Pengertian
Mimisan
Hampir semua orang pernah mengalami mimisan. Kondisi ini
cenderung menakutkan dan menyebabkan kepanikan, khususnya jika terjadi pada
anak-anak atau lansia. Perlu diketahui bahwa mimisan atau epistaksis merupakan
kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak mengancam jiwa.
Mimisan adalah pendarahan yang terjadi dari hidung. Darah
dapat keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung dengan durasi yang berbeda-beda.
Ada yang mengalaminya hanya selama beberapa detik, dan ada yang lebih dari 10
menit.
Ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih
tinggi untuk mengalami mimisan, yaitu anak-anak berusia 2 hingga 10 tahun,
lansia, ibu hamil, orang yang sering mengonsumsi obat pengencer darah (seperti
aspirin) dan obat antikoagulan, serta pengidap kelainan darah, seperti
hemofilia.
Gejala-gejala
Mimisan yang Perlu Diwaspadai
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, Anda
tetap perlu berhati-hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya
penyakit-penyakit tertentu. Beberapa indikasi dan mimisan yang sebaiknya
diwaspadai meliputi:
·
Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit.
Jika mengalaminya, Anda sebaiknya segera ke rumah sakit.
·
Mimisan yang terjadi pada anak-anak berusia di
bawah 2 tahun.
·
Mimisan dengan volume darah yang banyak.
·
Mimisan yang terjadi setelah operasi di daerah
hidung atau sinus.
·
Sering mimisan dalam waktu singkat.
·
Detak jantung yang tidak beraturan.
·
Kesulitan bernapas.
·
Apabila Anda sedang mengonsumsi obat pengencer
darah seperti aspirin atau warfarin.
·
Muntah darah karena menelan banyak darah.
·
Demam atau mengalami ruam.
·
Mimisan yang terjadi setelah Anda mengalami
cedera.
·
Kulit berubah pucat.
·
Mimisan yang disertai pendarahan dari bagian
lain tubuh, misalnya pada urine.
Jenis dan Pemyebab
Mimisan
Dinding dalam hidung kita penuh dengan pembuluh darah halus
yang terletak mendekati lapisan kulit sehingga mudah rusak. Berdasarkan lokasi
pendarahan yang terjadi, mimisan terbagi dalam dua jenis, yaitu anterior atau
bagian depan dan posterior atau bagian belakang.
Lebih dari 90 persen kasus mimisan merupakan jenis anterior
yang termasuk mudah ditangani. Pada jenis mimisan ini, pendarahan terjadi dari
bagian depan hidung. Mimisan ini juga umumnya dialami oleh anak-anak.
Sedangkan pada mimisan jenis posterior, pendarahan berasal
dari pembuluh darah yang terletak di bagian belakang hidung (di antara
langit-langit mulut dan rongga hidung). Mimisan yang umumnya jarang terjadi ini
cenderung lebih serius dengan volume pendarahan yang lebih banyak. Kelompok
orang yang sering mengalaminya adalah orang dewasa dan lansia.
Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai hal. Faktor pemicunya
bisa berupa penggunaan obat-obatan, keturunan, hingga penyakit. Beberapa di
antaranya adalah:
·
Proses buang ingus yang terlalu kencang.
·
Tidak sengaja melukai dinding hidung saat
mengorek hidung.
·
Udara yang kering dan dingin. Lapisan dalam
hidung yang kering menjadikannya lebih rentan terluka dan terinfeksi.
·
Bentuk hidung yang bengkok, misalnya karena
keturunan atau cedera.
·
Sinusitis akut atau kronis.
·
Penggunaan obat-obatan tertentu, misalnya
aspirin, antikoagulan, atau obat pelega pernapasan yang berlebihan.
·
Iritasi akibat senyawa kimia, misalnya amonia.
·
Cedera hidung.
·
Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti
menghirup kokain.
·
Operasi hidung.
·
Tumor pada rongga hidung.
·
Kelainan pada kemampuan pembekuan darah,
misalnya hemophilia.
·
Konsumsi alkohol.
Metode
Penanganan Mimisan
Pada umumnya, mimisan adalah kondisi yang dapat ditangani
sendiri di rumah. Berikut ini adalah beberapa cara sederhana yang bisa
dilakukan jika Anda atau anak Anda mimisan.
·
Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk
akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan
pendarahan.
·
Condongkan tubuh kedepan sehingga darah keluar
lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.
·
Keluarhan dan buang darah yang mengalir kemulut.
Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
·
Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet
hidung selama sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber
pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.
·
Letakan kompres dingin pada pangkal hidung.
·
untuk memperlambat pendarahan.
Setelah mimisan berhenti, usahakan agar Anda tidak membuang
ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 24 jam.
Langkah ini juga dapat mencegah terjadinya iritasi pada hidung.
Apabila mimisan tidak kunjung berhenti setelah 20 menit,
Anda sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan
jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.
Prosedur operasi juga dapat menjadi pilihan jika dibutuhkan.
Contoh-contoh prosedur yang dapat menjadi alternatif adalah:
·
Membakar pembuluh darah yang sobek menggunakan
nitrat atau arus listrik.
·
Menyumbat hidung dengan kapas atau perban kasa
agar pembuluh darah bisa ditekan sehingga mimisan berhenti. Pasien biasanya
akan dirawat di rumah sakit agar kondisinya bisa dipantau.
·
Operasi kecil untuk mengikat pembuluh darah di
bagian belakang hidung yang mengalami pendarahan.
Langkah Pencegahan
Mimisan
Bekas luka pada pembuluh darah sehabis mimisan biasanya
dapat membentuk koreng dan membuat hidung terasa tidak nyaman. Tetapi jangan
mengorek koreng tersebut karena hal ini dapat kembali memicu mimisan.
Hidung juga umumnya akan lebih rentan terkena iritasi atau
infeksi setelah mimisan. Karena itu, menjauhlah sebisa mungkin dari pengidap
flu, batuk, atau pilek. Menghindari rokok, minuman keras, serta minuman panas
juga dapat membantu.
Di samping menghindari kambuhnya mimisan, ada sejumlah
langkah pencegahan yang mungkin berguna . Langkah-langkah sederhana tersebut
meliputi:
·
Berhati-hatilah saat mengorek hidung. Jangan
terlalu dalam.
·
Jangan membuang ingus terlalu kencang.
·
Berhenti merokok. Rokok dapat mengurangi
kelembapan hidung dan meningkatkan risiko iritasi hidung.
·
Gunakan obat pelega hidung sesuai dengan dosis
pada kemasan atau anjuran dokter.
·
Diskusikan dengan dokter jika Anda pernah
mimisan dan harus menggunakan obat antikoagulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar