Selasa, 27 Juni 2017

TINEA PEDIS



Pengertian Tinea Pedis

Tinea Pedis atau kurap kaki adalah penyakit yang juga dikenal dengan istilah athlete’s foot. Penyakit ini menyebabkan munculnya kerak, kulit yang bersisik/berkerak atau melepuh, serta rasa gatal pada area kaki yang terinfeksi.

Tinea pedis merupakan salah satu kondisi yang disebabkan oleh infeksi jamur. Jenis jamur yang sama juga dapat menginfeksi area lain, seperti pada kulit, rambut, dan kuku. Tiap kondisi memiliki nama yang berbeda-beda sesuai dengan area yang terinfeksi. Misalnya, tinea corporis adalah nama untuk infeksi jamur yang menyerang area torso.

Penyebab Tinea Pedis

Tinea pedis biasanya disebabkan oleh jamur dari genus trichophyton, yaitu jamur epidermophyton floccosum, T. mentagrophytes, T. rubrum, dan T. tonsurans. Jamur dapat menginfeksi kaki melalui berbagai cara. Tempat-tempat atau fasilitas umum yang berada di lokasi yang lembap merupakan tempat jamur-jamur ini berkembang biak, menjadikan orang-orang yang tinggal di lokasi seperti ini memiliki risiko terinfeksi jamur.

Kebiasaan bertelanjang kaki juga dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi tinea pedis. Lokasi seperti kolam renang, area mandi yang terinfeksi, kebiasaan menggaruk kaki yang terinfeksi jamur, atau menggunakan handuk sembarangan dapat meningkatkan risiko terinfeksi tinea pedis. Kebiasaan seperti ini juga dapat membantu penyebaran jamur ke area tubuh lain, terutama daerah tubuh yang selalu dalam kondisi hangat atau lembap, seperti jari kaki yang selalu terbungkus kaos kaki dan sepatu.

Beberapa faktor risiko lainnya adalah penderita yang sudah pernah terinfeksi tinea pedis akan lebih mudah terkena infeksi ini kembali. Penderita diabetes, orang dengan sistem kerja imun yang rendah, serta pemilik hyperhidrosis juga memiliki risiko terkena tinea pedis dengan risiko penyembuhan yang lama. 

Gejala Tinea Pedis

Untuk mengenali gejala tinea pedis, perlu diketahui juga beberapa klasifikasi yang dimiliki oleh kondisi ini. Klasifikasi tinea pedis yang berbeda dapat memiliki gejala yang berbeda juga, seperti:

·         Interdigital tinea pedis, umumnya menginfeksi daerah lembut antara jari-jari kaki. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala berupa gatal, kemerahan, atau peradangan kulit di antara jari-jari kaki yang terlihat selalu tampak basah.

·         Chronic hyperkeratotic tinea pedis, merupakan kondisi telapak kaki kemerahan dengan kerak yang kronis pada penderita tinea pedis. Penderita infeksi jamur ini dapat merasakan gatal atau tidak merasakan gejala sama sekali. Kerak terdiri atas tumpukan-tumpukan sel kulit, tampak berwarna putih.

·         Acute ulcerative tinea pedis, adalah kondisi munculnya bintik-bintik berisi nanah dan lepuhan-lepuhan berisi cairan yang berkembang cepat disertai dengan adanya luka dan erosi pada kulit. Kondisi ini umumnya terjadi pada ruang antar jari. Selain itu, dapat terjadi infeksi jaringan lunak dan pembuluh limfe di sekitar lesi.

·         Vesiculobullous athlete’s foot. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini adalah kulit yang melepuh atau adanya kantung berongga (bula) pada lapisan kulit yang memerah di area telapak kaki.

Jamur yang menyebabkan tinea pedis umumnya mendiami lapisan kulit mati dan menghancurkan  protein berserat bernama keratin, sehingga dalam prosesnya dapat menimbulkan gejala-gejala seperti di atas. Temui dokter untuk mengetahui jenis infeksi apa yang menyerang serta untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Diagnosis Tinea Pedis

Tinea pedis disebabkan oleh jamur parasit yang memang memilih manusia sebagai inangnya dan biasanya menginfeksi area yang lembap, seperti jari-jari kaki. Pemeriksaan yang dilakukan untuk memperoleh diagnosis penyakit ini umumnya berdasarkan hasil pengamatan pada area yang terinfeksi tadi. Gejala-gejala lain juga turut diamati dan dianalisis melalui pemeriksaan fisik guna mengetahui penyebab dari rasa gatal atau gejala lain yang menyertai. Pemeriksaan fisik juga akan menyediakan contoh jaringan kulit yang akan digunakan untuk memastikan penyebab dari infeksi.

Beberapa tes yang dapat dilakukan pada sampel kulit adalah tes KOH atau tes mikroskopi untuk yang menggunakan potasium hidroksi untuk mendeteksi penyebab infeksi. tes ini membantu dokter untuk mencari penyebab lain yang mempunyai gejala serupa, seperti psoriasis, eksim, eritrasma, kandidiasis, dermatitis kontak, dan pitted keratolysis. Selain itu, dapat dilakukan biakan dengan menggunakan agar khusus.

Selain pengamatan dan pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan sejarah medis keluarga pasien untuk mengetahui faktor risiko lain yang dapat memicu penyakit ini, seperti mengenai rasa gatal yang muncul. 

Pengobatan Tinea Pedis

Sekitar sepertiga kasus tinea pedis sembuh tanpa obat. Namun pemberian obat topikal antijamur pada kulit dapat sangat membantu meredakan infeksi. Beberapa pengobatan alami juga dapat dilakukan di rumah, seperti rajin mencuci kaki, begitu juga dengan menjaga kebersihan kaos kaki dan sepatu. 

Hindari iklim lembap dalam ruangan penyimpanan sepatu dan tambahkan larutan pemutih untuk mencuci kaos kaki atau sepatu. Sepatu yang sudah terinfeksi sebaiknya tidak digunakan lagi untuk mencegah kaki terinfeksi kembali saat menggunakan sepatu tersebut.

Usahakan juga agar kaki selalu berada dalam keadaan kering dan bersih selama dalam masa pengobatan. Oleskan obat topikal sesuai anjuran dokter untuk mencegah infeksi datang kembali atau menyebar ke bagian tubuh lainnya. Beberapa infeksi jamur yang parah dapat memerlukan obat topikal tambahan atau obat antijamur oral. Obat-obatan dapat terus digunakan selama 2-6 minggu atau lebih. Obat antijamur oral dapat dikonsumsi selama dua minggu atau lebih tergantung seberapa parah atau jenis infeksi yang menyerang.

Pasien juga dapat diberikan obat berupa potassium permanganate yang harus dilarutkan di dalam air sebagai pengganti obat antijamur. Selain melawan infeksi jamur, obat-obatan ini juga dapat membantu meredakan peradangan dan rasa gatal akibat infeksi tersebut. Pastikan Anda mengikuti instruksi dokter saat menggunakan obat antijamur agar terhindar dari efek samping maupun komplikasi yang mungkin terjadi.

Beberapa komplikasi tinea pedis yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan infeksi ini menyebar ke area tubuh lain. Penyakit baru lainnya juga dapat timbul dari kondisi ini, seperti infeksi bakteri pada luka akibat rasa gatal yang berlebihan atau peradangan pada pembuluh getah bening. Penderita yang tidak sengaja menggaruk area infeksi juga dapat membuat kulit yang terkelupas jatuh ke area sekitarnya yang kemudian mempermudah infeksi ini menyebar ke area yang lebih lebar.

Komplikasi dari tinea pedis juga dapat menimbulkan reaksi alergi pada jamur, seperti kulit yang melepuh di area tangan dan dada. Bagaimanapun juga, komplikasi ini dapat segera hilang seiring pengobatan tinea pedis berlangsung. 

Pencegahan Tinea Pedis

Infeksi tinea pedis merupakan infeksi yang dapat menyerang kembali jika Anda tidak menjaga kebersihan dan kesehatan kaki. Salah satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi atau terinfeksi kembali adalah dengan menggunakan obat topikal antijamur secara rutin. 

Beberapa tindakan lain yang dapat dilakukan adalah:

·         Memastikan kaki dalam keadaan kering dengan membatasi penggunaan sepatu yang terlalu ketat dan sempit.

·         Anda bisa menggunakan bedak antijamur pada kaki yang terinfeksi untuk mencegah infeksi tinea pedis kembali.

·         Menjaga agar kuku kaki selalu pendek atau terpotong rapi. Gunakan gunting kuku yang berbeda dengan gunting kuku yang Anda gunakan untuk area yang sedang terinfeksi.

·         Gunakan kaos kaki yang terbuat dari bahan yang ringan dan dapat menyerap kelembapan serta rutin mengganti kaos kaki jika kaki mulai terasa lembap.

·         Kurangi berjalan tanpa alas kaki di fasilitas umum, seperti kolam renang dan kamar mandi umum. Gunakan sandal agar kaki yang lembap tidak berada di dalam kondisi tertutup.

·         Gunakan pemutih klorin dalam larutan pembersih kaos kaki atau larutan pembersih lantai, bak mandi, lantai kamar mandi, dan permukaan konter untuk mencegah penyebaran infeksi jamur.

·         Hindari menggunakan sepatu yang sama atau sepatu bekas secara bergantian untuk mengurangi sekaligus menghindari risiko penularan infeksi jamur dari orang yang terinfeksi tinea pedis.

·         Jagalah selalu kebersihan kaos kaki dan sepatu Anda, serta hindari juga penggunaan handuk secara bergantian.

Daerah di sekitar perut dan paha bagian dalam adalah area yang paling rentan terhadap penyebaran infeksi tinea pedis begitu juga dengan infeksi bakteri pada luka akibat infeksi ini. Infeksi juga dapat menyebar ke kuku sehingga penting bagi pasien untuk mencegah dan mengobati penyakit tinea pedis sedini mungkin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar