Pengertian Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik merupakan kondisi ketidakmampuan
jantung memasok darah yang cukup ke seluruh tubuh akibat volume darah yang
kurang. Kurangnya pasokan darah ini umumnya dipicu oleh pendarahan yang terbagi
menjadi dua, yaitu pendarahan luar (akibat cedera atau luka benda tajam) dan
pendarahan dalam (akibat infeksi pada saluran pencernaan).
Selain pendarahan, kekurangan banyak cairan (misalnya akibat diare, muntah-muntah, keringat berlebihan, dan luka bakar) juga dapat memicu penurunan jumlah darah yang diedarkan di dalam tubuh.
Gejala Syok Hipovolemik
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, gejala utama
syok hipovolemik adalah penurunan tekanan darah dan suhu tubuh secara drastis.
Selain itu ada beberapa gejala lainnya yang menyertai kondisi ini, di
antaranya:
·
Kulit tampak pucat.
·
Badan lemas.
·
Keluar keringat secara berlebihan.
·
Tampak bingung dan gelisah.
·
Nyeri dada.
·
Pusing.
·
Napas dangkal dengan deru cepat.
·
Denyut nadi lemah.
·
Jantung berdetak cepat.
·
Bibir dan kuku tampak biru.
·
Output urine turun atau tidak ada sama
sekali.
·
Hilang kesadaran.
Tingkat
keparahan gejala syok hipovolemik ditentukan oleh seberapa cepat dan seberapa
banyak volume darah atau cairan berkurang dari tubuh kita. Penyakit-penyakit
lain, seperti gangguan jantung, ginjal, paru-paru, dan penyakit diabetes juga
bisa berdampak kepada tingkat keparahan kondisi ini.
Makin
tinggi tingkat keparahan syok hipovolemik, makin tinggi pula bahaya atau
komplikasi yang bisa ditimbulkannya, mulai dari matinya jaringan (gangren) pada
lengan atau kaki yang pada beberapa kasus perlu ditangani dengan amputasi,
kerusakan ginjal, kerusakan otak, kerusakan jantung, bahkan kematian.
Diagnosis
Syok
Hipovolemik
Jika Anda
mengalami pendarahan hebat atau merasakan gejala-gejala syok hipovolemik,
segera hubungi ambulans atau minta orang-orang di sekitar untuk membawa Anda ke
rumah sakit karena kondisi ini berpotensi fatal apabila tidak segera ditangani.
Begitu pula sebaliknya, lakukan hal sama jika Anda melihat orang lain mengalami
pendarahan hebat atau tanda-tanda syok hipovolemik.
Pada
umumnya, pasien yang mengalami syok hipovolemik akan sulit merespons
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dokter. Meski begitu, diagnosis syok
hipovolemik pada seorang pasien dapat dilakukan secara sederhana oleh dokter
dengan mengecek apakah tekanan darah dan suhu.
Beberapa
pemeriksaan khusus bisa dilakukan dokter untuk membantu menegakkan diagnosis
dan menilai kondisi pasien. Beberapa pemeriksaan tersebut di antaranya:
·
Pemeriksaan
darah lengkap.
·
Pemeriksaan
fungsi dan struktur jantung dengan menggunakan gelombang suara (ekokardiogram).
·
Pemindaian
(X-ray, USG, dan CT scan).
·
Pemeriksaan
saluran pencernaan dengan endoskopi atau kolonoskopi.
·
Pemeriksaan
sejumlah zat kimia pada darah untuk menilai fungsi ginjal dan menilai apakah
ada kerusakan pada otot jantung.
Penanganan
Sementara pada Syok
Hipovolemik
Meskipun
Anda bukan seorang dokter yang dapat mendiagnosis syok hipovolemik secara
pasti, namun
Anda masih bisa memberikan pertolongan sementara apabila melihat
orang lain mengalami gejala-gejalanya, terlebih lagi jika terdapat pendarahan
hebat (pendarahan luar) akibat kecelakaan maupun tindak kriminal.
Yang bisa
Anda lakukan selagi menunggu kedatangan pertolongan medis adalah:
·
Jangan
memberikan cairan apa pun ke dalam mulut penderita (misalnya memberi minum).
·
Buat
suhu tubuh penderita tetap hangat untuk mencegah hipotermia (misalnya
memberikan selimut), serta jaga agar dia tetap nyaman.
·
Jika
pada bagian kepala, kaki, leher, atau punggung penderita diduga mengalami
cedera, jangan ubah posisinya.
·
Tekan
titik pendarahan dengan menggunakan kain atau handuk untuk meminimalkan volume
darah yang terbuang atau bila perlu ikatkan kain atau handuk tersebut.
·
Apabila
ditemukan masih ada benda tajam (pecahan kaca atau pisau) yang menancap di
tubuh penderita, jangan mencabutnya.
·
Usahakan
agar penderita tetap berbaring dengan posisi kaki ditinggikan (diberi penyangga
setinggi kira-kira 30 sentimeter) untuk meningkatkan peredaran darah. Begitu
pula pada saat memindahkan penderita ke dalam ambulans, usahakan posisi ini
tetap sama.
·
Pada
kasus cedera di leher atau kepala, beri penyangga khusus terlebih dahulu pada
bagian tersebut sebelum memindahkan penderita ke dalam ambulans.
Pengobatan
Syok Hipovolemik
Apabila
seorang pasien positif terdiagnosis syok hipovolemik, biasanya dokter akan
langsung memberikan transfusi untuk mengganti darah atau cairan yang terbuang.
Sedangkan untuk meningkatkan volume darah dari jantung serta meningkatkan
tekanan darah, dokter dapat memberikan obat dopamine, norepinephrine,
epinephrine, dan dobutamine.
Pada
kasus syok hipovolemik yang disebabkan oleh pendarahan dalam, penanganan pada
penyakit atau kondisi yang mendasari terjadinya pendarahan dalam tersebut juga
perlu dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar