Pengertian Tahi Lalat
Orang-orang yang berkulit lebih terang biasanya akan memiliki tahi lalat lebih banyak daripada mereka yang berkulit lebih gelap. Sebagian besar tahi lalat mulai tumbuh selama 30 tahun pertama kehidupan seseorang dan sebagian lainnya sudah ada sejak lahir.
Jika Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki banyak tahi lalat atau memiliki tahi lalat dengan ciri-ciri tertentu, maka Anda pun berisiko mengalami hal yang sama. Selain itu, Anda juga dapat lebih mudah memiliki tahi lalat jika sering terpapar sinar matahari.
Dalam kehidupan seseorang, tampilan atau jumlah tahi lalat bisa saja berubah. Salah satu penyebab hal ini adalah perubahan hormon. Contohnya adalah jumlah tahi lalat yang meningkat saat usia remaja dan tahi lalat yang menghilang ketika seseorang memasuki usia 40 tahun ke atas. Pada wanita hamil, warna tahi lalat akan cenderung berubah menjadi lebih gelap.
Tahi lalat ada yang berbahaya dan
ada juga yang tidak berbahaya. Meski tidak berbahaya, sebagian orang menjadi
tidak percaya diri karena memiliki tahi lalat yang bentuknya mengganggu
penampilan. Selain itu, kadang-kadang tahi lalat juga bisa mengganggu
keleluasaan, misalnya ketika bercukur (apabila tahi lalat tumbuh di wajah) dan
ketika berpakaian (apabila tahi lalat kerap tersangkut di baju yang akan kita kenakan).
Sedangkan yang dimaksud dengan tahi
lalat berbahaya adalah tahi lalat yang menjadi gejala dari jenis kanker kulit
ganas bernama melanoma. Penampilan tahi lalat melanoma berbeda dengan tahi
lalat normal. Tahi lalat melanoma memiliki tepian kasar dan tidak rata,
bentuknya tidak simetris, terdiri dari campuran dua atau tiga warna atau lebih,
serta berdiameter lebih besar (melebihi 6 mm). Tahi lalat sejenis ini akan
terasa gatal dan kadang-kadang mengeluarkan darah.
Seseorang dengan kondisi-kondisi
berikut ini memiliki risiko lebih besar untuk terkena melanoma, di antaranya:
·
Memiliki tahi lalat biasa lebih dari 50
buah.
·
Sering terpapar sinar matahari.
Radiasi
ultraviolet (UV) dari sinar matahari bersifat merusak jaringan kulit sehingga
meningkatkan risiko terkena kanker kulit.
·
Memiliki riwayat keluarga berpenyakit
melanoma.
·
Sering mengonsumsi obat-obatan, seperti
obat antidepresan, antibiotik, dan obat hormonal.
Obat-obatan
jenis ini dapat menurunkan kinerja sistem kekebalan tubuh dan membuat kulit menjadi
lebih sensitif terhadap sinar matahari.
·
Memiliki tahi lalat dengan bentuk yang
tidak biasa.
Harap
berhati-hati jika Anda memiliki tahi lalat berukuran lebih besar dibandingkan
tahi lalat normal dengan warna cokelat tua di tengahnya dan warna lebih terang
pada tepiannya yang tidak rata.
·
Sudah menerima menderita melanoma.
·
Memiliki kulit sensitif yang mudah terbakar sinar matahari.
Temui dokter jika Anda mencurigai perubahan yang
terjadi pada tahi lalat di tubuh Anda sebagai indikasi dari kanker kulit
melanoma. Untuk mengetahui hal tersebut, dokter perlu melakukan pemeriksaan
sampel jaringan tahi lalat yang dicurigai dengan bantuan mikroskop. Metode ini
disebut sebagai biopsi.
Pengobatan Tahi Lalat
Sebagian besar tahi lalat yang ada
pada tubuh sebenarnya sangat tidak perlu mendapatkan penanganan medis.
Pengobatan hanya diperlukan jika tahi lalat mengganggu penampilan dan
kenyamanan, atau bersifat kanker.
Tahi lalat yang hanya mengganggu
penampilan dan kenyamanan biasanya cukup ditangani dengan bedah kecil. Dalam
hal ini, dokter akan mengangkat tahi lalat Anda hingga rata dengan permukaan
kulit, lalu menutup luka tersebut dengan teknik cauterisation
menggunakan energi panas.
Sedangkan pada kasus tahi lalat
kanker (melanoma), pengobatan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan
kondisi. Beberapa jenis metode pengobatan yang tersedia di antaranya:
·
Operasi.
Metode
ini bisa diterapkan pada kasus melanoma yang baru memasuki stadium awal dan
menengah. Pada stadium 1, 2, dan 3, operasi biasanya bertujuan untuk mengangkat
sel-sel melanoma, sebagian kulit di sekitarnya, dan bahkan kelenjar getah
bening terdekat jika melanoma sudah menyebar.
·
Kemotrapi.
Metode
ini dilakukan untuk menangani melanoma yang sudah menjalar ke bagian tubuh
lainnya. Proses kemoterapi umumnya dilakukan dengan pemberian obat-obatan
antikanker, seperti dacarbazine dan temozolomide. Pada kanker
melanoma yang sudah memasuki stadium tinggi, prosedur kemoterapi dapat
dimanfaatkan untuk mengurangi rasa sakit dan gejala yang ada.
·
Imunoterapi.
Metode
ini dilakukan dengan cara menyuntikkan obat-obatan, seperti interferon-alfa
dan imterleukin-2 ke pembuluh darah, ke bawah permukaan kulit, atau
langsung ke dalam gumpalan melanoma dengan tujuan mendorong sistem kekebalan
tubuh melawan kanker tersebut.
·
Radioterapi.
Metode
ini bertujuan membunuh sel-sel kanker dengan menggunakan radiasi terkendali.
Radioterapi direkomendasikan setelah menjalani operasi pengangkatan kelenjar
getah bening. Prosedur ini berguna untuk meringankan gejala melanoma stadium
tinggi.
Kondisi kesehatan pasien secara umum dan stadium
penyakit akan berdampak kepada pilihan pengobatan kanker melanoma.
Pencegahan Tahi Lalat
Mencegah lebih murah daripada
mengobati. Apabila Anda memiliki banyak tahi lalat, hindarilah terpapar oleh
sinar matahari secara berlebihan. Waspadai sinar matahari antara pukul 11.00
hingga 15.00. Jika diharuskan untuk keluar rumah, bawalah payung untuk
melindungi diri dan selalu kenakan krim tabir surya.
Jika merasa khawatir dengan tahi
lalat yang baru muncul atau melihat adanya perubahan pada kondisi tahi lalat
lama, misalnya warna dan tepiannya yang tidak merata, ukurannya yang membesar,
atau terasa gatal, segera temui dokter untuk menjalani tes guna mengantisipasi
risiko yang lebih serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar