Pengertian
Penyakit Wilson
Penyakit Wilson adalah penyakit keturunan langka yang
menyerang 1 dari 30.000 orang di seluruh dunia. Penyakit ini menyebabkan
tembaga menumpuk dalam jumlah yang sangat banyak pada hati, otak, dan organ
vital lainnya. Meski penyakit ini merupakan gangguan genetika yang
didapat sejak lahir, namun perlu waktu bertahun-tahun hingga tembaga menumpuk
secara berlebih dan mengganggu kesehatan.
Dalam jumlah kecil, tembaga dibutuhkan tubuh untuk
pembentukan saraf, kolagendan pigmen melanin pada kulit agar tetap sehat.
Tembaga umumnya diserap dari makanan yang kita konsumsi.
Dalam tubuh yang
sehat, hati akan menyaring kelebihan jumlah tembaga dan mengeluarkanya melalui
urine. Bagi orang yang menderita penyakit ini, tembaga yang berlebih itu tidak
dapat dikeluarkan secara sempurna sehingga menumpuk di dalam tubuh, terutama
pada organ otak, hati, ginjal dan mata.
Gejala penyakit Wilson mulai terlihat antara usia 6 hingga
20 tahun, tapi umumnya gejala ini muncul saat usia remaja. Jika tidak
dilakukan pengobatan, penumpukan tembaga ini dapat menimbulkan masalah serius,
bahkan hingga mengancam nyawa. Namun, jika terdiagnosis sejak awal, penyakit
ini dapat disembuhkan dan banyak penderita gangguan genetika ini dapat hidup
dengan normal.
Sedangkan nama penyakit Wilson sendiri diambil dari
nama Dr. Samuel Wilson yang pertama kali menemukan penyakit ini pada
tahun 1912. Di otak, penyakit Wilson menyerang suatu area yang bernama nukleus
lentikular. Itulah sebabnya, penyakit Wilson juga seringkali dikenal dengan
nama degenerasi hepatolentikular.
Gejala
Penyakit Wilson
Penyakit Wilson menimbulkan gejala yang bervariasi sehingga
sering disalahartikan sebagai kondisi atau penyakit yang berbeda. Gejala
penyakit Wilson ini tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena gangguan.
Gejala tersebut dapat berupa:
·
Gejala pada hati
Yaitu tubuh terasa lemah dan lelah, penurunan berat badan, mual dan
muntah, kehilangan selera makan, kulit menjadi berwarna kuning, perut terasa
nyeri atau kembung, edema (bengkak) pada tangan dan perut, kram otot, dan
angioma.
·
Gejala pada otak
Yaitu menurunnya daya ingat, kemampuan bicara, dan penglihatan, cara
berjalan menjadi tidak normal, sering mengeluarkan air liur, migrain, insomnia,
gangguan koordinasi gerakan tangan, perubahan kepribadian dan suasana hati,
depresi, kejang, serta otot terasa sakit saat bergerak.
·
Gejala padamata.
Yaitu cincin Kayser-Felischer (Kayser-Felisher ring)
dan katarak berbentuk bunga matahari (sunflower cataract).
Hampir seluruh penderita penyakit Wilson memiliki cincin Kayser-Felischer pada
mata mereka, di mana akan tampak warna kecoklatan pada bagian depan.
·
Gejala lainnya.
Yakni
kuku berwarna biru, batu ginjal, osteoporosis prematur, arthritis, menstruasi
tidak teratur, tekanan darah rendah, masalah pada jantung, radang pankreas, dan
keguguran berulang pada wanita.
Penyebab
Penyakit Wilson
Penyakit Wilson disebabkan oleh mutasi gen ATP7B dalam
kromosom 13. Normalnya, gen ini berfungsi mengatur sel hati untuk mengeluarkan
kelebihan tembaga dari tubuh. Saat terjadi gangguan, jumlah tembaga menjadi
berlebih dalam sel hati sehingga keluar ke dalam aliran darah dan tersimpan di
bagian tubuh yang lain.
Penyakit Wilson merupakan peyakit autosomal resesif.
Artinya, seseorang akan terserang penyakit ini apabila memiliki dua buah gen
ATP7B yang tidak normal, satu dari ayah, dan satu dari ibu. Jika seseorang
hanya memiliki satu gen tidak normal, maka orang itu disebut “pembawa gen” dan
tidak mengalami gangguan dalam tubuh, meski bisa menurunkan gen tidak
normal tersebut pada anaknya kelak.
Diagnosis
Penyakit Wilson
Diagnosis penyakit Wilson bisa menyulitkan karena tanda dan
gejala penyakit ini mirip dengan penyakit hati lainnya, seperti hepatitis.
Untuk membuat diagnosis penyakit Wilson, dokter akan mempertimbangkan
kombinasi gejala dan hasil tes yang dilakukan. Diagnosis tersebut
dilakukan dengan cara:
·
Pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan seluruh tubuh, termasuk mendengarkan
suara dalam perut, pemeriksaan mata untuk melihat adanya sinar terang dalam
cincin Kayser-Felischer dan katarak berbentuk bunga matahari.
·
Tes darah.
Tes darah ini dilakukan untuk memeriksa enzim dalam hati, kadar tembaga
dalam darah, ceruplasmin (protein yang membawa
tembaga melalui darah), dan gula darah. Tanda khas dari penyakit Wilson adalah
rendahnya kadar ceruplasmin dalam darah.
·
Tes genetika
Tes genetika dengan melakukan tes darah ini dapat mengidentifikasi mutasi
gen yang menyebabkan penyakit Wilson.
·
Tes urine.
Dokter akan mengumpulkan sampel urine selama 24 jam dari pasien untuk
memeriksa kadar tembaga dalam urine.
·
Biopsi hati.
Pengambilan sampel jaringan hati untuk melihat tanda-tanda
kerusakan dan kadar tembaga. Prosedur ini dilakukan dengan memakai bius
lokal dan pereda rasa sakit.
·
MRI dan CT scan.
Dua
cara ini akan menunjukkan kondisi otak yang tidak normal, terutama jika ada
gangguan saraf. Dokter juga akan melihat jika ada tanda batang otak yang lemah
serta kerusakan pada otak dan hati.
Pengobatan
Penyakit Wilson
Pengobatan penyakit Wilson terutama bertujuan mengeluarkan
tembaga dari peredaran darah dan mencegah penumpukan tembaga kembali dalam
tubuh. Obat yang umumnya digunakan adalah:
·
Penicillamine.
Obat ini mengandung zat yang mengikat tembaga berlebih dari organ
dan mengeluarkannya melalui urine. Namun penicillamie juga
dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk masalah pada kulit,
kerusakan sumsum tulang belakang dan gejala saraf yang memburuk.
·
Trientine.
Cara kerja obat ini hampir sama seperti penicillamine
, tapi efek samping yang ditimbulkan obat ini lebih sedikit. Di sisi lain, ada
risiko gejala gangguan saraf yang memburuk selama mengonsumsi obat ini, meski
risikonya tetap lebih rendah dibanding penicillamine.
·
Zinc acetate.
Obat
ini seringkali digunakan setelah kadar tembaga yang berlebihan telah
dikeluarkan dalam tubuh. Zinc acetate berfungsi
untuk mempertahankan kadar normal tembaga dalam darah dan menegah perburukan
gejala pada anak.
Jangka waktu pengobatan penyakit Wilson bisa berlangsung
dari empat hingga enam bulan. Jika penderita tidak merespon terhadap
pengobatan, maka penderita membutuhkan transplantasi hati, di mana hati yang
rusak akan diganti dengan hati yang sehat dari donor.
Setelah pengobatan, sebaiknya kondisi kesehatan yang
sudah membaik dipertahankan dalam jangka waktu yang lama. Salah satu caranya
adalah dengan menghindari konsumsi makanan yang sarat dengan kandungan
tembaga, seperti buah kering, hati, jamur, kacang, kerang, coklat, dan produk
multivitamin.
Komplikasi
Penyakit Wilson
Penyakit Wilson dapat menyebabkan kompllikasi yang serius,
di antaranya:
·
Masalah syaraf yang menetap
Masalah ini biasanya dapat diatasi dengan pengobatan. Namun,
sebagian orang mengalami masalah saraf yang menetap meski setelah pengobatan
dilakukan.
·
Masalah ginjal.
Penyakit Wilson dapat menimbulkan gangguan pada ginjal, seperti batu
ginjal dan jumlah asam amino yang tidak normal ketika dikeluarkan melalui
urine.
·
Jaringan parut pada hati (sirosis).
Jaringan parut terbentuk dalam hati saat hati mencoba mengeluarkan
tembaga yang berlebih. Hal ini semakin menyulitkan hati untuk berfungsi dengan
baik.
·
Gagal hati
Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba atau berkembang secara bertahap
selama bertahun-tahun. Jika gagal hati terus berkembang, maka pilihan terbaik
adalah transplantasi.
·
Masalah kejiwaan
Seperti
psikosis atau gangguan bipolar, perubahan kepribadian, dan depresi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar