Pengertian
Pelemakan Hati
Penyakit dengan nama lain steatosis ini kebanyakan diderita oleh orang-orang berusia antara 40-60 tahun. Kebanyakan kasus perlemakan hati tidak menimbulkan gejala apa pun pada penderita dan bahkan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada organ hati. Namun pada penderita yang kebetulan mengalami gejala dapat merasakan beberapa hal berikut ini, di antaranya:
·
Hilang nafsu makan.
·
Berat badan berkurang.
·
Badan terasa lelah dan lemah.
·
Konsentrasi terganggu.
·
Bingung.
·
Mual.
·
Nyeri pada bagian tengah perut atau pada
perut atas sebelah kanan.
·
Pembengkakan hati.
Pada kasus yang jarang terjadi, perlemakan hati juga
bisa menyebabkan gejala berupa timbulnya bercak-bercak berwarna gelap pada
kulit lengan dan leher.
Penyebab
Pelemakan Hati
Berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan
penyakit perlemakan hati, di antaranya:
·
Konsumsi minuman beralkohol secara
berlebihan.
·
Efek samping obat-obatan (misalnya
steroid, aspirin, tetracyline, dan tamoxifen).
·
Kadar kolesterol yang tinggi di dalam
darah.
·
Obesitas.
·
Faktor keturunan.
·
Penyakit diabetes.
·
Penyakit hepatitis C.
·
Penyakit autoimun.
·
Malanutrisi.
·
Berat badan yang turun secara drastis.
·
Kehamilan (kasus ini jarang terjadi).
Diagnosis
Pelemakan Hati
Peradangan pada hati dapat dideteksi oleh dokter
melalui pemeriksaan pada perut pasien. Beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan
oleh dokter antara lain:
·
Apakah terasa lemah?
·
Apakah ada penurunan selera makan?
·
Riwayat penyakit yang pernah diderita,
teruatama hepatitis (umumnya hepatitis A, B, C).
·
Riwayat penggunaan minuman beralkohol,
obat-obatan dan suplemen.
Beberapa tes pemindaian (misalnya
USG, CT scan, atau MRI scan) biasanya diinstruksikan untuk mendeteksi penyakit
perlemakan hati. Melalui tes pemindaian ini, sejumlah lemak yang bertumpuk di
dalam organ hati dapat terlihat di layar monitor.
Selain melalui tes pemindaian,
dokter juga dapat mendeteksi penyakit perlemakan hati dengan cara meneliti
sampel jaringan hati melalui biopsi atau dengan cara meneliti enzim hati
melalui tes darah.
Pengobatan Pelemakan Hati
Dokter
hampir tidak pernah meresepkan obat khusus atau menyarankan operasi untuk
menangani penyakit perlemakan hati. Biasanya dokter hanya akan menyarankan
pasien untuk:
·
Mengurangi
konsumsi minuman beralkohol atau menghentikannya sama sekali.
·
Mengurangi
berat badan.
·
Mengendalikan
kadar gula darah dan kolesterol.
·
Berolahraga
secara rutin.
·
Mengonsumsi
makanan sehat, seperti gandum, sayuran, dan buah-buahan.
·
Membatasi
konsumsi makanan berkadar kalori tinggi, seperti nasi, jagung, roti, dan
kentang.
·
Mengonsumsi
ayam dan ikan sebagai pengganti daging merah.
·
Menghindari
minuman berkadar gula tinggi (misalnya jus atau minuman berenergi).
Jika perlemakan hati disebabkan oleh
suatu penyakit, maka kondisi yang mendasari tersebut harus ditangani terlebih
dahulu oleh dokter.
Pada kasus perlemakan hati akut (jangka
pendek) di masa kehamilan, penanganan harus dilakukan secepat mungkin di rumah
sakit karena bisa membahayakan nyawa sang ibu dan bayi yang dikandung. Beberapa
contoh risiko serius yang bisa terjadi adalah kegagalan organ ginjal dan hati,
pendarahan parah, dan infeksi parah.
Setelah pasien hamil terdiagnosis
dengan kondisi perlemakan hati, dokter akan menyarankan untuk mengeluarkan bayi
sesegera mungkin, kemudian merawat pasien secara intensif selama beberapa hari
atau minggu sampai pulih.
Komplikasi pada Pecandu Alkohol
Jika
pecandu alkohol tidak menghentikan kebiasaan minumnya walaupun sudah terkena
perlemakan hati, maka kondisi bisa berkembang lebih parah menjadi sirosis
dengan gejala-gejala:
·
Massa
otot berkurang.
·
Penumpukan
cairan di dalam tubuh.
·
Penyakit
kuning (jaundice).
·
pendarahan.
·
Gagal
organ hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar