Kamis, 20 April 2017

POLIP HIDUNG



Pengertian Polip Hidung

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan pada dinding saluran pernapasan hidung atau pada sinus. Polip adalah jaringan yang lembut, tidak terasa sakit dan tidak bersifat kanker. Polip memiliki bentuk seperti anggur yang tergantung pada batangnya.

Polip hidung memiliki ukuran yang beragam dengan warna yang serupa. Polip dengan ukuran besar bisa menyumbat saluran hidung. Ini bisa menyebabkan munculnya gejala polip seperti hidung tersumbat, hidung berair, kesulitan bernapas, gangguan pada indera penciuman dan indera perasa.

Sedangkan polip berukuran kecil mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Polip tidak meningkatkan risiko penderitanya untuk menderita kanker hidung.

Gejala Polip Hidung

Pada kasus dengan polip yang kecil, biasanya tidak menimbulkan gejala, tapi jika polip berukuran besar bisa mengakibatkan beberapa gejala:

·         Nyeri pada wajah.

·         Sakit kepala.

·         Bersin.

·         Indera penciuman dan indera perasa berkurang atau bahkan mati rasa.

·         Hidung berair atau tersumbat.

·         Infeksi.

·         Lendir yang jatuh dari belakang hidung ke tenggorokan.

·         Mendengkur.

·         Kehilangan nafsu makan.

·         Rasa gatal di sekitar mata.

·         Sakit pada gigi rahang atas.

Beberapa gejala utama dari polip hidung mirip dengan gejala flu dan pilek. Tapi gejala flu dan pilek akan menghilang setelah beberapa hari. Gejala polip hidung tidak akan menghilang jika tidak ditangani. Segera temui dokter THT jika Anda merasa mengalami gejala polip hidung.

Komplikasi yang bisa terjadi akibat polip hidung adalah: 

·         Sinusitis.

Sinusitis adalah inflamasi atau infeksi pada jaringan sinus. Sinus adalah lubang kecil berisi udara yang ada di sekitar tulang wajah. Jika polip tumbuh di dalam atau sekitar sinus, cairan dan lendir akan terkumpul di dalam lubang ini karena tertutup oleh polip.
Infeksi sinus terjadi karena cairan pada sinus tidak bisa mengalir keluar akibat terhadang polip. Berikut ini adalah beberapa gejala darisinusitis: 

1.      Rasa sakit pada wajah, terutama di sekitar sinus yang terinfeksi.

2.      Demam.

3.      Hidung tersumbat dan berair.

4.      Kehilangan indera penciuman.

5.      Bau mulut.

Gejala sinusitis bisa terjadi beberapa kali pada orang yang menderita polip hidung. Jika dibiarkan dan berkepanjangan, infeksi bisa menyebar ke mata. Kondisi ini bisa mengakibatkan pembengkakan pada mata dan memengaruhi pandangan mata Anda.

·         Gangguan apnea tidur.

Apnea tidur adalah gangguan karena kesulitan bernapas yang terjadi ketika sedang tertidur. Orang yang menderita apnea tidur akan berhenti bernapas berulang kali ketika sedang tertidur. Salah satu penyebab apnea tidur adalah keberadaan polip hidung berukuran besar yang menutupi saluran udara seseorang ketika sedang tidur.

Banyak orang tidak menyadari mereka memiliki apnea tidur karena kondisi ini tidak membangunkan mereka sepenuhnya. Tapi keesokan harinya penderita apnea tidur akan merasa lelah dan mengantuk karena kualitas tidur mereka tetap terganggu. 

Penyebab Polip Hidung

Hingga kini, masih belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan munculnya polip hidung.

Polip hidung adalah lesi yang muncul hasil dari inflamasi pada jaringan saluran hidung atau sinus.

Peradangan ini menyebabkan terkumpulnya sel-sel berisi cairan pada dinding saluran pernapasan hingga akhirnya terbentuklah polip. Tapi mengenai kenapa inflamasi ini terjadi masih belum jelas.

Ada beberapa hal yang diperkirakan bisa menyebabkan terjadinya inflamasi atau peradangan pada dinding saluran hidung. Peradangan yang terjadi bisa disebabkan oleh alergi, infeksi bakteri, virus, atau pun jamur.

Adanya kelainan dalam sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan hidung juga bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan. Faktor keturunan juga berpengaruh kepada munculnya polip hidung. Jika salah seorang orang tua menderita polip hidung, maka Anda berisiko lebih tinggi untuk terkena polip. Selain itu, gangguan pada saraf di sekitar hidung juga dapat mengganggu cairan untuk mengalir sehingga menyebabkan inflamasi.

Polip hidung bisa terjadi pada siapa saja, tapi lebih umum menimpa usia remaja hingga dewasa. Polip paling sering terjadi pada sinus di sekitar mata, hidung dan tulang pipi.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami polip hidung:

·         Sinusitis alergi jamur.

Alergi terhadap jamur yang ada di udara.

·         Intoleransi terhadap aspirin.

Kondisi ini diduga terkait dengan pertumbuhan polip hidung. Orang yang alergi terhadap aspirin memiliki kecenderungan untuk alergi terhadap obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) lainnya juga.

·         Asma.

Penyakit yang menyebabkan terjadinya inflamasi dan penyempitan pada saluran udara.

·         Alergi rhinitis.

Alergi terhadap materi seperti debu dan bulu binatang yang menyebabkan gejala menyerupai pilek. 

·         Fibrosis kistik.

Kelainan genetika ketika tubuh menghasilkan cairan yang kental dan berlebihan pada sistem pencernaan dan pernapasan, termasuk ingus kental dari hidung dan juga selaput sinus.

·         Sindrom churg strauss.

Kondisi ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah. Hampir semua penderita sindrom Churg Strauss akan mengalami asma  dan/atau alergi rhinitis.

·         Faktor keturunan.

Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa variasi genetis yang berhubungan dengan fungsi sistem imunitas tubuh akan membuat seseorang lebih mudah mengidap polip hidung.

Diagnosis Polip Hidung

Polip hidung mungkin bisa terlihat dengan memakai senter sederhana. Berikut ini adalah beberapa cara diagnosis untuk memastikan polip hidung yang ada:

·         Endoskopi hidung.

Sebuah pipa kecil dengan kaca pembesar atau kamera dan cahaya di ujungnya akan digunakan oleh dokter THT untuk memeriksa lebih detail bagian dalam dari hidung dan sinus.

·         Pencitraan.

CT-scan atau MRI bisa dilakukan untuk mendapatkan gambaran pencitraan yang bagus untuk mengetahui ukuran dan lokasi polip hidung.

·         Tes alergi.

Tes ini mungkin perlu dilakukan untuk mengetahui apakah alergi yang Anda alami berkaitan dengan inflamasi atau peradangan kronis yang terjadi. Dokter akan memeriksa tanda-tanda terjadinya alergi dari kulit Anda.

·         Tes fibrosis kistik.

Anak kecil yang menderita polip hidung dapat melakukan tes fibrosis kistik. Ini adalah penyakit genetika yang memengaruhi kelenjar yang memproduksi cairan tubuh seperti lendir, keringat, dan cairan pencernaan.

Pengobatan Polip Hidung

Pengobatan polip hidung bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan. Jika ukuran polip hidung terlalu besar atau polip yang ada tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan, maka operasi akan dilakukan.

·         Pengobatan menggunakan antihistamin.

Antihistamin mungkin kurang berhasil dalam mengatasi polip hidung yang terjadi. Tapi dokter biasa menganjurkan obat ini untuk membantu mengendalikan alergi  yang terjadi. Selain itu, resep antibiotik juga bisa diberikan untuk mengatasi infeksi utama yang menyebabkan polip hidung. Pemberian obat ini dilakukan sebelum memulai konsumsi kortikosteroid.

·         Kortikosteroid untuk mengurangi radang.

Untuk mengurangi peradangan dan juga mengecilkan polip yang ada, dokter akan memberikan obat kortikosteroid. Obat ini juga bisa menghilangkan sepenuhnya polip yang ada. Terdapat empat jenis kortikosteroid yang bisa diberikan pada pasien polip, antara lain obat tetes, semprot, oral,dan suntik.

Untuk penanganan pertama pada polip, biasanya akan diberikan kortikosteroid bentuk tetes atau pun semprot. Jika pengobatan tetes maupun semprot belum berhasil, dokter akan menyarankan pemberian kortikosteroid oral.

Kortikosteroid oral bisa dikonsumsi secara terpisah atau dikombinasikan dengan obat semprot atau tetes. Obat ini tidak disarankan untuk konsumsi jangka panjang karena kemungkinan dapat menimbulkan efek samping seperti osteoporosis, naiknya berat badan, hipertensi, dan diabetes. Pada kondisi polip hidung yang sudah parah, kortikosteroid suntik akan dianjurkan.

Beberapa kondisi bisa menyebabkan kembali terbentuknya polip, misalnya asma, alergi rhinitis, atau infeksi sinus. Jika polip hidung muncul kembali, mungkin Anda perlu mengonsumsi kortikosteroid semprot dengan dosis harian untuk mencegahnya.

·         Operasi pengangkatan polip hidung.

Kadang-kadang polip bisa bertumbuh menjadi sangat besar dan mengganggu. Atau polip hidung bisa menyebabkan terjadinya gangguan tidur apnea. Pada kondisi ini, obat kortikosteroid biasanya tidak cukup membantu. Prosedur operasi endoskopik mungkin perlu dilakukan untuk mengangkat polip yang muncul. Selain itu, prosedur ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki masalah pada sinus yang sering menyebabkan inflamasi.

Dokter akan memakai peralatan yang kecil untuk mengangkat polip atau penyumbat lain yang menghalangi aliran cairan dari sinus-sinus pada wajah.

Pada kondisi pascaoperasi, penderita sebaiknya menghindari keramaian dan beristirahat. Hal ini bertujuan untuk menghindari infeksi. Jika diperlukan, untuk mencegah kemunculan kembali polip hidung, kortikosteroid semprot bisa digunakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar