Pengertian Pompholyx
Pompholyx adalah penyakit kulit yang ditandai dengan
munculnya luka lepuh kecil berisi cairan terutama pada sisi-sisi jari tangan,
telapak tangan, dan telapak kaki. Umumnya luka lepuh ini dapat bertahan selama tiga
minggu dan menyebabkan munculnya rasa gatal, rasa terbakar, atau bahkan nyeri
dan akan mengeluarkan nanah apabila terjadi infeksi.
Nama lain dari pompholyx adalah eksim dishidrotik atau
dishidrotik. Biasanya luka lepuh pada penyakit ini dapat muncul kembali, bahkan
sebelum kulit benar-benar pulih dari luka lepuh sebelumnya.
Pompholyx dapat terjadi pada segala usia, namun paling
sering dijumpai pada dewasa berusia di bawah 40 tahun yang memiliki riwayat
eksim sebelumnya. Wanita lebih sering terserang kondisi ini dibandingkan pria.
Gejala Pompholyx
Gejala yang umum terjadi pada penderita pompholyx adalah
munculnya luka lepuh di telapak tangan dan di bagian sisi jari. Selain itu,
luka lepuh ini juga kadang-kadang dapat muncul pada telapak kaki.
Sebelum luka lepuh muncul, biasanya penderita akan merasakan
rasa gatal yang hebat serta sensasi panas pada kulit telapak tangan, telapak
kaki, atau jari. Pada kasus yang parah luka lepuh dapat berukuran besar dan
menjalar ke punggung tangan, kaki, dan anggota badan lainnya.
Terkadang, luka lepuh akibat pompholyx ini dapat terinfeksi
dan menimbulkan gejala seperti adanya tumpukan cairan nanah di dalam lepuhan.
Daerah yang terinfeksi juga dapat membengkak, berwarna kemerahan, dan
menimbulkan rasa nyeri.
Penyebab dan
Faktor Pompholyx
Penyebab munculnya pompholyx masih belum diketahui secara
pasti. Namun ada beberapa hal yang mungkin dapat memicu munculnya pompholyx,
seperti:
·
Kondisi lembab.
Pompholyx lebih sering muncul pada daerah beriklim hangat.
·
Faktor keturunan.
Meskipun sangat jarang terjadi.
·
Antibiotik.
Seperti neomycin.
·
Infeksi jamur dikulit.
·
Stres.
·
Paparan terhadap berbagai bahan kimia.
Seperti
beberapa jenis metal, deterjen, bahan kimia pembersih rumah, sabun, sampo,
produk kosmetik, atau parfum.
Diagnosis
dan Pengobatan Pompholyx
Mayoritas pasien yang diduga menderita pompholyx didiagnosis
dengan cara pemeriksaan fisik serta pertanyaan seputar riwayat medis pasien.
Dokter mungkin akan mengambil sampel kulit pasien untuk diteliti lebih lanjut
di laboratorium guna memeriksa kemungkinan gangguan kulit lainnya.
Pengobatan pompholyx berbeda-beda, tergantung dari tingkat
keparahannya. Pengobatan utama pompholyx yang biasanya dipilih oleh dokter
adalah pemberian krim pelembap dan krim steroid untuk mencegah kulit menjadi
kering, serta mengurangi peradangan dan iritasi.
Jika pompholyx terus-menerus muncul kembali atau sudah
parah, dokter mungkin akan menyarankan beberapa pilihan pengobatan lainnya
seperti:
·
Injeksi botox.
Dapat digunakan untuk menangani pompholyx yang sudah parah.
·
Obat oles atau tablet steroid.
Digunakan untuk membantu meredakan peradangan. Penggunaan steroid tablet
harus diawasi dan tidak boleh dikonsumsi melebihi waktu yang disarankan dokter
untuk meminimalisir kemungkinan efek samping.
·
Obat penekan daya tahan tubuh.
Obat ini diijadikan pilihan apabila penderita ingin membatasi penggunaan
steroid. Efek samping pengobatan ini adalah daya tahan tubuh akan menurun
sehingga risiko infeksi pada kulit juga akan meningkat.
·
Kapsul alitretinoin.
Obat untuk menangani eksim parah yang mengenai tangan saat obat lainnya
tidak ampuh.
·
Pototerapi.
Pada
terapi ini, dokter mengombinasikan paparan cahaya ultraviolet dan
dikombinasikan dengan obat-obatan yang membuat kulit lebih dapat menerima efek
paparan ultraviolet.
Jika tidak ditangani dengan benar, penderita pompholyx dapat
terkena komplikasi seperti infeksi bakteri, akibat terlalu sering menggaruk
bagian kulit yang terkena pompholyx.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar