Pengertian Septic
Arthritis
Septic arthritis adalah
radang sendi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit
ini umumnya menyerang sendi. Septic arthritis biasanya diderita oleh anak-anak
dan lansia.
Septic arthritis dapat
terjadi karena selaput sendi (synovium) tidak
bisa melindungi sendi dari infeksi sehingga tubuh bereaksi dengan menimbulkan
peradangan pada sendi. Infeksi berlangsung dengan cepat dan dapat merusak
tulang muda serta tulang lain dalam sendi. Oleh karena itu, penanganan segera
sangat diperlukan guna mengatasi gejala yang menimbulkan rasa tidak nyaman pada
penderitanya.
Gejala Septic Arthritis
Gejala septic arthritis
cenderung berkembang dengan sangat cepat selama beberapa jam atau hari.
Beberapa gejala yang dapat dirasakan adalah:
·
Sendi yang terinfeksi bengkak, merah dan terasa
hangat.
·
Demam.
·
Nyeri sendi, terutama saat sendi digerakkan.
·
Lelah dan lemah.
·
Kesulitan menggerakkan tungkai pada sendi yang
terinfeksi.
Penyebab Septic Arthritis
Septic arthritis
dapat disebabkan bakteri, jamur, atau virus. Bakteri yang umumnya menyebabkan septic arthritis pada orang dewasa
dan anak-anak adalah Staphylococcus, Haemophilus
influenza, dan Streptococcus.
Bakteri ini dapat menyebar melalui peredaran darah hingga mencapai sendi.
Umumnya, infeksi bakteri berasal dari luka terbuka, suntikan obat, atau operasi
di daerah dekat sendi. Sedangkan septic arthritis yang
disebabkan oleh jamur (misalnya Histoplasma, Coccidiomuces, atau Blastomyces) biasanya berkembang
lebih lambat dibanding infeksi bakteri. Sementara itu, jenis-jenis virus
yang dapat menyebabkan penyakit septic arthritis
di antaranya adalah virus herpes, adenovirus, virus mumps,
hepatitis A, B, C, serta HIV.
Beberapa faktor risiko yang dapat memicu septic arthritis adalah:
·
Sistem kekebalan tubuh yang lemah sehingga
memudahkan terjadinya infeksi.
·
Mengalami cedera sendi dan masalah pada
sendi, seperti osteoarthritis, lupus, atau rheumatoid arthritis.
·
Kondisi kulit yang mudah pecah dan sulit sembuh.
Kondisi ini memudahkan bakteri masuk ke dalam tubuh sehingga meningkatkan
risiko septic arthritis.
·
Menggunakan obat-obatan suntik.
·
Baru menjalani operasi sendi.
·
Baru pulih dari cedera sendi.
·
Mengonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh.
Diagnosis Septic Arthritis
Guna menetapkan diagnosis septic arthritis,
perlu dilakukan prosedur arthrocentesis,
pemeriksaan darah, dan foto Rontgen.
Arthrocentesis
merupakan prosedur pengambilan sampel cairan sendi dengan menggunakan jarum
khusus guna diperiksa di laboratorium. Dari pemeriksaan laboratorium
tersebut, dokter dapat mengetahui tanda-tanda infeksi dari jumlah sel darah
putih pada cairan sendi yang tinggi, serta dapat menentukan jenis
mikroorganisme penyebab infeksi.
Berbeda dari arthrocentesis,
pemeriksaan darah dipakai untuk memonitor tanda-tanda peradangan akibat
infeksi. Sedangkan pemindaian dengan foto Rontgen dilakukan untuk mendapatkan
gambaran tentang seberapa parah kerusakan sendi yang terjadi.
Pengobatan Septic
Arthritis
Dalam mengobati septic arthritis,
dokter akan mengombinasikan obat-obatan antibiotik dengan pengeringan cairan
sendi.
Pemberian antibiotik bertujuan untuk mengobati infeksi,
serta mencegah penyebaran infeksi secara lebih luas. Pemilihan antibiotik ini
tergantung dari jenis mikroba penyebab infeksi. Pada tahap awal,
antibiotik akan diberikan dalam bentuk suntikan ke dalam pembuluh vena.
Setelah itu, pengobatan dilanjutkan dengan antibiotik oral. Lama
terapi antibiotik bisa mencapai waktu 2 hingga 6 minggu. Efek samping yang
mungkin terjadi adalah mual, muntah, diare, atau reaksi alergi.
Pemberian antibiotik harus diikuti dengan pengeringan cairan
dari dalam sendi yang terinfeksi. Tindakan ini bertujuan untuk membersihkan
infeksi hingga tuntas. Pengeringan cairan dapat dilakukan dengan menggunakan
jarum yang dimasukkan ke dalam rongga sendi atau dengan menggunakan
artroskopi. Artroskopi merupakan alat berbentuk selang yang dilengkapi kamera pada
ujungnya. Alat ini dimasukkan ke sendi melalui sayatan kecil untuk menyedot dan
mengeringkan cairan infeksi.
Keberhasilan pengeringan cairan tergantung dari lokasi sendi
yang terinfeksi. Prosedur ini kadang-kadang sulit dilakukan pada sendi
tertentu, misalnya sendi panggul. Sebagai solusi, biasanya dokter akan
menganjurkan bedah terbuka untuk mengeringkan cairan sendi yang terinfeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar