Pengertian
Kanker Ginjal
Jenis kanker yang dalam bahasa medis juga kerap disebut sebagai kanker renal ini merupakan pembentukan sel agresif dan ganas yang muncul pada sel-sel dalam ginjal.
Ginjal sendiri merupakan organ penting dalam proses pengolahan dan pembentukan air seni atau air urin. Ginjal menjadi pusat untuk pengumpulan toksin dan residu makanan dalam tubuh untuk dibuang bersama urin. Berbentuk menyerupai kacang raksasa seukuran kepalan tangan manusia, berjumlah dua buah yang terletak masing-masing pada sisi kanan dan kiri dari pinggang Anda, atau tepat dibelakang bagian perut Anda.
Selama ini memang kasus kanker ginjal tak begitu sering terjadi. Penyakit ini tidak terdeteksi sekerap penyakit ginjal lain sseperti batu ginjal atau gagal ginjal, juga bukan jenis kanker yang kerap terjadi. Tetapi jenis kanker ini termasuk yang cukup mematikan mengingat vitalnya fungsi ginjal dalam menjaga keseimbangan kondisi tubuh.
Kasus kanker ginjal sendiri di dunia hanya berkisar antara 3 sampai 6 % dari seluruh kasus jenis kanker ganas. Pertambahan pasien tiap tahunnya juga hanya berkisar pada angka 2% dengan tingkat kematian yang relatif tinggi mencapai 100 ribu pertahun.
Kanker ginjal sebagian besar diderita oleh orang-orang yang telah berusia 50 tahun ke atas. Pada stadium awal biasanya tidak ada gejala yang dirasakan. Pada stadium lanjut, seseorang yang menderita penyakit ini dapat merasakan nyeri dan pembengkakan di sekitar area pinggang. Selain itu, gejala kanker ginjal bisa berupa:
·
Berubahnya warna urine menjadi kemerahan atau
kecokelatan karena telah bercampur dengan darah.
·
Penurunan berat badan.
·
Kekurangan darah atau anemia.
·
Badan terasa lelah.
·
Nafsu makan berkurang.
·
Keluar keringat di malam hari.
·
Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
·
Pembengkakan pembuluh darah di sekitar testis
(jika kanker ginjal diderita oleh pria).
·
Demam tinggi.
·
T1a (apabila diameter tumor masih kurang
dari 4 cm).
·
T1b (apabila diameter tumor telah
mencapai ukuran 4 sampai 7 cm).
·
T2 (apabila diameter tumor sudah lebih
dari 7 cm namun belum menyebar keluar ginjal).
·
T3a (apabila tumor telah menjalar ke
lapisan lemak di sekeliling ginjal atau telah menjalar ke kelenjar adrenal).
·
T3b (apabila tumor telah menjalar ke
dalam pembuluh balik ginjal atau ke pembuluh balik utama/vena cava).
·
T3c (apabila penyebaran tumor telah
melewati diafragma).
·
T4 (apabila penyebaran tumor telah
melewati lapisan jaringan keras yang melindungi ginjal).
Sedangkan huruf N menandakan apakah kanker telah
menyebar ke nodus limfa di dekat ginjal, di antaranya:
·
N0 (belum adanya sel kanker di dalam
nodus limfa).
·
N1 (sel kanker sudah ada dalam satu
nodus limfa).
·
N2 (sel kanker sudah ada dalam dua atau
lebih nodus limfa).
Dan huruf terakhir, yaitu huruf M, menandakan apakah
sel kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Berikut ini pembagiannya:
·
M0 (menandakan bahwa sel kanker belum
menyebar ke bagian tubuh lainnya).
·
M1 (menandakan bahwa kanker telah
menyebar ke bagian tubuh lainnya).
Penyebab
Kanker Ginjal
Kanker terjadi ketika sel-sel di dalam tubuh manusia
tumbuh secara tidak terkendali. Pada kasus kanker ginjal, penyebabnya belum
diketahui. Meskipun belum diketahui, ada sejumlah faktor yang dapat
meningkatkan risiko terkena kanker ginjal, di antaranya:
·
Kelebihan berat badan atau obesitas.
·
Memiliki anggota keluarga penderita
kanker ginjal.
·
Merokok.
·
Penyakit hipertensi.
Selain faktor-faktor tersebut, kanker ginjal juga
disinyalir bisa terjadi akibat efek samping pengobatan dialisis pada kasus
gagal ginjal dan efek samping konsumsi obat pereda rasa sakit (misalnya
obat-obatan golongan antiinflamasi nonsteroid), meskipun risiko ini sangat
kecil.
Diagnosis
Kanker Ginjal
Jika Anda merasakan gejala-gejala
kanker ginjal, seperti nyeri terus-menerus di daerah pinggang dan kencing disertai
darah, segera temui dokter untuk dilakukan pemeriksaan.
Dokter kemungkinan akan melakukan
pengecekan darah dan urine terlebih dahulu untuk memastikan kondisi ginjal yang
dialami oleh pasien. Artinya gejala yang dirasakan pasien belum tentu akibat kanker
dan mungkin saja akibat batu ginjal atau infeksi ginjal lainnya.
Sama halnya seperti pemeriksaan
sistoskopi, metode ini mungkin akan dilakukan jika dokter mencurigai darah
dalam urine karena adanya masalah pada kandung kemih.
Jika ternyata penyebab gejala bukan
karena infeksi, penyakit batu ginjal, atau kondisi-kondisi lainnya, maka dokter
dapat melakukan pemeriksaan lanjutan guna mendeteksi adanya kanker ginjal,
seperti:
·
USG.
·
Biopsi.
·
CT scan dan MRI scan.
·
Pemeriksaan X-ray.
Pengobatan
Kanker Ginjal
Metode penanganan kanker ginjal yang
utama adalah melalui operasi. Ada dua macam operasi, pertama adalah nefrektomi.
Melalui prosedur ini, dokter akan berusaha menghilangkan sel-sel kanker dengan
mengangkat sejumlah bagian dari ginjal atau bahkan seluruhnya, tergantung dari
besarnya diameter tumor.
Apabila diameter tumor masih kurang
dari 4 cm, maka beberapa bagian dari ginjal yang terkena kanker akan dipotong
oleh dokter. Sebaliknya, jika diameter tumor sudah lebih dari 4 cm, maka ginjal
tersebut harus diangkat dan selanjutnya pasien akan hidup dengan satu ginjal.
Jenis penanganan yang lain adalah
embolisasi. Prosedur ini dilakukan dengan cara menyuntikkan zat khusus ke dalam
vena ginjal guna menghambat aliran darah. Dengan terputusnya pasokan nutrisi
atau oksigen ke dalam ginjal, maka lambat laun tumor akan menyusut.
Selain itu, saat ini berbagai
obat-obatan sedang dikembangkan untuk mengobati kanker ginjal, seperti:
·
Sunitinib. Obat ini bekerja dengan cara
menghambat protein kinase (enzim yang membantu pertumbuhan sel kanker) sehingga
perkembangan kanker dapat dihentikan.
·
Sorafenib dan pazopanib. Selain
bekerja seperti sunitinib, yaitu menghambat enzim tirosin kinase, kedua obat
ini juga mampu mencegah sel kanker menumbuhkan pembuluh darah.
·
Axitinib. Obat ini biasanya dijadikan alternatif
oleh dokter apabila pemberian sunitinib atau pazopanib tidak efektif. Obat ini
belum masuk ke Indonesia.
·
Temsirolimus dan everolimus. Kedua obat
ini bekerja dengan cara menghambat atau mengganggu fungsi protein MTOR yang
terdapat di dalam sel-sel kanker, sehingga jumlah sel kanker tidak makin
banyak.
Selain penggunaan obat-obatan, cara-cara penanganan
dalam kasus kanker ginjal juga meliputi:
·
Radioterapi.
Meskipun
prosedur yang menggunakan radiasi dari energi radioaktif ini tidak bisa
mengobati kanker sepenuhnya, radioterapi mampu mengurangi nyeri yang dirasakan
pasien dan dapat memperlambat perkembangan kanker.
·
Ablasi radiofrekuensi.
Metode
ini sering kali diterapkan dokter apabila tingkat keparahan kanker ginjal masih
rendah (tahap awal). Di lain sisi, langkah ini ditempuh karena kondisi pasien
tidak memungkinkan untuk dioperasi atau posisi kanker terlalu dekat dengan
usus. Dalam metode ini, sel-sel kanker akan dimusnahkan oleh panas yang
dihasilkan dari gelombang radio.
·
Krioterapi.
Hampir
sama seperti ablasi radiofrekuensi, krioterapi dilakukan jika kondisi pasien
tidak memungkinkan untuk dioperasi, misalnya karena kurang fit atau ukuran
tumor masih kecil. Pada metode ini, sel-sel kanker dibunuh dengan cara
dibekukan.
Pencegahan
Kanker Ginjal
Kita dapat meminimalkan risiko terkena kanker ginjal
dengan cara menerapkan pola hidup sehat, seperti:
·
Berhenti merokok atau menghindari asap
rokok.
·
Mengonsumsi makanan yang kaya akan
serat, seperti biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan, serta mengonsumsi makanan
yang rendah lemak dan garam. Selain itu, perbanyak konsumsi ikan salmon,
sarden, dan makarel karena kandungan vitamin D dalam minyak ikan dapat
menurunkan risiko terkena kanker.
·
Lakukan olahraga secara rutin selama 2,5
jam dalam satu minggu, seperti aktivitas bersepeda, jalan cepat, berenang, atau
lari.
Apabila Anda menderita obesitas, kurangi berat badan
agar terhindar dari kanker ginjal dengan cara mengombinasikan latihan rutin dan
konsumsi makanan sehat.
Prognosis
Kanker Ginjal
Tingkat keberhasilan pengobatan dan
jangka umur penderita kanker ginjal tergantung kepada agresivitas dan tingkat
keparahan penyakit ini ketika terdiagnosis. Apabila kanker ginjal masih dalam
fase awal saat terdiagnosis, maka peluang penderitanya untuk hidup lebih lama
akan makin besar dibandingkan mereka yang kankernya telah memasuki fase
menengah atau parah ketika terdiagnosis. Sering kali operasi pengangkatan
ginjal mampu menuntaskan penyakit ini dan pasien dapat menjalani hidup sehat
meski dengan satu ginjal.
Diperkirakan sebanyak hampir 90
persen penderita kanker ginjal tahap awal yang berhasil terdiagnosis dokter,
dapat hidup sekurang-kurangnya lima tahun ke depan. Sedangkan pada kasus kanker
yang sudah menyebar ke luar ginjal ketika terdiagnosis, penderita yang mampu
hidup setidaknya 5 tahun ke depan diperkirakan mencapai 70 persen.
Harapan hidup tersebut dinilai lebih
baik jika dibandingkan dengan kasus kanker ginjal yang terdiagnosis parah,
yaitu ketika sel-sel kanker telah menggerogoti sejumlah organ tubuh lainnya.
Peluang untuk bisa hidup setidaknya lima tahun ke depan diperkirakan hanya 10
persen saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar