Pengertian
Osteomalacia
Osteomalacia
berarti “tulang lunak”. Pada osteomalacia, proses mineralisasi tulang mengalami
gangguan, sehingga tulang tidak dapat mengeras dan menjadi rentan bengkok atau
bahkan patah. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh kekurangan (defisiensi)
vitamin D.
Meskipun sama-sama dapat menyebabkan patah tulang,
osteolamacia berbeda dengan osteoporosis. Osteomalacia terjadi akibat tidak
sempurnanya proses perkembangan tulang sehingga tulang tidak mengeras,
sedangkan osteoporosis adalah pengeroposan tulang yang sudah jadi.
Osteomalacia hanya terjadi pada orang dewasa. Jika kondisi
yang sama terjadi pada anak-anak, maka biasanya disebut rakitis.
Gejala
Osteomalacia
Ketika kondisi belum parah, penderita osteomalacia mungkin
tidak akan merasakan gejala apa pun. Ketika kondisi memburuk, beberapa gejala
yang biasanya dirasakan oleh penderita adalah:
·
Nyeri yang biasanya terasa di bagian punggung
bawah, panggul, pangkal paha, kaki, dan tulang rusuk. Nyeri mungkin akan terasa
lebih parah saat malam hari atau pada saat tulang yang sakit menahan beban
terlalu berat.
·
Otot-otot lengan dan paha melemah. Melemahnya
otot-otot paha akan membuat penderita berjalan seperti terhuyung-huyung.
·
Otot kaku.
·
Kesulitan untuk berdiri dari posisi duduk atau
untuk berjalan menaiki tangga.
·
Merasa kelelahan.
·
Tulang-tulang menjadi mudah patah.
Penyebab
Osteomalacia
Kalsium dan fosfat diperlukan tubuh manusia untuk membangun
tulang yang kuat. Jika tubuh kekurangan dua zat tersebut, maka seseorang
berisiko terkena osteomalacia. Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan
seseorang kekurangan kalsium dan fosfat:
·
Defisiensi
vitamin D.
Sinar matahari akan memicu produksi vitamin D pada kulit manusia.
Seseorang yang jarang terkena sinar matahari atau yang mengenakan tabir surya
secara berlebihan akan kekurangan vitamin D dan berisiko menderita
osteomalacia.
·
Efek samping penggunaan obat-obatan.
Contohnya adalah fenobarbital dan fenitoin yang merupakan kelompok obat
antikejang.
·
Gangguan fungsi ginjal atau hati.
Kedua kondisi ini dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh dalam
menyerap vitamin D.
·
Penyakit celiac.
Orang yang menderita penyakit ini akan mengalami kerusakan pada lapisan
usus halusnya sehingga tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan. Penyakit
celiac merupakan kondisi autoimun yang biasanya disebabkan oleh konsumsi
makanan yang mengandung gluten.
·
Operasi gastrektomi.
Proses
penyerapan vitamin D dan mineral lainnya di usus berisiko terganggu pada orang
yang menjalani operasi gastrektomi (prosedur bedah untuk mengangkat sebagian
atau seluruh lambung).
Diagnosis
Osteomalacia
Beberapa metode pemeriksaan yang biasanya dilakukan oleh
dokter untuk mendiagnosis osteomalacia:
·
Biopsi tulang.
Dokter akan memasukkan jarum hingga ke tulang pasien untuk mengambil
sampel jaringan tulang. Sampel tersebut akan diteliti lebih lanjut di
laboratorium.
·
Tes darah dan urine.
Berfungsi untuk memeriksa kadar vitamin D dan mineral lain pada tubuh
pasien.
·
Sinar-X.
Berfungsi untuk memeriksa apakah pasien memiliki keretakan kecil pada
tulang (Looser transformation zones) yang
menjadi salah satu ciri-ciri osteomalacia.
·
Pemeriksaan kepadatan mineral tulang.
Untuk
melihat kadar kalsium dan fosfat pada tulang pasien.
Pengobatan
Osteomalacia
Beberapa hal yang termasuk ke dalam penanganan osteomalacia
di antaranya adalah:
·
Asupan suplemen vitamin D.
Umumnya penderita osteomalacia akan dianjurkan mengonsumsi suplemen
vitamin D oleh dokter selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.
·
Pengaturan pola makan.
Dokter akan menyarankan penderita untuk lebih banyak mengonsumsi makan
yang kaya akan kandungan vitamin D dan fosfat.
·
Penyerapan vitamin D dari sinar matahari.
Penderita biasanya akan diminta untuk lebih sering menjemur badan di
bawah sinar matahari. Namun pastikan untuk menggunakan tabir surya secukupnya
sebelum berjemur.
·
Asupan suplemen kalsium atau fosfor.
Jika
kadar kalsium atau fosfor di dalam tubuh penderita rendah, maka dokter dapat
meresepkan salah satu dari kedua suplemen mineral tersebut.
Jika ada tulang yang patah atau berubah bentuk akibat
osteomalacia, dokter mungkin akan memasangkan penjepit atau bahkan tindakan
pembedahan jika sudah parah.
Pencegahan
Osteomalacia
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah
terjadinya osteomalacia. Cara pertama adalah dengan mengonsumsi makanan kaya
vitamin D, seperti sereal, keju, telur, minyak ikan, hati, susu, jus jeruk,
atau yogurt. Cara kedua adalah dengan meluangkan waktu untuk menjemur tubuh di
bawah sinar matahari. Dan cara yang ketiga adalah dengan mengonsumsi suplemen
vitamin dan mineral. Hal ini dilakukan jika kandungan vitamin D dan mineral
pada makanan yang dikonsumsi belum cukup atau Anda memiliki gangguan pencernaan
untuk menyerap kandungan vitamin dan mineral dalam makanan. Pastikan untuk
melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen dalam bentuk
apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar