Pengertian
Psikosis
Ketika gejala delusi menguasai diri penderita psikosis, dia akan sangat meyakini sesuatu yang pada kenyataannya tidak benar. Misalnya penderita merasa diikuti, merasa terancam oleh kehadiran orang-orang di sekitarnya, atau merasa mendapat pesan rahasia. Sedangkan ketika gejala halusinasi menguasai, penderita psikosis akan seolah-olah merasakan, melihat, atau mendengar sesuatu yang tidak nyata.
Selain dari gejala delusi dan halusinasi, penyakit
psikosis pada seseorang bisa dikenali dari gejala-gejala lain, misalnya:
·
Cemas berlebihan dan mudah mencurigai
orang lain.
·
Depresi dan suka menyendiri.
·
Sulit berkonsentrasi dan melantur tidak
jelas saat bicara.
·
Kurang tidur atau suka tidur terlalu
lama.
·
Berkeinginan untuk menyakiti diri
sendiri, bahkan bunuh diri.
Penyebab
Psikosis
Berikut ini beberapa faktor yang bisa memicu
terjadinya psikosis, di antaranya:
·
Stres berat.
·
Depresi berat.
·
Pengalaman buruk yang membuat trauma.
·
Gangguan bipolar.
·
Penyakit skizofrenia.
·
Tumor otak.
·
Penyakit Parkinson.
·
Epilepsi.
·
Penyakit Alzheimer
·
Stroke
·
Kecanduan minuman beralkohol.
·
Penyalahgunaan obat-obatan.
Diagnosis
Psikosis
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami psikosis
atau tidaknya, dokter atau psikiater perlu mengevaluasi kondisi psikologis
penderita. Pemeriksaan laboratorium (misalnya skrining obat dan tes darah)
mungkin diperlukan oleh dokter guna mengetahui penyebab psikosis. Selain tes
laboratorium, pemindaian otak mungkin juga akan dilakukan, misalnya dengan MRI.
Pengobatan
Psikosis
Psikosis bisa diobati dengan kombinasi
terapi psikologi dengan obat-obatan. Bergantung pada penyebabnya, terapi
psikosis dapat berbeda pada tiap penderita. Beberapa jenis terapi
psikologi yang sering digunakan menangani kondisi ini adalah terapi perilaku
kognitif (CBT) dan terapi keluarga (family therapy). Sedangkan obat yang
digunakan adalah antipsikotik yang berkhasiat mengurangi gejala-gejala
psikosis.
Penggunaan obat antipsikotik bisa
berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Pada kasus psikosis, kebanyakan
dokter akan merekomendasikan pasien untuk tetap mengonsumsi obat ini
sekurang-kurangnya satu tahun setelah psikosis dinyatakan pulih untuk mencegah
gejala muncul kembali.
Walau demikian beberapa penderita dapat mengonsumsi obat
antipsikotik lebih lama atau bahkan seumur hidup pada penderita skizofrenia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar