Pengertian
Kalazion
Kalazion adalah benjolan pada kelopak mata atas atau
bawah, tapi umumnya terjadi pada kelopak mata bagian atas. Kondisi ini
merupakan tidak berfungsinya kelenjar meibom yang berada tepat di atas bulu
mata. Kelenjar meibom adalah penghasil komponen lipid yang membuat lapisan luar
mata selalu basah dan lembap sehingga bola mata tidak kering dan iritasi.
Sedangkan kelenjar meibom yang terinfeksi, umumnya disebabkan oleh bakteri stafilokokus, akan menjadi abses (benjolan berisi nanah) dan sangat nyeri. Kondisi ini disebut hordeolum internal dan bila dibiarkan akan menjadi kalazion.
Kalazion biasanya akan berkembang perlahan-lahan dari ukuran dua milimeter hingga maksimal delapan milimeter.
Benjolan steril kalazion akan terasa sakit ketika disentuh saat pertama tumbuh. Tetapi rasa sakit tersebut akan berkurang secara perlahan-lahan dalam beberapa hari. Jumlah benjolan yang tumbuh juga terkadang bisa lebih dari satu, sehingga kelopak mata bisa terlihat mengalami pembengkakan yang tidak merata.
Penyebab Kalazion
Pada permukaan bagian dalam kelopak
mata kita terdapat kelenjar-kelenjar ‘mungil’ yang memroduksi cairan untuk
melembapkan bola mata, atau disebut kelenjar meibom. Jika kelenjar ini
tersumbat, cairan akan menumpuk dan membentuk benjolan berisi cairan. Inilah
penyebab di balik munculnya kalazion.
Kondisi ini bisa dialami oleh semua
orang dari segala usia. Meski demikian, kalazion lebih sering dialami oleh
pengidap yang juga pernah mengalami bintitan (hordeolum), blepharitis (inflamasi
pada kelopak mata), atau eksim.
Gejala Kalazion
Kalazion biasanya dimulai sebagai
benjolan merah yang terlihat seperti jerawat sepanjang tepi kelopak mata.
·
Ketika kalazion tumbuh, kelopak mata
menjadi bengkak dan mata mungkin berair.
·
Kalazion tumbuh lebih lambat dari
hordeolum. Jika kalazion cukup besar, hal itu dapat mempengaruhi pandangan.
·
Peradangan dan pembengkakan dapat
menyebar ke daerah sekitar mata.
·
Kalazion sering reda dalam beberapa
bulan tanpa pengobatan.
Diagnosis kalazion umumnya bisa
dilakukan dengan cara melihat kondisi kelopak mata pengidap dan tidak adanya
keluhan nyeri pada benjolan. Penanganan yang dianjurkan tergantung pada
diagnosis tersebut.
Kondisi ini jarang yang membutuhkan
penanganan medis secara khusus. Sekitar 25 hingga 50 persen pengidap kalazion
bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua minggu hingga enam bulan.
Anda juga bisa melakukan perawatan
di rumah untuk membantu mempercepat proses penyembuhan kalazion.
Langkah-langkah sederhana tersebut meliputi:
·
Kompres air hangat.
Gunakan kain
lembut yang telah dibasahi air hangat, lalu kompres kelopak mata Anda.
Frekuensi kompres bisa tiga hingga empat kali sehari. Cara ini dapat mengurangi
rasa mengganjal pada kelopak mata serta melembapkan permukaan benjolan.
·
Pijatan lembut setelah dikompres.
Langkah ini
untuk mengeluarkan cairan dari dalam benjolan. Jangan lupa untuk mencuci tangan
Anda sebelum melakukan pemijatan. Anda juga bisa menggunakan cotton bud
yang bersih.
·
Bersihkan kelopak mata.
Lakukan
setidaknya dua kali dalam sehari agar tidak ada penumpukan kotoran mata yang
bisa memicu iritasi serta infeksi.
Jika benjolan tidak kunjung hilang
setelah langkah-langkah penanganan tersebut, dokter mungkin akan menganjurkan
operasi kecil. Dalam prosedur ini, cairan dalam benjolan akan dikeluarkan
melalui sayatan kecil pada permukaan benjolan.
Penggunaan antibiotik biasanya tidak
dianjurkan karena benjolan kalazion biasanya bersifat steril sehingga
antibiotik tampak tidak efektif untuk menangani penyakit ini.
Komplikasi Kalazion
Kalazion jarang menyebabkan
komplikasi. Meski demikian, benjolan kalazion yang tidak ditangani berpotensi
menyebar ke seluruh kelopak mata serta jaringan di sekitar mata. Kelopak mata
yang mengalami iritasi akan memerah dan membengkak.
Kemampuan penglihatan penderita
kalazion juga biasanya tidak terganggu. Namun jika berukuran besar, benjolan
kalazion berpotensi menekan bola mata dan menyebabkan pandangan kabur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar