Pengertian
Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea adalah kondisi pada kulit tubuh
yang berupa ruam, berwarna merah muda atau merah, dan berbentuk seperti bekas
luka atau benjolan merah menyerupai tambalan. Kondisi ini umumnya dianggap
aman, namun penderita juga dapat mengalami rasa gatal yang sangat mengganggu
selama dua minggu atau lebih. Pityriasis rosea dapat muncul di bagian dada,
punggung, atau perut.
Penyebab
Pityriasis Rosea
Pityriasis rosea merupakan kondisi yang tidak
menular, namun hingga saat ini belum ditemukan penyebab pasti dari kondisi ini,
walaupun infeksi virus dari golongan virus herpes diduga adalah pemicu
munculnya penyakit ini.
Gejala
Pityriasis Rosea
Penderita dapat melalui tiga tahapan
pityriasis rosea sebelum akhirnya muncul ruam di kulit.
Tahapan-tahapan ini
umumnya diawali dengan kondisi tubuh yang terasa tidak nyaman selama beberapa
hari hingga beberapa minggu. Ruam yang muncul biasanya berupa herald patch
yang berbentuk oval dan berwarna merah muda. Sebagian besar kasus muncul di
antara usia 10-35 tahun.
Selain ruam, gejala yang
menyertai dapat meliputi demam tinggi, kehilangan nafsu makan, gangguan
pencernaan, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Noda merah berbentuk oval yang
menyerupai tambalan juga dapat muncul di area tersembunyi, seperti ketiak dan
area-area lain, misalnya pada perut. Pada akhir minggu kedua, bercak merah
dapat menyebar hingga ke dada, punggung, dan leher, membentuk pola yang
menyerupai pohon pinus.
Gatal dapat muncul pada masa-masa ini dan akhirnya
mereda setelah ruam muncul di kulit selama 2-6 minggu. Periode pityriasis
rosea dapat berlangsung hingga 12 minggu sampai 5 bulan, menyisakan area kulit
yang terkena penyakit ini menjadi lebih gelap dibandingkan area sekitarnya dan
akan kembali normal setelah beberapa waktu.
Pityriasis rosea dapat menunjukkan
bentuk yang berbeda-beda pada tiap pasien. Pada bayi, bentuk penyakit ini dapat
menyerupai kulit yang melepuh dan pada ibu hamil atau seseorang berkulit gelap
dapat berupa ruam yang bulat menonjol. Pityriasis rosea dapat menyerupai ruam
yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti sifilis, sehingga harus diperiksa
lebih lanjut demi mendapatkan diagnosis yang tepat.
Diagnosis Pityriasis Rosea
Proses
diagnosis pityriasis rosea dilakukan dengan mengamati kondisi kulit yang
terpapar secara langsung. Setelah itu dokter akan memastikan melalui tes KOH
atau tes yang menggunakan larutan potassium hydroxide untuk mengetahui apakah
ruam disebabkan oleh adanya infeksi jamur. Tes ini membutuhkan sampel yang
diambil dari kulit yang terkena pityriasis rosea. Tes lain dapat dilakukan jika
penderita aktif secara seksual, terdapat kondisi penyakit lain yang berkaitan,
atau terkena penyakit yang memiliki ruam sebagai gejalanya.
Pengobatan Pityriasis
Rosea
Pityriasis rosea adalah kondisi yang
tidak memerlukan perawatan khusus dan pada sebagian besar kasus dapat hilang
dengan sendirinya dalam waktu 12 minggu. Beberapa pengobatan yang tersedia
untuk mengurangi gejala penyakit ini, di antaranya: krim pencegah kulit kering
yang sekaligus berfungsi sebagai pelembap kulit, salep atau krim steroid, dan
antihistamin sebagai pereda gatal. Tindakan sederhana seperti berendam atau
mandi menggunakan air hangat juga dapat meredakan rasa gatal yang mendera.
Untuk rasa gatal yang sangat
mengganggu, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai penggunaan krim
atau salep steroid. Krim atau salep steroid biasanya dioleskan pada area yang
terpapar ruam sebanyak 1-2 kali sehari untuk mengurangi peradangan pada kulit
dan meredakan rasa gatal. Anda mungkin akan merasakan rasa perih di awal
pemakaian, namun hal ini akan berkurang seiring kulit beradaptasi dengan obat.
Selain krim atau salep, obat dengan golongan antihistamin juga dapat dikonsumsi
atau diresepkan dokter. Obat-obatan ini biasanya memiliki efek penenang sehingga
berguna bagi pasien yang juga mengalami gangguan tidur sebagai akibat dari rasa
gatal berlebihan. Sebaiknya hindari melakukan pekerjaan yang menggunakan alat
berat atau berkendara selama berada dalam pengaruh obat-obatan jenis ini.
Krim pencegah kulit kering atau krim
emolien, dapat digunakan sebagai pengganti sabun dan mudah diperoleh di apotek.
Krim ini dioleskan seperlunya pada area yang terkena pityriasis rosea mengikuti
arah tumbuh rambut.
Pengobatan lain yang mungkin perlu
dilakukan adalah terapi sinar ultra violet atau ultra ungu jangka pendek,
umumnya dikenal dengan istilah sinar UVB. Kulit yang terkena pityriasis rosea
akan dikenai sinar UVB dalam waktu singkat untuk mengurangi rasa gatal dan
munculnya ruam. Pengobatan ini merupakan pilihan lain yang diambil jika metode
pengobatan lain tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Pencegahan Pityriasis Rosea
Oleh
karena penyebabnya yang belum diketahui, pencegahan terhadap penyakit ini juga
belum dapat dilakukan. Kendati tidak menular, pasien yang terkena penyakit ini
selama lebih dari tiga bulan hendaknya segera memeriksakan kondisinya ke dokter
untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar