Pengertian
Mata Ikan
Cara berjalan, tipe alas kaki, jenis aktivitas, dan bahkan berat badan mempengaruhi bentuk dan letak tumbuhnya mata ikan. Selain itu, jenis gerakan yang sering dilakukan berulang kali juga bisa menyebabkan munculnya mata ikan. Mata ikan lebih sering menimpa wanita dibanding pria, karena wanita lebih sering menggunakan sepatu yang longgar dan ukurannya yang tidak nyaman.
Gejala Mata Ikan
Ada dua jenis mata ikan yaitu:
·
Mata ikan keras
Ini adalah jenis mata ikan yang paling sering
ditemui. Berukuran seperti kacang dengan tonjolan keras dan kecil di bagian
tengah. Mata ikan jenis ini bisa menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan.
·
Mata ikan lunak.
Merupakan jenis mata ikan yang memiliki warna
keputihan dan bertekstur lunak. Jenis ini biasanya muncul di antara jari kaki
ketika kulit kaki basah karena keringat. Mata ikan lunak terasa sangat sakit
dan kadang bisa terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Kedua jenis mata ikan tersebut memiliki gejala yang
sama, yaitu:
·
Adanya area kulit yang terasa tebal dan
kasar.
·
Muncul benjolan yang membesar dan
mengeras.
·
Rasa nyeri di dalam kulit.
·
Kulit bersisik, kering, atau berminyak.
Mata ikan yang terinfeksi bisa terasa nyeri,
meradang, berisi nanah atau cairan bening. Peradangan yang terjadi bisa
menyebar ke bagian kaki lainnya. Sama seperti kapalan, mata ikan baru terasa
nyeri ketika berjalan atau mengenakan sepatu.
Penyebab
dan faktor Resiko Mata Ikan
Pada dasarnya, penyebab munculnya mata ikan adalah
tekanan dan gesekan di area kulit yang sama berulang kali. Beberapa hal penyebab
tekanan dan gesekan tersebut adalah:
·
Pemakaian sepatu yang tidak nyaman.
Sepatu
yang terlalu sempit serta sepatu berhak tinggi bisa menekan beberapa bagian
kaki. Lalu, sepatu yang terlalu longgar menyebabkan beberapa bagian kaki
bergesekan berulang kali dengan bagian dalam sepatu.
·
Sering menggunakan peralatan atau instrumen
musik dengantangan.
Penebalan
pada kulit bisa muncul akibat gesekan kulit tangan dengan sebuah instrumen
musik atau perkakas tangan yang kita gunakan sehari-hari.
·
Tanpa kaus kaki.
Tidak
memakai kaus kaki atau memakai kaus kaki dengan ukuran yang tidak tepat bisa
menyebabkan terjadinya gesekan antara kaki dengan alas kaki.
·
Beribadah.
Khususnya
pada orang Islam, yang sering menjalankan ibadah sholat akan sering berlutut
dan bersujud. Kondisi ini juga bisa menyebabkan mata ikan muncul.
·
Perokok.
Bagi
orang yang merokok dan memakai pemantik api bisa memiliki mata ikan pada kulit
jempol tangannya. Kondisi ini terjadi karena sering menyalakan pemantik saat
merokok.
Sedangkan di bawah ini adalah beberapa hal yang bisa
meningkatkan risiko seseorang terkena mata ikan:
·
Ibu jari seperi palu.
Kelainan
atau cacat pada ibu jari kaki yang melengkung seperti cakar dapat memicu
terbentuknya kapalan.
·
Tidak menggunakan sarung tangan.
Menggunakan
alat kerja terlalu lama tanpa mengenakan sarung tangan akan mengakibatkan
kulit tangan bergesekan dengan alat kerja dan berisiko menyebabkan kapalan yang
berkembang menjadi mata ikan.
·
Bunion.
Kondisi
di mana muncul benjolan pada sendi pangkal jempol kaki yang terbentuk dari
tulang. Bunion juga mampu memicu kulit kaki membentuk kapalan.
Diagnosis dan Pengobatan Mata Ikan
Berikut dua cara untuk mendiagnosis mata ikan
· Pemeriksaan fisik.
Dari hasil pemeriksaan fisik akan diketahui penyebab penebalan kulit yang terjadi.
· Pemeriksaan sinar x.
Bagian kulit yang menebal akan diperiksa dengan sinar X untuk melihat perubahan atau kelainan fisik yang bisa mengakibatkan mata ikan.
Jika
penebalan kulit terdiagnosis sebagai mata ikan, maka ada beberapa langkah
pengobatan yang umumnya akan diterapkan pada penderita. Jika langkah pengobatan
umum tersebut tidak berhasil, maka diperlukan evaluasi lebih lanjut. Bahkan,
penderita bisa saja disarankan memakai alat bantu penyangga tubuh untuk
memindahkan tekanan dari kaki.
Beberapa
langkah pengobatan umum untuk mata ikan adalah:
·
Memakai alas kaki dengan ukuran sesuai.
·
Menjaga kaki tetap higenis agar
terhindar dari ancaman infeksi.
·
Mengoleskan bedak anti bakteri untuk mencegah
infeksi.
·
memotong lapisan keratin menggunakan
pisau bedah. Tujuannya untuk mengangkat bagian tengah keratin agar rasa nyeri
berkurang serta membentuk ulang kulit agar terlindung dari gesekan yang
berlebihan.
Jika mata ikan yang terjadi disebabkan oleh gesekan
antar tulang, maka langkah operasi mungkin akan diperlukan untuk memperbaiki
struktur tulang yang mengalami kelainan atau cacat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar