstruksi untuk memperbaiki jaringan ligamen pergelangan kaki yang sobek dengan menjahitnya. 

Pilihan jenis operasi tersebut disesuaikan dengan kedalaman cedera yang diderita. Setelah proses operasi, sangat disarankan untuk mengikuti proses rehabilitasi dan terapi sesuai dengan petunjuk dokter agar pergelangan kaki dapat pulih dengan baik. 

Komplikasi Pergelangan Kaki Terkilir

Jika pergelangan kaki yang terkilir tidak diobati dengan tepat atau mengalami cedera berkali-kali pada pergelangan yang sama, maka penderita mungkin akan mengalami serangkaian komplikasi, yang meliputi sakit hebat pada pergelangan kaki, kehilangan keseimbangan pada persendian pergelangan kaki, hingga artritis dini pada persendian yang cedera.

Pencegahan Pergelangan Kaki Terkilir

Pergelangan kaki terkilir dapat dicegah dengan melakukan beberapa hal sederhana, seperti:

·         Melakukan pemanasan sebelum berolahraga.

·         Memilih olahraga yang sesuai dengan kemampuan tubuh.

·         Mengurangi kecepatan atau berhenti jika sudah tidak sanggup melakukan aktivitas fisik.

·         Menggunakan sepatu dengan ukuran tepat dan fungsi sesuai dengan aktivitas Anda.

·         Menjaga kelenturan dan kekuatan otot.

·         Berlatih menjaga keseimbangan tubuh.

·         Menghindari penggunaan sepatu hak tinggi.

·         Memerhatikan dasar jalan yang dilewati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar