Pengertian Meningioma
Meningioma adalah tumor yang muncul pada selaput pelindung
otak dan saraf tulang belakang (meninges). Bila dibandingkan dengan saraf
tulang belakang, otak lebih sering terkena meningioma.
Meningioma bisa bersifat jinak, ganas, ataupun atipik (di
antaranya), tapi lebih sering tumor ini bersifat jinak. Tumor jenis ini
biasanya berkembang cukup lambat. Mayoritas penderita meningioma adalah wanita
berusia lanjut, namun pria dan anak-anak juga memiliki risiko menjadi pengidap
tumor jenis ini.
Komplikasi jangka panjang yang bisa terjadi akibat
meningioma adalah:
·
Kejang-kejang.
·
Hilang ingatan.
·
Kesulitan berkonsentrasi.
·
Perubahan kepribadian.
Komplikasi ini juga dapat terjadi setelah tindakan medis
seperti operasi dan radioterapi.
Gejala Meningioma
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh
penderita. Gejala-gejala utama yang umumnya dirasakan oleh penderita meningioma
adalah:
·
Lengan dan kaki terasa lemas.
·
Kejang-kejang.
·
Gangguan indera penciuman.
·
Mati rasa.
·
Sakit kepala yang semakin memburuk.
·
Gangguan penglihatan.
·
Gangguan pendengaran.
·
Hilang ingatan.
·
Gangguan bicara.
Gejala ini biasa timbul satu demi satu. Tapi segeralah
berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami kejang dan gangguan
pengelihatan secara tiba-tiba, atau hilang ingatan.
Penyebab dan
Faktor Resiko Meningioma
Sampai saat ini, masih belum jelas penyebab pasti dari
meningioma. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko
seseorang mengalami meningioma, yaitu:
·
Paparan radiasi ke kepala.
Yang bisa terkena saat seseorang menjalani terapi radiasi.
·
Hormon kewanitaan.
Karena meningioma banyak diderita oleh wanita, beberapa dokter percaya
bahwa hormon kewanitaan bisa meningkatkan risiko terkena meningioma.
·
Cacat turunan pada system syaraf.
Seperti
Neurofibromatosis tipe 2, bisa meningkatkan risiko terkena meningioma.
Diagnosis Meningioma
Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi
penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh
pasien. Untuk mendiagnosis meningioma, dokter akan melakukan beberapa tes
pencitraan bagian kepala seperti CT scan dan MRI.
Selain tes pencitraan, pengambilan sampel tumor atau biopsi
kadang dilakukan dokter dan ahli bedah. Tujuan pengambilan sampel tumor ini
adalah untuk meneliti apakah tumor yang diderita termasuk jenis jinak atau
ganas.
Pengobatan Meningioma
Pengobatan yang akan dijalani oleh penderita meningioma akan
disesuaikan dengan beberapa faktor seperti:
·
Ukuran dan posisi meningioma.
·
Tingkat agresivitas tumor.
Penderita meningioma tidak selalu langsung menjalani
pengobatan. Jika meningioma berukuran kecil serta tidak menyebabkan gejala apa
pun, dokter biasanya hanya akan menyarankan tes pencitraan secara berkala untuk
memantau perkembangan meningioma.
Namun, ada beberapa cara yang biasanya dipilih dokter, jika
ia memutuskan untuk menangani meningioma yaitu:
·
Pembedahan.
Jika tumor membesar, dokter akan melakukan pembedahan untuk mengangkat
seluruh meningioma.
·
Terapi radiasi.
Jika meningioma tidak bisa diangkat seluruhnya, dokter akan menyarankan
terapi radiasi usai pembedahan. Tujuannya, menghilangkan sisa sel tumor dan
mengurangi risiko meningioma muncul kembali.
·
Obat-obatan.
Bagi
pengidap meningioma kambuhan dan meningioma yang tidak bisa ditangani oleh
pembedahan dan radiasi, maka dokter akan menganjurkan terapi obat. Namun sampai
saat ini, obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan meningioma masih terus
diteliti dan diuji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar